Menjalankan bisnis dengan teman sendiri memiliki berbagai keuntungan tersendiri. Dengan mengajak rekan untuk melakukan bisnis bersama, kita bisa melakukan sharing modal dan risiko. Memang menyenangkan jika bisa memulai bisnis bersama teman, apalagi teman yang sudah dikenal dekat. Namun demikian, membangun wirausaha dengan rekan bisnis tidak semudah apa yang dipikirkan.

Mengajak teman untuk menjadi rekan bisnis juga memiliki kekurangan antara lain pemahaman karakter yang berbeda, sehingga bisa mengganggu jalannya bisnis, bahkan bisa berujung pada keretakan pertemanan.

Selain itu, tak semua teman bisa cocok diajak untuk menjalankan bisnis bersama-sama. Jangan sembarangan untuk mengajak rekan bisnis. Ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan jika ingin mengajak teman kamu sebagai rekan bisnis. Berikut ini 5 tips meyakinkan teman untuk bergabung menjadi rekan bisnis.

Bentuk chemistry

Kendati ikatan persahabatan sudah terjalin sangat lama dan erat, tak menjamin hal tersebut bisa memperlancar jalannya bisnis yang dijalankan bersama. Untuk itu, perlu masing-masing pihak untuk menyamakan visi dan misi.

Membangun chemistry tak hanya menyangkut soal kedekatan secara personal, namun juga terkait tujuan dari membangun bisnis bersama-sama. Perbedaan karakter seringkali jadi pemicu pecah kongsi. Meskipun berbeda dalam hal pemikiran, namun setidaknya harus menyamakan visi dan misi.

Pisahkan dengan jelas batas antara profesionalisme dengan pertemanan. Masing-masing pihak juga harus menentukan potensi kemampuan, pembagian tugas serta tanggung jawabnya dalam bisnis yang dijalankan.

Rekan bisnis yang cocok akan saling melengkapi dalam menjalankan roda bisnis, baik dari sisi permodalan maupun skill. Misalkan saja jika kamu ingin membuka usaha kuliner, mengajak teman yang pintar memasak tentu jadi keuntungan. Pastikan rekan bisnis yang akan diajak kerja sama adalah mereka yang bertanggung jawab.

Dengarkan kebutuhan teman

Banyak kesalahan wirausahawan yang hanya fokus pada kebutuhannya sendiri, namun kurang memperhatikan keinginan teman yang jadi rekan bisnis. Hal ini tak jarang berujung pada perselisihan bisnis. Kesuksesan dalam bisnis yang dijalankan bersama adalah saling mengerti keinginan masing-masing. Sebelum mengajak teman untuk menjadi rekan bisnis, tanyakan apa saja yang mereka butuhkan dan inginkan.

Ketika ada hambatan saat berwirausaha, masing-masing harus saling intropeksi diri dan menganalisa kesalahan-kesalahan dengan duduk bersama. Jangan sampai keputusan diambil namun mengecewakan rekan bisnis. Saling berbeda pendapat adalah hal yang wajar. Jangan anggap perbedaan pendapat adalah sebuah hambatan kerja sama. Justru keterbukaan adalah kunci kekompakan.

Jelaskan ide dengan bukti dan contoh lengkap

Tahapan berikutnya yakni kamu perlu untuk menjelaskan ide dengan bukti dan contoh lengkap terkait bisnis apa yang akan dijalankan. Untuk mengajak rekan bisnis, sulit jika hanya disampaikan dalam coretan-coretan kertas. Jelaskan ide bisnis dengan bukti konkret, atau setidaknya dengan gambaran rencana yang jelas. Sampaikan dengan lengkap berapa potensi keuntungan, perkiraan jangka waktu balik modal, pembagian keuntungan, hingga iklim dengan kompetitor.

Sebaiknya, buat perjanjian tertulis secara jelas. Perlu diingat, bahwa urusan pertemanan harus dipisahkan dengan urusan pekerjaan. Banyak kasus bisnis yang gagal di tengah jalan dan malah berujung sengketa antar-teman.

Tentukan workflow, target, dan modal

Memulai bisnis bersama teman juga perlu menentukan workflow, target, sampai modal. Kamu harus menetapkan tugas dan tanggung jawab masing-masing sebelum usaha dimulai. Semua kesepakatan itu harus jelas.

Banyak hal-hal mendetail yang harus dibicarakan antara lain pembagian modal, penentuan posisi struktural terutama terkait posisi puncak atau yang memimpin bisnis, target yang akan dicapai, dan sebagainya. Jika bisnis sudah berjalan pun, kamu juga perlu mengadakan pembicaraan atau pertemuan rutin untuk mengevaluasi operasional. Cari solusi bersama-sama ketika bisnis mendapatkan kendala.

Langsung tetapkan perjanjian di atas kertas

Sebisa mungkin untuk mencatat semua kesepakatan dengan rekan bisnis dalam kontrak perjanjian secara resmi atau hitam di atas putih. Salah satu yang paling jadi perhatian adalah menyangkut pembagian keuntungan. Bicarakan di awal terkait hal tersebut, masing-masing pihak harus mendapatkan keuntungan yang berimbang yang didasari atas penyertaan modal dan kontribusi lainnya.

Ketegasan dan disiplin adalah kunci sukses menjalankan bisnis dengan teman. Jika masing-masing pihak menjalankan perannya sesuai dengan kesepakatan, segala bentuk perselisihan bisa diminimalisir.

Nah, ada baiknya kamu mengambil kuliah online dan kelas karyawan untuk meraih gelar S1 sebelum memulai usaha. Tenang saja, bisnismu bersama rekan kerja akan tetap lancar tanpa terganggu, asalkan kamu mengambil kuliah online dan kelas karyawan berkonsep modular. Salah satu pilihan yang bisa kamu ambil adalah BINUS Online Learning yang menawarkan program studi S1 Business Management, cocok sekali untuk kamu yang punya jiwa entrepreneur!