Tingkatkan Literasi Keuangan Biar Masa Depan Gak BerantakanPic by Freepik

Pengelolaan keuangan atau finance adalah sesuatu yang tidak boleh diabaikan dalam kehidupan ini. Tanpa pengelolaan keuangan yang baik, masa depan seseorang bisa saja berjalan tak sesuai harapan. Salah satu cara untuk menjalankan pengelolaan keuangan yang tepat ialah dengan memiliki literasi keuangan yang baik. Belakangan, hal ini menjadi satu pembahasan menarik di kalangan generasi muda yang dapat diekplorasi lebih lanjut.

Apa Itu Literasi Keuangan?

Gambaran umum mengenai literasi keuangan tidak jauh berbeda dengan literasi secara umum. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), literasi memiliki makna pengetahuan atau keterampilan dalam bidang atau aktivitas tertentu. Artinya, jika mengacu pada hal tersebut, literasi keuangan berarti pengetahuan dalam bidang keuangan.

Secara lebih rinci, literasi keuangan dapat dipahami sebagai keterampilan dan kemampuan di bidang keuangan yang mencakup pemahaman terkait produk dan konsep keuangan, dengan bantuan informasi beserta saran.

Di samping itu, literasi keuangan juga mencakup kemampuan untuk mengidentifikasi sekaligus memahami risiko keuangan, dan kemampuan untuk membuat keputusan yang tepat (Vidovićová 2013: 191, OECD 200520062016).

Dengan demikian, seseorang dengan kemampuan literasi keuangan yang baik, ia akan cerdas dalam mengelola keuangan—termasuk salah satunya dalam mempersipkan masa depan yang cerah.

Literasi keuangan atau pengetahuan tentang keuangan ini merupakan hal paling mendasar untuk menentukan pilihan perencanaan keuangan, investasi, pengelolaan keuangan, serta keputusan strategis lainnya—baik secara personal maupun dalam lingkup organisasi.

Oleh karena itu, literasi keuangan harus senantiasa ditingkatkan karena trend keuangan juga makin berkembang seiring zaman.

Meningkatkan Literasi Keuangan

Jika berbicara masa lalu, kamu pasti setuju kalau pengelolaan keuangan hanya berfokus seputar penyusunan dan pengelolaan anggaran serta pemilihan jenis investasi.

Namun demikian, di era sekarang, pengelolaan keuangan juga mempertimbangkan penentuan pendanaan (apakah jangka pendek atau jangka panjang), pemilihan instrument keuangan yang sesuai dengan tujuan pendanaan, serta penentuan risiko.

Oleh sebab itu, skill literasi keuangan harus senantiasa ditingkatkan dari waktu ke waktu. Berikut beberapa tahapannya.

1. Tahap Perencanaan Keuangan

Pada tahapan ini, individu harus menetapkan tujuan keuangan yang ingin dicapai, lengkap dengan jangka waktu yang dibutuhkan untuk mencapainya.

Sebagai contoh, para pemuda umumnya mengumpulkan dana untuk membeli rumah pertama, menikah, melaksanakan ibadah, dan sebagainya. Maka, hal tersebut menjadi beberapa tujuan keuangan yang ingin dicapai.

Dari sini, kamu bisa mengetahui berapa dana yang harus disisihkan guna mencapai tujuan tersebut. Caranya dengan menghitung biaya yang dibutuhkan serta jangka waktu untuk mencapainya.

Jika keduanya sudah ditetapkan, kamu pun bisa menghitung berapa dana yang harus disisihkan sejak sekarang dengan perhitungan present value (nilai saat ini dari sejumlah uang yang dimiliki di masa depan).

2. Tahap Mengenal Instrument, Produk, dan Pasar Keuangan

Di tahapan ini, kamu harus mulai mengenal instrument keuangan, produk-produk keuangan, juga pasar keuangan (pasar modal). Selain itu, pemahaman mendasar mengenai regulasi keuangan, instrument dan produk keuangan yang ditawarkan pasar, juga menjadi pengetahuan mendasar. 

3. Tahapan Mengenal Profil Risiko dari Individu

Setiap individu memiliki profil risikonya masing-masing, meliputi:

  • Profile Risk Konservatif (risiko rendah), yaitu individu yang hanya bisa menerima instrument investasi beresiko rendah dan cenderung aman seperti deposito dan reksa dana pasar uang.
  • Profile Risk Moderat (risiko menengah), yaitu individu yang bisa menerima risiko jangka menengah. Ia dapat memilih obligasi dan reksa dana pendapatan tetap untuk investasi.
  • Profile Risk Agresif (risiko tinggi), yaitu individu yang cenderung berani memilih instrument investasi high risk, high return, seperti saham dan reksa dana saham. 

Memilih Instrumen Investasi

Jika sudah merasa memiliki literasi keuangan yang baik, maka kamu bisa mulai menginvestasikan dana yang kamu kelola ke dalam instrument-instrument invetasi. Untuk itu, kamu perlu menganalisis instrument investasi apa yang paling cocok untuk dipilih.

Pemilihan instrument investasi hendaknya ditentukan berdasarkan profil risiko investor, tujuan pendanaan, jangka waktu kebutuhan pendanaan, serta jumlah dana yang dimiliki oleh investor.

Misalnya, perencanaan untuk dana pendidikan anak pada jenjang perguruan tinggi tentunya berbeda dengan perencanaan pendidikan anak untuk masuk TK. Perbedaannya ada pada nominal biaya dan jangka waktu dari pencapaian tujuan keuangan tersebut disertai dengan kemungkinan inflasi.

Lalu apa yang perlu dilakukan? Lakukan hal sederhana dulu dengan konsisten dan disiplin dalam mengelola keuangan pribadi, seperti memiliki pos-pos dana yang sudah dipersiapkan.

Sebagai contoh dari 100% penghasilan bulanan, bisa bagi ke dalam 50% untuk konsumsi dan biaya hidup (transportasi, biaya sehari-hari), 30% untuk dana pendidikan anak atau cicilan (jika ada, misal KPR), 20% untuk tabungan dan investasi, 10% untuk sosial, zakat, dan sumbangan keagamaan.

Tentunya proporsi ini tidak mengikat, tetapi disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing individu dan prioritas keuangan yang ingin dicapai. Harapannya, ketika sudah konsisten, selanjutnya kamu dapat memilih instrument keuangan yang hendak digunakan untuk menyimpan tabungan dan investasi sesuai tujuan perencanaan keuangan yang diharapkan.

Ingat, pepatah lama “Don’t put your egg on one basket” juga perlu menjadi pertimbangan. Sesuaikan dengan profil risiko diri dan target yang ingin dicapai. Selamat belajar dan bertumbuh dalam keuangan!

Selanjutnya, untuk lebih memperdalam ilmu tentang literasi keuangan, juga hal-hal penting lain seputar dunia keuangan, kamu bisa masuk ke program Finance di BINUS UNIVERSITY. Di sini, kamu akan dibekali dengan ilmu-ilmu aplikatif, seperti keuangan, akuntansi, data analytics, teknologi keuangan, keterampilan profesional, serta etika, yang penting untuk menghadapi kompleksitas konsep dan praktik keuangan terkini.

Jika tidak bisa mengikuti kelas reguler karena disibukkan dengan karier atau hal lainnya, tidak perlu khawatir. Program ini juga tersedia di BINUS Online sehingga kamu bisa ikut kuliah dari mana pun berada.

BINUS Online sangat cocok untuk kamu para pekerja atau pengusaha yang tak memiliki banyak waktu luang, tetapi tetap ingin berkembang. Gabung dengan BINUS Online sekarang juga, dan wujudkan mimpi jadi sarjana.