Hubungan Standar Audit 500 dengan Standar Lainnya

  • Hubungan SA 500 Dengan SA Lainnya

    Hubungan dan keterkaitan SA 500 dengan SA 200

    SA 200, auditor bertujuan untuk memperoleh keyakinan memadai mengenai apakah laporan keuangan secara keseluruhan bebas dari kesalahan penyajian yang signifikan, baik disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan. Dengan keyakinan ini, auditor dapat memberikan pendapat tentang apakah laporan keuangan disajikan sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku.

    Untuk mencapai keyakinan tersebut, auditor harus mengumpulkan bukti audit yang cukup dan relevan. Auditor juga harus menilai risiko dengan hati-hati dan mengumpulkan bukti audit yang memadai untuk mengurangi risiko audit ke tingkat yang dapat diterima. Melalui proses ini, auditor dapat membuat kesimpulan yang wajar sebagai dasar untuk memberikan pendapat auditor atas laporan keuangan. Auditor juga berkewajiban untuk melaporkan dan mengomunikasikan temuan mereka atas laporan keuangan berdasarkan bukti audit yang cukup dan tepat serta risiko audit yang telah dinilai.

     

    Hubungan dan keterkaitan SA 500 dengan SA 315

    SA 500 (“Bukti Audit”) dan SA 315 (“Identifikasi Risiko dan Penilaian Risiko Kesalahan”) adalah dua standar audit yang saling terkait. SA 315 membantu auditor mengidentifikasi dan menilai risiko kesalahan penyajian dalam laporan keuangan. Auditor melakukan prosedur seperti wawancara dan analisis data untuk mengidentifikasi risiko ini.

    Setelah mengidentifikasi risiko, auditor harus meresponsnya dengan merancang prosedur audit yang tepat. Respons ini melibatkan pengumpulan bukti audit melalui wawancara lebih mendalam, inspeksi dokumen, atau penggunaan analisis data yang lebih rinci. SA 500 membantu auditor dalam memastikan bahwa bukti audit yang diperoleh memadai dan relevan.

    Dengan kata lain, SA 315 membantu auditor mengidentifikasi risiko, sementara SA 500 membimbing mereka dalam mengumpulkan bukti audit untuk menanggapi risiko tersebut. Keterkaitan antara keduanya memastikan bahwa audit dilakukan secara cermat dan bukti yang diperoleh dapat mendukung kesimpulan auditor tentang laporan keuangan.

    Hubungan dan keterkaitan SA 500 dengan SA 330

    SA 500 (“Bukti Audit”) dan SA 330 (“Tujuan dan Proses Pengendalian Audit yang Efektif”) memiliki keterkaitan yang penting dalam proses audit.

    1. Respons Auditor Terhadap Risiko (SA 330):

    SA 330 menginstruksikan auditor untuk merespons risiko kesalahan penyajian material yang telah diidentifikasi pada tingkat laporan keuangan. Auditor harus

    • merancang dan melaksanakan pengujian pengendalian untuk mendapatkan bukti audit yang memadai dan relevan tentang efektivitas operasi pengendalian yang relevan.
    • Jika penilaian risiko mencakup harapan bahwa pengendalian beroperasi dengan baik atau jika prosedur substantif tidak memberikan bukti yang cukup, auditor harus mendesain prosedur audit lanjutan.
    1. Keterkaitan dengan SA 500:
      • SA 500 membantu auditor dalam merencanakan pengumpulan bukti audit yang mencakup pengujian pengendalian. Auditor harus memeroleh bukti yang meyakinkan tentang efektivitas pengendalian saat mereka ingin mengandalkan pengendalian dalam mengurangi prosedur audit substantif.
      • Selain itu, auditor harus mempertimbangkan risiko kesalahan penyajian material saat merancang prosedur audit lanjutan. Jika risiko lebih tinggi, mereka harus mendapatkan bukti audit yang lebih meyakinkan.

    Dengan kata lain, SA 330 memberi petunjuk pada auditor untuk merespons risiko, termasuk melalui pengujian pengendalian, dan SA 500 membimbing auditor dalam pengumpulan bukti audit yang memadai untuk menilai efektivitas pengendalian dan mengidentifikasi risiko kesalahan penyajian material. Keterkaitan antara kedua standar ini memastikan bahwa auditor memiliki informasi yang cukup untuk memberikan pendapat yang akurat tentang laporan keuangan.

     

    Hubungan dan keterkaitan SA 500 dengan SA 330

    SA 500 (“Bukti Audit”) dan SA 330 (“Tujuan dan Proses Pengendalian Audit yang Efektif”) melibatkan respons auditor terhadap risiko yang telah dinilai.

    1. Respons Terhadap Risiko pada Tingkat Asersi (SA 330):
      • SA 330 memandu auditor dalam menanggapi risiko yang telah diidentifikasi pada tingkat asersi dalam laporan keuangan.
      • Penilaian risiko yang telah dilakukan auditor mempengaruhi pilihan prosedur audit yang akan digunakan. Contohnya, jika risiko rendah karena karakteristik transaksi, auditor mungkin cukup menggunakan prosedur analitis. Namun, jika risiko tinggi, auditor mungkin perlu menggabungkan beberapa jenis prosedur audit, seperti konfirmasi dan inspeksi dokumen.
    2. Pentingnya Pemilihan Prosedur Audit yang Tepat (SA 500):
      • SA 500 membimbing auditor dalam pengumpulan bukti audit yang cukup dan tepat.
      • Penilaian risiko yang telah dilakukan auditor memengaruhi pemilihan jenis prosedur audit yang akan digunakan. Misalnya, jika risiko tinggi, auditor mungkin memilih prosedur yang lebih intensif, seperti konfirmasi ketentuan kontrak dengan pihak ketiga, untuk memastikan keakuratan informasi dalam laporan keuangan.

    Dengan demikian, SA 330 membantu auditor dalam menentukan risiko dan memilih respons yang sesuai, sementara SA 500 membimbing mereka dalam mengumpulkan bukti audit yang relevan sesuai dengan risiko yang telah dinilai. Keterkaitan ini memastikan bahwa prosedur audit yang dipilih sesuai dengan tingkat risiko yang dihadapi, memastikan audit dilakukan dengan efisien dan akurat.

     

    Hubungan dan keterkaitan SA 500 dengan SA 530

    SA 500 (“Bukti Audit”) dan SA 530 (“Audit Proyeksi Kebangkrutan”) melibatkan penggunaan sampling dalam proses audit:

    1. Pentingnya Desain Sampel (SA 500):
      • SA 500 menekankan pentingnya mempertimbangkan tujuan audit dan karakteristik populasi saat mendesain sampel audit.
        • Auditor harus memastikan bahwa ukuran sampel yang dipilih cukup untuk mengurangi risiko sampling ke tingkat rendah yang dapat diterima.
        1. Penilaian Hasil Sampling (SA 530):
          • SA 530 memandu auditor dalam mengevaluasi hasil sampling audit untuk menentukan apakah terdapat kesalahan penyajian material dalam populasi yang diuji.
          • Jika hasil sampel menunjukkan tingkat kesalahan yang tinggi dan tidak diharapkan, auditor harus mengambil langkah-langkah tambahan, seperti memperbesar sampel atau mengubah prosedur audit, untuk memastikan kesimpulan yang akurat.
        2. Tindakan Auditor Berdasarkan Hasil Sampling (SA 500 dan SA 530):
          • SA 500 dan SA 530 memberikan panduan kepada auditor tentang bagaimana menanggapi hasil sampling yang tidak memadai.
          • Jika hasil sampling tidak memberikan dasar yang memadai untuk kesimpulan, auditor dapat meminta manajemen untuk menyelidiki kesalahan yang ditemukan dan membuat penyesuaian yang diperlukan. Atau, auditor dapat menyesuaikan prosedur audit tambahan yang diperlukan, seperti memperbesar sampel atau melakukan pengujian pengendalian alternatif.

        Dengan demikian, SA 500 dan SA 530 bekerja sama untuk memastikan bahwa sampel audit yang dipilih relevan dengan tujuan audit dan bahwa hasil sampling memberikan dasar yang memadai untuk menarik kesimpulan tentang kesalahan penyajian material dalam populasi yang diuji. Keterkaitan antara kedua standar ini memastikan bahwa sampling audit dilakukan dengan cermat dan hasilnya dapat diandalkan dalam mengambil keputusan audit.

        Hubungan dan keterkaitan SA 500 dengan SA 450

        SA 500 (“Bukti Audit”) dan SA 450 (“Penilaian dan Penanganan Kesalahan yang Diidentifikasi dalam Audit”) sangat penting dalam mengevaluasi dan menanggapi kesalahan penyajian yang teridentifikasi selama audit:

        1. Penanganan Kesalahan Penyajian (SA 450):
          • SA 450 memberi panduan pada auditor tentang cara menilai dan menanggapi kesalahan penyajian yang telah diidentifikasi.
          • Auditor harus merancang respons menyeluruh untuk menanggapi risiko kesalahan penyajian material yang telah dinilai pada tingkat laporan keuangan.
        2. Revisi Strategi dan Rencana Audit (SA 450):
          • SA 450 menuntun auditor dalam menentukan apakah strategi audit dan rencana audit perlu direvisi berdasarkan sifat dan kondisi kesalahan penyajian yang teridentifikasi.
          • Jika kesalahan penyajian yang diidentifikasi, termasuk potensi kesalahan jika diagregasikan dengan kesalahan lainnya, mendekati materialitas yang ditentukan, auditor harus mempertimbangkan kembali materialitas dan prosedur audit yang diperlukan.
        3. Pengumpulan Kesalahan Penyajian (SA 500 dan SA 450):
          • SA 500 menegaskan pentingnya mengumpulkan kesalahan penyajian yang diidentifikasi selama audit.
          • Auditor harus mengumpulkan informasi tentang kesalahan penyajian yang telah diidentifikasi, termasuk yang dianggap penting, untuk memastikan bahwa penilaian akhir mereka mengenai laporan keuangan mencerminkan semua kesalahan yang relevan.

         

        Dengan demikian, SA 450 memberi arahan pada auditor untuk menilai dan menanggapi kesalahan penyajian, sementara SA 500 memandu mereka dalam pengumpulan bukti audit yang mencakup kesalahan penyajian yang teridentifikasi. Keterkaitan antara kedua standar ini memastikan bahwa kesalahan penyajian dievaluasi secara komprehensif dan respons yang sesuai diambil untuk memastikan akurasi dan keandalan laporan keuangan.

        Hubungan dan keterkaitan SA 500 dengan SA 700

        SA 500 (“Bukti Audit”) dan SA 700 (“Pendapat dan Pelaporan atas Laporan Keuangan”) memiliki relevansi penting dalam merumuskan opini atas laporan keuangan:

        1. Merumuskan Suatu Opini (SA 700):
          • SA 700 memberi petunjuk kepada auditor untuk merumuskan opini tentang kesesuaian laporan keuangan dengan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku.
          • Auditor harus menyatakan opini tanpa modifikasi jika laporan keuangan disajikan secara materiil sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku.
        2. Pertimbangan Berdasarkan Bukti Audit (SA 500):
          • SA 500 memberi panduan kepada auditor dalam mengumpulkan bukti audit yang cukup dan tepat untuk mendukung kesimpulan mereka tentang kesalahan penyajian dalam laporan keuangan.
          • Auditor harus mempertimbangkan kesimpulan mereka berdasarkan SA 330 (Revisi 2021) tentang apakah bukti audit yang diperoleh mencukupi, serta hasil evaluasi kesalahan penyajian yang tidak dikoreksi berdasarkan SA 450 (Revisi 2021).
        3. Penyesuaian Opini dalam Kasus Kesalahan Penyajian (SA 700 dan SA 500):
          • Jika auditor menyimpulkan bahwa laporan keuangan tidak bebas dari kesalahan penyajian material atau tidak dapat memperoleh bukti audit yang cukup, auditor harus memodifikasi opininya sesuai dengan SA 705 (Revisi 2021).
          • Opini tersebut didasarkan pada kesimpulan auditor tentang bukti audit yang diperoleh, penilaian materialitas, serta evaluasi atas kesalahan penyajian yang telah diidentifikasi.

        Dengan demikian, SA 500 membantu auditor dalam mengumpulkan bukti audit yang mendukung opini mereka, sementara SA 700 memberi panduan pada proses merumuskan opini tersebut. Keterkaitan antara kedua standar ini memastikan bahwa opini yang disampaikan dalam laporan auditor didukung oleh bukti audit yang relevan dan memadai.

         

        Referensi

        SA 200 (Revisi 2021) : Tujuan Keseluruhan Auditor Independen dan Pelaksanaan Audit Berdasarkan Standar Audit

        SA 315 (Revisi 2021) : Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko Kesalahan Penyajian Material Melalui Pemahaman atas Entitas dan Lingkungannya

        SA 330 (Revisi 2021) : Respons Auditor terhadap Risiko yang Telah Dinilai

        SA 450 (Revisi 2021) : Pengevaluasian atas Kesalahan Penyajian yang Diidentifikasi Selama Audit

        SA 500 (Revisi 2021) : Bukti Audit

        SA 530 (Revisi 2021) : Sampling Audit

        SA 700 (Revisi 2021) : Perumusan Suatu Opini dan Pelaporan atas Laporan Keuangan

         

        Aditya Sujarminto, S.E., MBA., Ak., CPA, ACPA, CTFAIA, CertDA, CertIA

        D6511 PJJ Akuntansi