Yuk, Mulai Batasi Screen Time Harian Agar Tak Kebablasan!
Screen time merupakan istilah untuk menjelaskan jumlah waktu yang dipakai selama berinteraksi dengan komputer, laptop, smartphone, table digital, televisi, hingga permainan video. Pada era digital seperti sekarang, di mana semuanya serba online, sulit untuk tidak menghapus screen time hingga nol. Apalagi saat ini kamu masih berkuliah, kebutuhan memakai gadget tentu tak dapat dihindari untuk mengakses materi kuliah hingga mengerjakan tugas.
Walau begitu, bukan berarti kamu bisa terus-terusan menatap layar gadget tanpa henti. Membatasi screen time harian sangat diperlukan karena jika berlebihan, dampaknya pun kurang baik untuk kamu. Memangnya, berapa tingkat screen time ideal bagi mahasiswa? Bagaimana kamu bisa membatasinya? Penjelasan selengkapnya bisa kamu simak di bawah ini.
Dampak negatif screen time berlebihan bagi mahasiswa
Segala sesuatu yang berlebihan memang bisa memberikan dampak kurang baik, termasuk screen time. Penting bagi kamu untuk membatasi mengingat dampaknya yang cenderung negatif jika terus dilakukan terus-menerus.
Layar pada gadget seperti laptop atau smartphone memancarkan blue light yang dapat membuat kamu sulit tidur saat malam hari apabila terpapar secara berlebihan. Bahkan menggunakan filter blue light pun masih dinilai belum cukup efektif dalam menekan efeknya dibandingkan dengan langsung mengurangi screen time. Padahal, sebagai mahasiswa tentunya kamu butuh istirahat yang cukup agar bisa mengikuti kelas perkuliahan dan mengerjakan berbagai project dalam kondisi sehat. Dengan begitu, hasil kerja kerasmu pun juga jadi maksimal.
Selain itu, kurang tidur juga dapat menyebabkan kamu jadi susah fokus dan perhatian. Bukan tidak mungkin kamu jadi lebih moody dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Hal ini tentu bisa berpengaruh kurang baik terhadap kesehatan mental kamu.
Penyebab rata-rata screen time mahasiswa cenderung tinggi
Pada era digital, kebutuhan akan gadget memang tak bisa dihindari. Sebagai mahasiswa, kamu membutuhkannya untuk mencari referensi materi, mengerjakan tugas, dan sebagainya. Kebutuhan tersebut pun meningkat selama pandemi COVID-19.
Demi menekan risiko penyebaran virus COVID-19, seluruh sesi perkuliahan tatap muka dialihkan ke ranah online. Mahasiswa pun mengandalkan laptop atau gadget lain untuk menghadiri kelas online. Belum lagi jika harus mengerjakan tugas secara kelompok, yang lagi-lagi untuk sementara ini harus dilakukan secara online. Alhasil, meningkatnya screen time harian pun tak dapat dihindari.
Berapa tingkat screen time ideal bagi mahasiswa?
Dengan meningkatkan kebutuhan terhadap gadget, terutama di tengah pandemi COVID-19, tak mengherankan lagi jika seorang mahasiswa menghabiskan waktu di depan layar hingga lebih dari delapan jam per hari. Padahal, jika melansir dari Futurity.org, mahasiswa yang menghabiskan screen time lebih dari delapan jam per hari memiliki risiko dampak psikologi yang lebih tinggi. Penemuan tersebut didapatkan dari hasil riset yang diterbitkan dalam jurnal PLOS ONE.
Lantas, berapa tingkat screen time yang ideal bagi mahasiswa?
Melansir dari situs Time.com, tingkat screen time yang “ideal” ternyata bergantung pada jenis layar yang dilihat, konten yang diakses, dan hal-hal yang ditinggalkan demi bisa menghabiskan waktu di depan layar gadget. Dengan kata lain, konteks dan konten sangat berpengaruh dalam hal ini.
Kalau kamu menghabiskan waktu luang di depan laptop hingga berjam-jam untuk menyelesaikan riset kuliah, misalnya, tentu hal tersebut bersifat produktif. Namun, jika kamu sampai harus mengabaikan teman dan keluarga demi menghabiskan waktu di depan gadget, maka hal tersebut merupakan suatu masalah. Sama halnya ketika kamu mulai merasa bahwa konsentrasi berkurang atau pekerjaan rumah jadi terbengkalai, itu tandanya kamu perlu mulai mengurangi screen time harian.
Tips memperbaiki kebiasaan screen time mahasiswa
Di luar kondisi pandemi saja, meninggalkan gadget menjadi hal yang cukup sulit bagi mahasiswa, apalagi jika sejak awal kamu memang mengikuti perkuliahan berbasis online seperti di BINUS ONLINE LEARNING. Terlebih saat pandemi COVID-19 seperti sekarang, mahasiswa mau tidak mau masih harus mengikuti kelas online dengan memanfaatkan gadget. Walau begitu, ada beberapa tips yang bisa kamu lakukan agar harian tidak terlalu tinggi.
- Tentukan waktu belajar dan istirahat (kalau perlu, pasang alarm)
Dalam sehari, coba tentukan porsi belajar dan istirahat kamu. Tentunya sesuaikan juga dengan jadwal mata kuliah kamu, ya. Misalnya, hari ini kamu harus mengikuti dua kelas mata kuliah selama masing-masing dua jam pada pukul 08.00 dan 12.00 siang. Kamu bisa membatasi waktu belajar dari pukul 08.00 hingga 17.00.
Di sela-sela sesi kelas, luangkan waktu sekitar 15-30 menit untuk beristirahat. Lalu, saat mengerjakan tugas pun, lakukan peregangan selama lima menit setiap 25 menit sekali. Kalau perlu, nyalakan alarm agar kamu bisa beristirahat secara optimal.
- Pisahkan area belajar dan istirahat
Jika memungkinkan, sediakan area khusus belajar di rumah yang terpisah dari kamar atau tempat kamu beristirahat. Apabila kamu belajar di kasur, maka kamu akan kesulitan untuk memisahkan aktivitas belajar dan beristirahat. Alhasil, baik sesi belajar maupun istirahat tidak ada yang bisa optimal. Bisa-bisa sesi belajar jadi lebih panjang sehingga screen time justru meningkat.
- Jadwalkan sesi belajar tanpa gadget
Setiap 1-2 hari sekali, coba jadwalkan sesi belajar tanpa gadget selama sekitar 2-3 jam untuk mengurangi. Tips satu ini mungkin cukup menantang mengingat banyak materi kuliah yang hanya bisa diakses secara online. Itulah kenapa sebelum melaksanakan sesi belajar tanpa gadget, siapkan dulu materi yang akan dipelajari dengan cara mencetaknya di kertas. Dengan begitu, selama 2-3 jam tersebut, kamu bisa menjauhkan diri sejenak dari gadget sambil tetap produktif.
- Hindari menjadikan screen time sebagai reward belajar
Setelah kerja keras belajar, wajar kalau kamu menginginkan sedikit hadiah atau reward untuk diri sendiri. Namun, hindari menjadikan screen time sebagai reward tersebut, ya. Sejak awal, posisikan gadget sebagai perangkat yang memiliki tujuan. Artinya, hanya gunakan gadget untuk melakukan tujuan produktif seperti mengikuti kelas online, mengerjakan tugas, atau diskusi project dengan teman.Sulit rasanya untuk benar-benar memotong harian hingga nol, terutama bagi mahasiswa aktif seperti kamu yang saat ini harus mengikuti perkuliahan online di tengah pandemi. Namun, bukan berarti kamu bisa menyepelekannya. Membatasi screen time harian tetap perlu dilakukan agar kamu tak kebablasan dan berujung pada dampak yang kurang baik terhadap diri sendiri. Yuk, lebih bijak lagi dalam memanfaatkan screen time!