Wajib Simak! Ini Cara Jitu Lindungi Aset Digital dari Serangan Siber

Demi menjaga keamanan aset digital dari serangan siber, kita perlu melakukan berbagai upaya perlindungan. Apa saja? Simak ulasannya.

Di era digital, data menjadi aset yang sangat berharga. Saat ini, kita umumnya menyimpan data penting di dalam database dan mengaksesnya melalui jaringan wireless (nirkabel). Nah, kehilangan atau kerusakan data dapat menyebabkan berbagai masalah, mulai dari kerugian finansial, reputasi yang buruk, bahkan pelanggaran hukum.

Padahal, makin maju perkembangan teknologi, ancaman terhadap serangan siber (cyber attack) juga makin besar dan kompleks. Oleh sebab itu, kita perlu mengetahui cara-cara jitu guna melindungi aset digital dari berbagai bentuk serangan siber.

Keamanan Database

Untuk dapat melindungi aset digital dari serangan siber, terlebih dahulu kita harus memahami tentang keamanan database. Secara umum, keamanan adalah bentuk proteksi terhadap perusakan dan pemakaian data oleh pemakai yang tidak memiliki kewenangan.

Dalam kaitannya dengan database, keamanan sangat diperlukan guna melindungi data agar tidak sampai mengalami tindak pencurian dan penipuan, hilangnya kerahasiaan dan privasi, hilangnya integritas, serta hilangnya ketersediaan.

Oleh sebab itu, untuk menjaga keamanan tersebut, terdapat beberapa aspek yang bisa diterapkan. Pertama, membatasi akses ke dalam database. Kedua, melakukan autentikasi pada user, dan ketiga, memonitor berbagai aktivitas yang mencurigakan. Dengan melakukan beberapa upaya sederhana ini, keamanan database kita akan lebih terjaga.

Hadapi Ancaman dan Serangan terhadap Database

Secara garis besar, upaya yang bisa dilakukan untuk menjaga keamanan database dari berbagai ancaman dan serangan siber ialah sebagai berikut!

1. Perlindungan terhadap Server

Pertama, kita harus melakukan perlindungan terhadap server, yaitu dengan memberikan pembatasan akses terhadap database dalam server. Proses ini merupakan sisi keamanan yang sangat krusial dan wajib direncanakan secara hati-hati.

Ide dasar dari proses ini ialah kita tidak bisa mengakses apa yang tidak bisa kita lihat, atau apakah kita ingin database server kita dapat dilihat oleh seluruh dunia? Perlu diketahui, database kita bukan merupakan web server, sehingga koneksi yang tidak dikenali tidak boleh diizinkan.

2. Pastikan IP Access Tepercaya

Setiap server harus dapat mengonfirmasi alamat IP yang diperbolehkan untuk mengakses dirinya, karena kita tidak mengizinkan semua orang dapat mengakses server. Untuk itu, jangan pernah menggabungkan server database web dengan server database informasi internal lembaga/perusahaan guna mencegah hal-hal yang tak diinginkan.

3. Batasi Koneksi Database

Makin banyaknya aplikasi dinamis kerap membuat kita tergoda untuk mencobanya hingga memberikan akses cepat bahkan izin update langsung tanpa autentikasi. Hal ini cukup berbahaya karena data-data kita bisa dicuri oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

Sementara itu, bila kita ingin mengizinkan pemakai bisa mengubah database melalui web page, pastikan untuk memvalidasi semua masukan sebagai cara memastikan bahwa inputan sudah benar, terjamin, serta aman.

4. Lakukan Kontrol Akses Tabel

Menurut Data Sunrise, kontrol akses tabel dalam keamanan database merupakan metode yang mengizinkan akses ke data sensitif perusahaan hanya kepada orang-orang tertentu, dan memberikan batasan akses bagi orang yang tidak berwenang. Hal ini mencakup dua komponen utama, yaitu authentication dan authorization.

Kontrol Akses Tabel merupakan salah satu bentuk keamanan database yang kerap diabaikan, karena sulit penerapannya.  Padahal hal ini sangat urgen dan wajib dijalankan guna menjaga sumber daya dari akses tidak sah dan ilegal.

Keamanan Jaringan Wireless

Keamanan jaringan wireless memiliki beberapa ancaman, di antaranya ialah (1) Accidental association, (2) Malicious association, (3) Adhoc network, (4) Nontraditional networks, (5) Identity theft, (6) Man in the middle attack, (7) Denial of Service (DoS), (8) network injection, dan lainnya.

Berbagai ancaman tersebut dapat dihindari dengan beberapa tindakan keamanan jaringan wireless berikut ini!

1. Mengamankan Transmisi Nirkabel

Ancaman utama dalam transmisi ini ialah penyadapan. Kita bisa mengatasinya dengan melakukan teknik signal-hiding serta enkripsi.

2. Mengamankan Titik Akses Nirkabel

Ancaman utama yang melibatkan titik akses nirkabel adalah akses tidak sah ke jaringan. Oleh karena itu, kita bisa menggunakan teknologi 802.1X untuk mencegah titik akses nakal dan perangkat tidak sah lainnya. Teknologi 802.1X merupakan suatu protokol akses port yang dapat melindungi jaringan melalui autentikasi.

3. Menggunakan Pengamanan Tambahan

Selanjutnya, kita bisa menggunakan pengamanan tambahan, seperti enkripsi, perangkat lunak antivirus, menonaktifkan penyiaran (seperti hidden SSID—Service Set Identifier), mengubah pengidentifikasi pada router, ubah password prasetel router, serta memberikan izin akses hanya pada komputer tertentu.

Selain dengan tiga upaya di atas, kita juga bisa melakukan pengamanan wireless dengan (1) mengubah SSID, menonaktifkan (disable) SSID broadcast, mengatur wireless encryption serta MAC Filter, juga mengubah IP address router.

Demikian beberapa cara jitu untuk melindungi aset digital dari serangan siber dengan menjaga keamanan database serta jaringan wireless. Selanjutnya, kalau kamu tertarik dengan keamanan aset digital secara lebih lanjut, kamu bisa belajar Teknik Informatika atau Computer Science.

Tidak perlu khawatir dengan masalah jadwal, ada Computer Science BINUS Online yang dapat menjadi jembatan bagi orang-orang dengan banyak kegiatan untuk tetap kuliah. Melalui BINUS Online, kamu bisa belajar dari mana pun dan kapan pun dengan biaya terjangkau.