Serangan Siber Meningkat? Saatnya Kuasai Secure Coding!

Mereka yang familiar dengan sistem informasi dan keamanan website pasti mengenal secure coding. Secure coding belakangan menjadi salah satu cara untuk mengantisipasi serangan siber. Bagi kamu yang belum mengenal secure coding, mari simak sedikit pembahasannya di sini.
Definisi Secure Coding
Secure coding bisa disebut sebagai praktik dan pendekatan yang dilakukan dalam penulisan kode yang sengaja dirancang untuk meningkatkan keamanan sistem atau aplikasi yang dibangun. Tujuan utamanya untuk mencegah kerentanan atau serangan yang dilakukan oleh para penyerang untuk memanipulasi atau sekedar mengakses data dengan cara yang tidak sah.
Dalam proses penulisan kode akan melibatkan penggunaan teknik dan metode yang sangat memperhatikan keamanan dalam setiap tahap pengembangan aplikasi mulai dari awal perencanaan hingga tahap implementasi.
Manfaat Secure Coding
Berdasarkan tujuan secure coding, ada beberapa manfaat yang bisa dirasakan yaitu:
-
Melindungi dari Serangan Siber
Penerapan secure coding membuat perusahaan mampu melindungi dirinya dari berbagai serangan siber yang berpotensi merugikan. Dalam prosesnya ini mencakup perlindungan terhadap berbagai ancaman seperti cross site scripting, SQL injection atau serangan lainnya yang mampu mengganggu keamanan dan integritas data.
-
Mengurangi Risiko Bug serta Kelemahan Keamanan
Peran secure coding sangat penting dalam mengidentifikasi serta memperbaiki kelemahan keamanan atau bug sedini mungkin. Hal ini mampu meminimalisir masalah keamanan yang mungkin terjadi di kemudian hari.
Prinsip Secure Coding
Ada beberapa prinsip secure coding yaitu:
-
Validasi Input
Prinsip ini bermanfaat sebagai pelindung aplikasi dari berbagai serangan injeksi yang terjadi saat penyerang menyisipkan kode yang berbahaya bagi sistem atau aplikasi melalui proses input.
Validasi input memastikan data yang masuk tidak mengandung elemen atau kode yang berbahaya dan memastikan data tersebut memiliki format sesuai dengan yang telah ditentukan.
Dalam prosesnya, validasi input akan memeriksa tipe data terlebih dulu. Jika aplikasi menginginkan input dalam bentuk angka, maka validasi akan memastikan bahwa data yang masuk hanyalah berupa angka tanpa adanya karakter atau kode apapun yang membahayakan sistem.
Validasi input juga penting untuk memastikan tidak terjadinya celah buffer overflow yang muncul karena input yang terlalu panjang.
-
Penghindaran Buffer Overflow
Tujuan utamanya melindungi aplikasi dari munculnya celah buffer overflow. Celah ini bisa dimanfaatkan oleh penyerang untuk menjalankan kode yang berbahaya atau untuk mengubah jalan aplikasi.
Serangan buffer overflow bisa dicegah dengan cara mengontrol operasi pada buffer. Namun dalam pelaksanaannya harus dipastikan bahwa kapasitas buffer cukup untuk dalam menampung data yang hendak dimasukkan. Buffer harus diketahui batasan ukurannya agar terhindar dari penggunaan fungsi yang tidak diperhitungkan
-
Manajemen Akses
Ini merupakan prinsip fundamental yang bertujuan memastikan siapa yang memiliki akses ke dalam aplikasi.
Pengimplementasian otorisasi yang ketat membuat aplikasi mampu menjaga kerahasiaan informasi, melindungi data yang sensitif, serta mampu mencegah akses yang tidak sah.
Dalam hal ini aplikasi haruslah memiliki sistem autentifikasi yang mampu memverifikasi identitas dari pengguna. Sistem autentifikasi ini bisa menggunakan autentikasi dua faktor atau metode lainnya yang kuat.
-
Penggunaan Kriptografi
Hal ini ditujukan untuk melindungi data dari berbagai akses yang tidak terdaftar, khususnya untuk data yang sifatnya sangat sensitif. Kriptografi akan mengubah data menjadi suatu bentuk yang sulit dan bahkan tidak bisa dibaca oleh mereka yang tidak berwenang.
-
Penanganan Kesalahan yang Aman
Tujuan utama dari prinsip ini agar aplikasi terlindung dari kebocoran data. Saat terjadi masalah dalam aplikasi, penting untuk mengelola segala kesalahan dengan baik dan hati-hati agar tidak ada data yang bocor sehingga dimanfaatkan penyerang untuk merusak sistem.
Dalam penanganan kesalahan yang aman, pesan yang muncul haruslah diatur dengan baik agar tidak ada informasi sensitif yang keluar. Khususnya tentang data atau sistem.
Pesan yang terlalu rinci bisa dijadikan penyerang untuk memanfaatkan celah atau kerentanan dalam aplikasi.
Tools yang dibutuhkan untuk Mendukung Secure Coding
Menerapkan secure coding bukanlah hal yang mudah. Dibutuhkan pemahaman yang baik tentang kerentanan serta berbagai teknik serangan yang mungkin dilakukan oleh penyerang. Tak hanya itu, penerapan ini juga membutuhkan pemahaman tentang praktik keamanan aplikasi serta penggunaan berbagai macam tools yang mampu membantu mengurangi risiko keamanan. Beberapa tools yang bisa diimplementasikan yaitu:
-
Dynamic Application Security Testing
Ini adalah tools selanjutnya yang digunakan untuk menguji keamanan aplikasi yang tengah berjalan. Tools ini menjalankan berbagai macam tes lalu mengirimkan permintaan, lalu melihat serta menganalisis respon yang diberikan dari tes terhadap aplikasi tersebut.
-
Static Code Analysis Tools
Ini merupakan tools yang berisikan komponen penting yang akan membantu menemukan kesalahan atau kerentanan dalam kode saat tahap aplikasi masih dalam tahap pengembangan atau sebelum aplikasi dirilis.
-
Secure Development Frameworks
Tool ini dirancang untuk mengimplementasikan keamanan saat proses pengembangan. Tool ini juga mampu mempercepat serta menyederhanakan implementasi fitur keamanan yang ada dalam aplikasi.
Semakin majunya teknologi membuat sistem keamanan siber juga harus diperkuat dan diatur sedemikian rupa untuk meminimalkan berbagai risiko yang ada. Bagi kamu yang tertarik dengan mempelajari ilmu tentang keamanan siber, namun terkendala dengan waktu, kamu bisa memilih jurusan Information Systems BINUS Online.
BINUS Online merupakan program kuliah online dari BINUS University yang telah terjamin kualitas pendidikannya. Tak hanya itu, BINUS Online juga memiliki sistem yang sangat fleksibel terkait dengan pembiayaan dan jadwal perkuliahan.
Yuk daftar ke BINUS Online sekarang juga!
Comments :