Bisnis yang terus berputar pada umumnya memiliki profit yang terus berputar dan juga bertambah. Agar bisnis terus berputar, diperlukan strategi bisnis yang mampu membantu perusahaan dalam bersaing di dunia bisnis yang kompetitif. Salah satu strategi tersebut adalah dengan menerapkan lean supply chain management.

Supply chain management atau SCM adalah serangkaian aktivitas bisnis yang dijalankan, mulai dari tahap perencanaan, pengendalian, pengimplementasian jalannya distribusi produk hingga ke tangan konsumen. Secara definisi, supply chain management mengoptimalkan kegiatan bisnis mulai dari pengadaan bahan baku hingga proses distribusi dengan mengintegrasikan sistem informasi yang dikelola oleh perusahaan pemasok dan distributor.

Apa itu LSCM?

Salah satu pendekatan Supply Chain Management (SCM) yang dinilai lebih efektif pada saat ini adalah Lean Supply Chain Management (LSCM). Sekilas sama, tetapi pendekatan lean sebagai supply chain atau rantai pemasok merupakan strategi untuk menghilangkan pemborosan dari segi waktu dan barang.

Dengan menerapkan LSCM, perusahaan dapat mengurangi waktu yang terbuang, seperti proses pembuatan dari barang mentah hingga proses distribusi. Selain itu, perusahaan juga dapat menyelaraskan antara barang yang diproduksi dengan permintaan konsumen, sehingga terhindar dari produksi barang yang berlebihan.

Salah satu pendekatan Supply Chain Management (SCM) yang dinilai lebih efektif pada saat ini adalah Lean Supply Chain Management (LSCM). Dengan menerapkan LSCM, perusahaan dapat mengurangi waktu yang terbuang, seperti proses pembuatan dari barang mentah hingga proses distribusi.

 

Berikut adalah 4 Elemen Utama LSCM

Terdapat empat elemen utama yang menjadi perhatian dalam LSCM, di antaranya operasi, integrasi, purchasing & procurement, dan distribusi & logistik. Berikut penjelasannya.

1. Operasi

Kegiatan operasional diharapkan terus mencapai hasil yang sama dari segi kualitas hingga kuantitas. Hal tersebut juga berlaku pada penerapan Lean Supply Chain Management (LSCM). Praktik LSCM pada kegiatan operasional harus terus dipertahankan untuk dapat memastikan efisiensi dan produktivitas bisnis.

Kegiatan operasional memiliki peranan penting dalam memantau LSCM dan untuk memastikan bahwa semuanya berjalan dengan lancar sesuai dengan fungsinya. Selain itu, agar lebih efektif, LSCM juga harus didukung dengan pendekatan business forecasting. Hal tersebut berguna untuk memprediksi pengalaman customer, strategi yang dibutuhkan, dan efektivitas produk.

2. Integrasi

Pengintegrasian produk dari pemasok hingga ke penerima juga memakan waktu yang cukup lama, terutama dalam hal distribusi. Selain itu, pengelolaan komunikasi dan informasi antara pemasok dan penerima juga menjadi bagian dari proses integrasi. Informasi menjadi otak berjalannya Lean Supply Chain Management (LSCM) karena berperan penting terhadap ketepatan waktu dan efektivitas.

Baca Juga: Mengapa Penting untuk Belajar Akuntansi?

3. Purchasing & procurement

Akibat proses operasional yang harus terus berjalan di dalam Lean Supply Chain Management (LSCM), maka purchasing & procurement adalah napas yang membuatnya terus hidup. Produsen memerlukan pasokan barang untuk menjaga produktivitasnya. Hal tersebut berkaitan dengan pengadaan dan pembelian barang yang terus disesuaikan.

Dalam praktiknya, business forecasting memiliki andil dalam purchasing, seperti memprediksi kapan bahan baku akan habis, kapan waktu yang tepat untuk melakukan pengadaan barang agar operasional tidak mati alias berhenti karena kehabisan barang mentah, dan sebagainya. Selanjutnya, procurement berperan untuk memastikan perusahaan agar terus memproduksi produk maupun memberikan layanan.

4. Distribusi & logistik

Proses akhir dari supply chain management adalah sampainya pengiriman produk atau layanan kepada customer. Ketepatan waktu dalam melakukan proses distribusi menjadi poin utama dalam Lean Supply Chain Management (LSCM). Katakanlah proses operasional dan purchase & procurement telah terintegrasi dengan baik. Hal tersebut dapat menjadi berantakan apabila proses distribusi mengalami keterlambatan. Pada akhirnya proses purchase & procurement menjadi sia-sia, dan kegiatan operasional ikut terhenti.

Apakah LSCM hanya untuk industri manufaktur?

Industri manufaktur, seperti industri mobil, bukanlah satu-satunya industri yang bisa menerapkan Lean Supply Chain Management (LSCM) pada bisnis mereka. Segala macam bisnis bisa menerapkan konsep ini untuk mengoptimalkan jalannya kegiatan bisnis dengan menekan pemborosan dan menghilangkan proses yang tidak memiliki nilai tambah.

Itulah penjelasan tentang Lean Supply Chain Management (LSCM) yang merupakan salah satu pendekatan dalam rantai pasok atau supply chain. Untuk mempelajari lebih dalam, kamu bisa ambil kuliah S-1 online di BINUS ONLINE LEARNING. Di sana, kamu bisa memilih berbagai program studi yang sesuai dengan minat dan kebutuhan di dunia kerja.