Ketahui Manfaat Menerapkan Praktek Keberlanjutan dan ESG bagi Industri 4.0
Dengan berkembangnya perekonomian negara Indonesia, maka pendekatan praktik pada keuangan dan investasi semakin terbuka. Misalnya terjadi Investasi jangka panjang atau berkelanjutan, yaitu investasi yang mempertimbangkan 3 aspek ESG yaitu singkatan dari Environmental (Lingkungan), Social (Sosial), dan Governance (Tata Kelola).
ESG bagi industri mengacu pada tiga faktor inti yang mengukur dampak keberlanjutan dan etika terhadap keputusan investasi. ESG sendiri adalah kerangka kerja berbasis data yang berfokus pada investor. Penilaian ESG merupakan bagian penting dalam mengevaluasi implementasi praktik ESG di perusahaan.
Untuk kesuksesan Industry 4.0, Keberlangsungan dan ESG sangat penting untuk diterapkan. Karena ESG melihat bagaimana dunia mempengaruhi perusahaan atau investasi, sedangkan keberlanjutan melihat bagaimana perusahaan atau investasi mempengaruhi dunia.
Dalam konteks ESG, standar lingkungan mempertimbangkan cara perusahaan menjaga lingkungan, termasuk kebijakan perusahaan yang menangani perubahan kecil terkait lingkungan. Pada standar Sosial, mempertimbangkan bagaimana suatu perusahaan mengelola hubungan
Dengan karyawan, pemasok, pelanggan, dan komunitas di mana ia beroperasi. Dan pada standar tata kelola mempertimbangkan sesuatu yang berkaitan dengan kepemimpinan perusahaan, gaji eksekutif, audit, pengendalian internal, dan hak pemegang saham.
Pentingnya skor ESG yaitu investasi ESG digunakan untuk menyaring investasi terhadap kebijakan perusahaan dan mendorong perusahaan untuk bertindak secara bertanggung jawab. Investasi ESG juga dapat membantu portofolio menghindari perusahaan induk terlibat dalam perilaku berisiko atau tidak etis. Sehingga beberapa perusahaan di Indonesia mulai tertarik untuk menerapkan praktik ESG.
Namun demikian, penerapan ESG di Indonesia masih pada tahap progresif, yaitu belum sepenuhnya diterapkan pada setiap perusahaan. karena perusahaan di indonesia masih banyak yang belum mampu menerapkan konsep keberlanjutan. Hal ini dikarenakan adanya berbagai tantangan dan hambatan untuk praktik ESG bagi industri, yaitu kurangnya pemahaman perusahaan terkait ESG, kurangnya sumber daya alam, dan tingginya biaya yang dibutuhkan.
Comments :