Jauhi 6 Kesalahan dalam Membuat CV Supaya Dilirik Perusahaan
Mengirim sebuah CV adalah proses pertama yang harus dilewati oleh pelamar saat melamar pekerjaan di sebuah perusahaan. Keberadaan CV ini penting untuk menggambarkan bagaimana diri kamu di hadapan recruiter. Agar dilirik dan di-review, sebaiknya hindari enam kesalahan dalam membuat CV. Apa sajakah? Simak ulasannya berikut ini.
Banyak typo karena tidak diedit
Typo atau salah ketik meski terlihat sepele, ternyata membawa dampak besar bagi CV yang kamu kirimkan. Meski CV memiliki desain yang cukup bagus namun masih ditemukan salah ketik, hal itu akan mengganggu recruiter ketika membacanya. Dengan begitu, mereka akan malas untuk meneruskan membaca sampai akhir.
Untuk itulah, sebelum CV dikirim ada baiknya kamu untuk mengecek kembali dengan teliti setelah diketik. Bila perlu, ajaklah temanmu untuk mengoreksinya dan membacanya bila terjadi kesalahan. Cara ini dilakukan agar meminimalisir kesalahan ketik sekecil apapun.
CV terlalu panjang
Kesalahan dalam membuat CV berikutnya yang sering dilakukan yakni terlalu panjang. CV bukanlah essay yang harus ditulis panjang. Cantumkan profil dirimu dengan singkat, jelas, dan padat. CV yang panjang dan terlalu berbelit-belit akan membuat recruiter malas membacanya. Jadi, idealnya CV pastikan dalam jumlah yang pas sebagaimana dikemukakan oleh Billy Boen seorang penulis buku terkenal “Young on Top” yakni:
● Fresh graduate usahakan hanya satu lembar CV saja dan maksimalnya hanya dua lembar.
● Kalau kamu berpengalaman 5-10 tahun, maka dua lembar CV sudah cukup.
● Sedangkan bagi kamu yang berpengalaman 10 tahun ke atas, biasanya cukup dengan tiga lembar saja.
Tidak dilengkapi dengan foto yang sesuai
Apakah foto penting dalam sebuah CV? Tentu saja. Dari foto inilah recruiter atau pihak HRD bisa mengetahui penampilan dirimu. Foto yang baik dan sesuai untuk CV adalah yang bersifat resmi dan formal, contohnya foto dengan tampilan rapi menggunakan kemeja maupun menggunakan dasi atau bisa juga menggunakan jas. Begitu juga dengan latar foto yang polos dan jelas.
Sangat penting untuk menggunakan foto yang terkesan asal-asalan. Misalnya mencantumkan foto dengan latar belakang di pantai saat liburan dan sebagainya. Jelas hal itu masuk dalam kesalahan dalam membuat CV yang berat dan pihak recruiter pun tidak akan meloloskanmu ke proses selanjutnya.
Konten CV yang tidak relevan
Menuliskan informasi di CV memang penting bagi recruiter untuk mengetahui profilmu. Meski begitu, kamu harus memilah mana informasi yang perlu dimasukkan dan yang tidak. Untuk informasi yang bersifat privat, sebaiknya jangan kamu masukkan. Bisa jadi informasi pribadi tersebut membuka rahasiamu dan bisa disalahgunakan orang tak bertanggung jawab.
Begitu juga dengan informasi yang kurang relevan dengan pekerjaan. Contoh, kamu akan bekerja di sebuah bank dan kamu sebenarnya memiliki prestasi di luar itu yang tidak berhubungan dengan pekerjaan tersebut. Misalnya kamu pernah menyabet gelar gitaris terbaik di tingkat kampus. Berbeda halnya ketika kamu menjadi kontingen terbaik yang mengharumkan nama bangsa. Hal itu akan menjadi pertimbangan tersendiri bagi perusahaan.
Desain CV terlalu heboh
Selain mudah dibaca, CV yang baik adalah memiliki desain yang kreatif dan unik. Akan tetapi, masih ada saja para pelamar yang melakukan kesalahan dalam membuat CV dari segi desain. Misalnya saja desain yang digunakan terlalu heboh. Baik itu dari segi pilihan warna terlalu mencolok, pemilihan font huruf yang berlebihan, dan sebagainya.
Kemudian, desain tersebut haruslah sesuai dengan instansi mana yang akan kamu lamar. Sebagai gambaran, bila kamu melamar pekerjaan di sebuah industri kreatif seperti startup, stasiun radio, hingga e-commerce buatlah CV dengan desain menarik namun tak mencolok. Lalu, kalau kamu melamar di sebuah BUMN maupun mengikuti tes CPNS sebaiknya hindari CV dengan desain mencolok. Cukup dengan membuatnya dengan sederhana dan terkesan formal serta terlihat elegan.
Berbohong dalam CV
Kesalahan dalam membuat CV yang paling besar dan fatal adalah berbohong. Sekali kamu berbohong dan itu diketahui oleh pihak rekruiter atau HRD di sebuah perusahaan, kamu pun akan di-blacklist. Berdasarkan survei dari CareerBuilder, kebohongan yang umum pada CV biasanya adalah mengenai kompetensi maupun kualifikasi dari pelamar.
Nah, usahakan kamu benar-benar fokus pada keahlian yang dimiliki. Sebaiknya, jangan terlalu memaksakan diri dan berbohong bila tidak memiliki kualifikasi yang dibutuhkan pada lamaran tersebut. Jika memang dirasa perlu untuk mempercantik dan memenuhi CV, maka sudah jadi pertanda kamu perlu melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Tidak perlu khawatir akan bentrok dengan aktivitas kamu sehari-hari atau takut kuliah akan menunda usahamu dalam bekerja, kini sudah ada program kuliah online dan kelas karyawan dari BINUS Online Learning yang bisa kamu ambil!
Comments :