Pendidikan di era new normal akan membawa banyak perubahan, terutama pada proses integrasi teknologi digital dalam proses belajar mengajar. Sebenarnya teknologi digital sudah cukup digunakan dalam dunia pendidikan sebelum pandemi COVID-19 terjadi, namun penggunaannya tidak semasif hari ini. Berbeda dengan BINUS Online Learning yang sudah menggunakan teknologi digital untuk proses perkuliahannya.

Jika dahulu teknologi digital di bidang pendidikan hanya digunakan sebagai alat pendukung, saat ini teknologi digital digunakan sebagai instrumen yang utama. Pentingnya integrasi teknologi digital dan manfaatnya pada aktivitas pendidikan kini dapat terlihat dari bagaimana fitur-fiturnya menjawab kebutuhan di sektor pendidikan saat ini. Apalagi di era new normal seperti ini, baik pengajar maupun mahasiswa-mahasiswi bergantung pada perangkat teknologi digital agar dapat tetap terhubung.

Interaksi interaktif dengan teknologi

Pandemi COVID-19 membuat pertemuan langsung di dalam kelas dibatasi. Kalaupun ada beberapa institusi pendidikan yang bersiap untuk kembali membuka kelas biasa, ada protokol keamanan dan kesehatan yang harus diterapkan. Contohnya seperti mengatur kursi kelas agar berjarak, menyediakan alat pembersih seperti hand sanitizer atau disinfektan, dan mewajibkan penggunaan masker. Namun hal ini tidak berlaku untuk BINUS Online Learning yang telah menerapkan perkuliahan online hingga ujian online.

Sementara untuk kelas online, interaksi antar pengajar dan mahasiswi sangat bergantung pada teknologi digital. Contohnya seperti aplikasi video conference dengan fitur share screen untuk mempermudah berlangsungnya kelas online, termasuk perangkat yang kompatibel dengan aplikasi yang akan dipakai yakni smartphone, tablet, atau laptop. Kontribusi teknologi digital memungkinkan kelas online berlangsung tanpa hambatan.

Lebih fasih beradaptasi dengan teknologi

Cepat atau lambat, setiap daerah di Indonesia akan mulai mengadaptasi teknologi digital dalam aktivitas pendidikan mereka. Oleh sebab itu, tuntutan untuk jadi lebih fasih dengan teknologi akan semakin besar.

Baik pengajar maupun pelajar harus berpacu untuk segera beradaptasi dengan fitur-fitur teknologi digital yang terus menerus diperbarui. Hal ini memang tidak sulit dilakukan bagi yang sudah terbiasa dengan teknologi, tetapi lain halnya untuk mereka yang baru bersentuhan dengan teknologi. Mereka membutuhkan waktu yang lebih panjang untuk paham fungsi dan cara menggunaka teknologi digital dengan baik demi proses belajar-mengajar berjalan dengan lancar.

Terbuka dengan teknologi digital juga memberikan kesempatan untuk belajar lebih banyak dan juga menemukan hal-hal baru, seperti mengakses sumber informasi non-formal yang berasal dari podcast atau video dokumenter. Dari sini mahasiswa dapat menemukan perspektif atau gagasan

baru yang jarang ditemukan di buku-buku yang ilmiah. Mengikuti perkembangan teknologi digital juga membuat Anda menjadi lebih adaptif di era yang terus berubah ini.

Medium komunikasi

Komunikasi di era new normal akan lebih banyak menggunakan medium perantara, baik itu berupa panggilan telepon atau video conference, karena interaksi langsung jelas masih dibatasi. Oleh sebab itu, tidak menutup kemungkinan bahwa akan ada inovasi lanjutan untuk memungkinkan ruang-ruang komunikasi yang terbatas ini jadi terasa lebih riil.

Berkomunikasi via medium teknologi digital jelas berbeda saat berkomunikasi di ruang obrolan riil. Itu sebabnya, kebiasaan ini secara tidak langsung akan mengasah keterampilan berkomunikasi. Saat berkomunikasi langsung secara tatap muka terdapat banyak aspek non-verbal yang dapat mendukung Anda untuk memahami konteks percakapan itu sendiri, mulai dari ekspresi wajah, gesture tubuh, dan kondisi lingkungan sekitar.

Sementara saat berkomunikasi dengan medium tertentu, aspek-aspek non-verbal ini cenderung terbatas dan dapat berpotensi pada kesalahpahaman. Dengan teks, Anda tidak dapat memastikan tone dari pernyataan di dalam pesan. Dalam panggilan telepon, Anda tidak dapat menelaah ekspresi wajah. Lalu dalam video call, Anda hanya mendapat visual tetapi tidak benar-benar mengetahui situasi di sana. Itu sebabnya mereka yang berkomunikasi dengan medium teknologi cenderung harus mengasah keterampilan komunikasi karena memiliki banyak keterbatasan.

Sumber daya

Terakhir, dengan integrasi teknologi digital pada sistem pendidikan di new normal akses pada sumber daya informasi, literasi, atau interaksi untuk dapat terhubung dengan akademisi dan praktisi di luar sana akan lebih meningkat. Ini dikarenakan penyedia sumber daya yang disebutkan tadi juga beragam. Beragam fitur juga hadir sebagai opsi pertimbangan.

Peran penting teknologi digital memang semakin dirasakan di kehidupan sehari-hari, apalagi setelah kejadian pandemi COVID-19 ini. Tidak terkecuali bidang pendidikan, teknologi digital membuat aktivitas pendidikan semakin dimudahkan dengan bantuan teknologi digital. Dengan kata lain, teknologi digital dapat bertindak sebagai one stop solution untuk kebutuhan pendidikan Anda.