Bagi mahasiswa tingkat akhir yang sudah tidak sabar ingin segera lulus dari dunia perkuliahan, masih ada satu hambatan lagi yang harus dilalui sebelum ijazah bisa didapatkan. Apalagi kalau bukan skripsi. Setelah mengarungi dunia perkuliahan selama kurang lebih empat tahun lamanya, kelulusan mahasiswa tingkat akhir akan ditentukan oleh skripsi yang harus dibuat dengan waktu yang terasa mepet dan topik serta referensi yang begitu susah dicari.

 

Akan tetapi, susah payah selama pengerjaan skripsi tentu membuat perjuangan para mahasiswa semakin berkesan. Yuk, kita lihat apa saja momen-momen tak terlupakan yang membuat proses pembuatan skripsi yang harus dihadapi mahasiswa tingkat akhir.

 

Ide skripsi terus ditolak

Sebelum menulis skripsi, tentu mahasiswa tingkat akhir diharapkan punya ide-ide baru untuk konten skripsi mereka. Ide-ide ini harus orisinil, tidak boleh sama dengan konten skripsi yang sudah pernah dikerjakan. Tidak hanya orisinalitas, ide skripsi harus menarik dan didasari oleh sumber referensi tepercaya yang banyak. Alhasil, mahasiswa berlomba-lomba menabung ide skripsi yang nantinya akan didiskusikan dengan dosen pembimbing. Momen pahitnya adalah saat kita sudah susah payah merangkai ide skripsi untuk kemudian ditolak oleh dosen pembimbing karena dianggap tidak layak sidang.

 

Susahnya cari bahan referensi

Ketika sudah mendapatkan ide skripsi yang sesuai, tiba saatnya bagi mahasiswa tingkat akhir untuk mencari bahan referensi yang akan dipakai sebagai landasan teori di skripsi nanti. Dosen pembimbing biasanya akan merekomendasikan beberapa jurnal atau buku yang bisa dipakai kepada mahasiswa bimbingannya. Sisanya tentu harus kita cari sendiri. Setelah kita menemukan bahan referensi, bisa kita konsultasikan ke dosen pembimbing apakah bahan referensi yang kita temukan selaras dengan subjek dan objek penelitian skripsi kita.

 

Mengerjakan skripsi bareng teman

Suka duka menulis skripsi tentu akan terasa lebih ringan jika kita mempunyai teman yang sama-sama sedang berjuang mengerjakan skripsi. Terkadang, teman justru bisa jadi motivasi dan

pendukung kita untuk tidak cepat menyerah saat kita kesusahan mencari bahan referensi atau saat data penelitian yang sudah susah dicari ternyata hilang. Sudah tidak asing lagi ketika kita datang ke perpustakaan kampus atau kafe dan melihat mahasiswa tingkat akhir bergerombol mengerjakan skripsi bersama. Ini dia indahnya persahabatan di masa kuliah!

 

Selalu begadang

Begadang merupakan kegiatan sakral yang pasti dialami oleh semua mahasiswa tingkat akhir yang sedang mengerjakan skripsi. Hal yang paling sering terjadi adalah saat kita sedang santai mengerjakan Bab 3 skripsi karena deadline pengumpulan bab tersebut masih lama. Lalu, tiba-tiba kita dapat pesan dari dosen pembimbing bahwa deadline dimajukan karena dosen pembimbing akan pergi ke konferensi di luar kota. Bagai petir di siang bolong, akhirnya skripsi tersebut harus dikebut semalam agar bisa dikumpulkan sebelum deadline! Jadi pelajaran bagi kita untuk tidak menunda pekerjaan.

 

Susahnya bertemu dengan dosen pembimbing

Mungkin ini adalah salah satu hal yang paling sering membuat mahasiswa tingkat akhir ketar-ketir, yaitu ketika harus membuat janji ketemu dengan dosen pembimbing. Seringkali yang terjadi adalah kita sudah siap bertemu dengan dosen, tetapi ternyata dosen berhalangan hadir. Padahal, dosen pembimbing punya jadwal padat dan sangat sulit untuk dihubungi.

Namun, bagi mahasiswa yang terdaftar di BINUS Online Learning tidak perlu gundah. Komunikasi dengan dosen di BINUS Online Learning lebih mudah karena semuanya sudah serba online. Tinggal masuk ke LMS dan mahasiswa tingkat akhir pun bisa langsung diskusi dengan dosen perihal tugas maupun skripsi. Jadi, tidak perlu lagi datang jauh-jauh ke kampus untuk kemudian gagal bertemu dengan dosen.

 

Deg-degan saat sidang

Puncak skripsi pun akhirnya tiba! Sebelum masuk ke ruang sidang, kebanyakan mahasiswa tingkat akhir akan melakukan simulasi terlebih dahulu dengan teman-teman. Kita pun dibanjiri dengan pesan dan ucapan semangat dari seluruh keluarga dan teman-teman. Meskipun sudah melakukan persiapan yang matang, tetap saja kita akan merasa deg-degan saat harus berhadapan dengan tim penguji yang menentukan kelulusan kita.

 

Selain rintangan-rintangan di atas yang harus dihadapi, ada satu hal lagi yang memberatkan pengerjaan skripsi bagi mahasiswa tingkat akhir. Hal itu adalah mengerjakan skripsi sambil bekerja.

Rasanya sulit sekali mengimbangi pekerjaan dengan keinginan untuk mendapatkan gelar. Namun, tidak perlu khawatir! Sudah banyak universitas yang menyediakan pilihan kuliah online seperti BINUS Online Learning. Dengan menjadi mahasiswa di BINUS Online Learning, Anda pun bisa menimba ilmu sembari meraih peluang karier. Yuk, gabung dengan Binus Online Learning sekarang!

 

Meta desc: Inilah kisah klasik pengalaman mahasiswa tingkat akhir saat bertemu dengan skripsi. Sudah pernah mengalami atau sedang bersiap-siap?