Sejarah Revolusi Industri 4.0 dan Bedanya dengan Society 5.0
Anda mungkin sudah tidak asing dengan frasa “Revolusi Industri 4.0.” Umumnya, orang-orang menggunakan frasa ini setiap kali mengadakan acara yang mengusung tema teknologi dan masa depan. Di Indonesia sendiri, program revolusi industri 4.0 sudah digalakkan oleh pemerintah. Mampu meningkatkan produksi hingga ekspor, program ini bertujuan mendorong ekonomi Indonesia pada tahun 2030 masuk ke dalam 10 besar dunia. Biar tidak bingung lagi, mari simak informasi lengkap tentang revolusi industri 4.0 di bawah ini!
Dimulai sejak revolusi industri 1.0
Penemuan mesin uap pada abad ke-18 yang dipakai untuk proses produksi barang menandai revolusi industri 1.0. Inggris memanfaatkan mesin uap tersebut untuk meningkatkan produktivitas industri tekstil dengan menjadikannya sebagai alat tenun mekanis. Ini menjadi akhir untuk peralatan kerja yang awalnya bergantung pada tenaga hewan dan manusia.
Revolusi industri 1.0 ini membuat bangsa Eropa mampu mengirim kapal perang ke semua lokasi di dunia dalam waktu yang lebih singkat. Dampaknya berlanjut sampai pencemaran lingkungan karena asap mesin uap dan limbah-limbah pabrik lainnya.
Revolusi industri 2.0
Terjadi pada awal abad ke-20, revolusi industri 2.0 ditandai oleh penemuan tenaga listrik. Mobil mulai secara massal diproduksi pada akhir tahun 1800-an. Masalah kendala waktu dalam proses merakit satu mobil yang harus dilakukan seorang perakit mobil dari awal hingga akhir terselesaikan saat muncul revolusi “lini produksi” yang memanfaatkan “ban berjalan” di tahun 1913. Ini mempermudah proses produksi karena tidak lagi butuh satu orang untuk merakit satu mobil karena mereka dilatih menjadi spesialis yang fokus mengurus satu bagian saja.
Revolusi industri 3.0
Manusia masih punya peran penting dalam produk produksi barang hingga revolusi industri 2.0. Ini berubah setelah revolusi industri 3.0 abad informasi dimulai dengan munculnya mesin yang bisa bergerak dan berpikir sendiri, yaitu komputer dan robot.
Revolusi industri 4.0
Klaus Schwab selaku Ketua Eksekutif World Economic Forum (WEF) adalah orang yang untuk pertama kalinya memperkenalkan revolusi Industri 4.0. Dalam perkenalannya, revolusi ini disebut akan secara fundamental mengubah hidup dan kerja manusia. Dibanding pendahulunya, revolusi industri ini punya ruang lingkup, skala, dan kompleksitas lebih luas.
Sejumlah bidang yang memanfaatkan teknologi baru untuk membuat terobosan adalah:
1. Robot kecerdasan buatan
2. Teknologi nanoB
3. Bioteknologi
4. Teknologi komputer kuantum
5. Blockchain
6. Teknologi berbasis internet
7. Printer 3D.
Apa itu industri 4.0
Untuk mengetahui apa itu industri 4.0, Anda bisa mencari pengertiannya menurut para ahli. Secara sederhana, revolusi industri 4.0 merupakan era industri yang memungkinkan seluruh entitas di dalamnya untuk saling berkomunikasi kapan saja secara real time dengan memanfaatkan teknologi internet. Kemudahan ini mendorong tercapainya kreasi nilai baru.
Contoh penerapan revolusi industri 4.0 yang sudah terlaksana di Tanah Air adalah kebijakan e-smart Industri Kecil dan Menengah (IKM). Kebijakan tersebut membantu para pelaku usaha untuk secara lebih masif dapat mempromosikan produk mereka di platform digital.
Apa itu society 5.0
Semua kemajuan dan perubahan yang dibawa revolusi industri 4.0 mungkin membuat banyak orang merasa tidak ada revolusi lagi yang bisa terjadi. Namun, pikiran itu musnah setelah muncul era Society 5.0, sebuah konsep yang dihadirkan oleh Federasi Bisnis Jepang. Konsep yang sudah diusulkan dalam 5th Science and Technology Basic Plan ini dijadikan masyarakat masa depan yang harus dicita-citakan oleh Negeri Matahari Terbit ini.
Sederhananya, era society 5.0 bertujuan untuk mengintegrasikan ruang maya dan ruang fisik. Integrasi tersebut dilakukan untuk membuat semua hal menjadi lebih mudah. Keseimbangan kemajuan ekonomi dengan penyelesaian masalah sosial dengan memanfaatkan sistem yang sangat mengintegrasikan kedua hal tersebut membuat semua hal menjadi mudah, terutama memperluas prospek kerja.
Perbedaan mendasar antara 4.0 dan 5.0
Dari penjelasan di atas, bisa ditarik kesimpulan bahwa secara garis besar, perbedaan mendasar antara 4.0 dan 5.0 adalah fakta bahwa revolusi industri 4.0 fokus pada aspek melakukan pekerjaan secara otomatis. Sementara itu, era society 5.0 lebih menekankan pada perluasan prospek kerja serta mengoptimalkan tanggung jawab jam kerja dalam menyelesaikan pekerjaan. Sama-sama bertujuan untuk menyejahterakan kehidupan manusia, namun dengan pendekatan yang berbeda.
Sebagai manusia, kita pun harus mempersiapkan diri menyongsong revolusi industri 4.0 dan society 5.0. Caranya adalah dengan terus belajar. Sebagaimana komitmen BINUS Online Learning yang menyediakan program perkuliahan S1 yang 100% online, solusi pintar bagi Anda yang ingin bekerja sambil kuliah.