Perkembangan dalam dunia digital telah mengubah pandangan terhadap dunia pendidikan. Terlebih lagi pada tahun 2020 dengan adanya pandemi virus corona yang membuat pembelajaran beralih ke ranah digital atau online secara besar-besaran. Fenomena tersebut juga nampaknya akan memengaruhi tren kuliah di tahun-tahun mendatang. Dirangkum dari berbagai sumber, setidaknya inilah prediksi kuliah 2021 yang bisa berpengaruh pada kegiatan belajar mengajar.

Pembelajaran yang fokus pada pengembangan karir

Tren kuliah 2021 pertama yakni memfokuskan pada pengembangan karir. Mengapa demikian? Tentu kamu sudah sering melihat banyak mahasiswa menganggur dalam waktu cukup lama setelah lulus. Hal itu dikarenakan kurang adanya skill yang terasah semasa kuliah. Sehingga, kebutuhan di dunia kerja pun tidak sesuai dengan ekspektasi karena mereka tidak memiliki skill yang cukup.

Oleh karena itu, banyak universitas terkemuka di berbagai belahan dunia mulai memikirkan metode pembelajaran yang fokus pada pengembangan karir. Khususnya di era digital seperti sekarang, di mana para mahasiswa setidaknya harus memiliki kemampuan teknologi digital dalam dunia kerja.

Nanolearning

Pembelajaran melalui tatapan layar atau online terkadang membuat mahasiswa menjadi mudah tertekan karena materi yang disampaikan begitu banyak dan mereka harus berusaha mengerti. Padahal, kemampuan untuk mengerti tersebut bisa terganggu karena tingkat akomodasi mata yang terus terpapar radiasi layar.

Cara mengatasi hal tersebut bisa dilakukan dengan metode nanolearning. Metode ini merupakan pemberian materi dan informasi dalam jumlah kecil kepada mahasiswa secara singkat. Dengan kata lain, mahasiswa akan belajar beberapa poin penting dengan penyampaian yang mengasyikkan melalui video, podcast, dan lain sebagainya.

Kurikulum berbasis proyek kerja

Tren kuliah 2021 yang tidak kalah populer dan akan booming yakni penerapan kurikulum yang berbasis proyek kerja. Pada dasarnya, metode atau kurikulum ini menitikberatkan pada pelatihan mahasiswa dalam menghadapi proyek kerja yang sesungguhnya. Dengan begitu, para mahasiswa akan mendapatkan pengalaman belajar atau learning by doing. Keberadaan dosen atau pembimbing di sini hanyalah sebagai fasilitator saja.

Beberapa topik yang biasanya dijadikan kurikulum berbasis proyek kerja antara lain bagaimana mahasiswa menemukan solusi pada masalah-masalah lingkungan lokal. Kemudian, cara mereka dalam berusaha untuk mencari sumber energi alternatif hingga menganalisis sebuah foto dan lebih aktif dalam mengeluarkan opini. Selain itu, dalam praktiknya, mahasiswa juga akan dibagi dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4-5 orang.

Experiential learning

Sama halnya dengan kurikulum berbasis proyek kerja, experiential learning pun menitikberatkan pada bagaimana mahasiswa menghadapi kondisi pada dunia nyata nantinya. Hal ini memang membutuhkan perencanaan praktik yang matang, melatih kemampuan pengambilan keputusan, dan bekerjasama dalam sebuah tim.

Aktivitas utama dalam experiential learning terdiri dari tiga jenis. Pertama, pengalaman kolaboratif di mana mahasiswa dibagi dalam kelompok kecil untuk mendiskusikan permasalahan dan memecahkannya berdasarkan ide dan solusi yang mereka miliki. 

Kedua, mahasiswa akan dihadapkan pada skenario tertentu yang berbeda-beda. Hal ini untuk mengasah kemampuan berpikir dan bagaimana ide mereka berpengaruh pada skenario-skenario yang dibuat. Ketiga, pengumpulan data dilakukan di lapangan dengan menyebarkan kuesioner dan survei. Hasilnya nanti akan dipresentasikan di dalam kelas.

Lifelong learning

Pada dasarnya, metode ini adalah bagaimana seseorang harus terus belajar untuk mengasah kemampuannya. Pembelajaran ini tentu dilakukan dengan sukarela berdasarkan alasan pribadi seperti pengembangan diri, memiliki daya saing yang kuat, dan sebagainya.

Lifelong learning cukup berbeda dengan metode yang diterapkan pada pendidikan formal pada umumnya, melainkan sebuah metode pembelajaran yang mudah dan menyenangkan serta menyesuaikan dengan tingkatan usia dan kemampuan. Dengan begitu, para pesertanya akan mudah mengingat materi yang diterima dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam dunia kerja.

Kuliah online

Terakhir, tren kuliah 2021 yang diprediksi sukses di tahun 2021 adalah kuliah online. Masa pandemi memang banyak membuat kampus-kampus mengurangi bahkan mengalihkan kuliah tatap muka ke platform daring mereka. Namun, seiring berjalannya waktu, kuliah online dapat dijadikan alternatif tersendiri. Khususnya bagi mereka yang kuliah sambil bekerja dan memiliki waktu yang padat.

Salah satu contoh kampus yang menerapkan kuliah online secara penuh ini adalah BINUS Online Learning. Dengan metode Learning Management System (LMS), kuliah online menjadi lebih mudah. Terlebih dalam melakukan komunikasi antara mahasiswa dan dosen, sehingga tidak ketinggalan materi kuliah.

Beberapa keunggulan lainnya adalah adanya sistem kuliah modular. Pada sistem ini, mahasiswa bisa menentukan sendiri mata kuliah yang dipilih sesuai kebutuhan. Sehingga, mahasiswa dapat mengatur waktu antara kuliah dan bekerja. Begitu pun dengan biaya kuliah yang tergantung pada mata kuliah yang dipilih.