Bagi kalangan akademisi, istilah jurnal ilmiah menjadi bagian yang tidak dapat terpisahkan. Jurnal ilmiah menjadi salah satu sarana publikasi yang memungkinkan untuk diketahui semua orang. Banyak sekali penggunaan jurnal ilmiah, misalnya berkaitan dengan kenaikan pangkat, salah satu syarat kelulusan sarjana kuliah S1 online,  pengembangan pengetahuan, dan masih banyak lagi. Dalam menulis jurnal ilmiah, tentunya kamu perlu mengetahui karakteristik dan sistematika agar terlihat baik dan benar, termasuk mengenai jumlah minimal kata dalam jurnal ilmiah.

Adapun penjelasannya dapat kamu simak pada ulasan berikut ini!

Mengenal Jurnal Ilmiah

Jurnal ilmiah merupakan kumpulan dari artikel yang diterbitkan secara berkala dalam kurun waktu empat bulan hingga satu tahun sekali. Isinya mencakup pembahasan yang cukup luas, namun dengan penyampaian isi yang lebih padat. Biasanya terdiri dari enam sampai delapan halaman dengan jumlah kata antara 6000 sampai 8000 kata.

Adanya jurnal ilmiah bertujuan untuk menyebarkan sekaligus mengembangkan penelitian yang ditulis serta dapat dijadikan sebagai acuan para peneliti lain yang sedang melakukan penelitian sejenis.

Ilustrasi pengerjaan jurnal ilmiah. Jumlah minimal kata dalam jurnal ilmiah biasanya antara sekitar kata.

Artikel yang ditulis dalam jurnal haruslah bersifat ilmiah, artinya dibuat melalui adanya proses penelitian dengan menerapkan sifat ilmiah tertentu. Penulisan artikel bisa dilakukan secara individu ataupun kolektif bersama komunitas ilmuwan. Komunitas ilmuwan ini terdiri dari mahasiswa, guru, dosen, profesor, peneliti, dan sebagainya sesuai dengan bidang ilmu penulis yang sejenis.

Dalam penulisannya, jurnal ilmiah harus dibuat dengan berbeda dari penulisan artikel pada umumnya. Selain jumlah minimal kata dalam jurnal ilmiah, terdapat beberapa kaidah atau sistematika paten yang harus diperhatikan dan diaplikasikan dalam penyusunan jurnal ilmiah.

Rangkaian Jurnal Ilmiah

Pada penyusunan jurnal ilmiah, setidaknya terdapat delapan rangkaian yang harus ada. Mulai dari penulisan judul, abstrak, pendahuluan, metode, hasil, pembahasan, kesimpulan, dan daftar pustaka.

  1. Judul

Judul merupakan bagian yang cukup penting dari penyusunan jurnal ilmiah karena merupakan bagian pertama yang akan langsung terlihat oleh pembaca. Nah, pemilihan judul yang jelas dan tepat akan menarik minat baca. Melalui judul, pembaca dapat mengetahui garis besar dari isi jurnal tanpa membacanya terlebih dahulu.

Penulisan judul tidak harus diawali dengan penggunaan kata penelitian, studi, analisis, pengembangan, ataupun kata lain yang serupa. Panjang judul yang dipakai tidak boleh lebih dari 14 kata, termasuk subjudul dan kata penghubung. Di bawah judul, dapat disertakan nama penulis, tempat bekerja penulis, dan juga alamat email penulis. Idealnya, judul ditulis dengan dua bahasa, yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.

  1. Abstrak

Sekilas, abstrak memang serupa dengan ringkasan, akan tetapi keduanya memiliki perbedaan. Abstrak digunakan untuk memahami atau mencerna isi dari jurnal secara singkat. Pada abstrak, terdapat gambaran mengenai isi jurnal. Penulisan abstrak hanya disajikan dalam 250 kata yang merangkum informasi tujuan, metode penelitian, hasil, dan kesimpulan. Terdapat juga kata kunci yang merupakan poin penting dari jurnal.

  1. Pendahuluan

Setelah abstrak, kemudian penulisan pendahuluan. Bagian ini terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan, hingga hasil penelitian yang pernah dilakukan. Secara garis besar, pendahuluan menggambarkan kerangka teoretis yang dilakukan pada saat proses penelitian.

  1. Metode

Pada bagian ini, kamu diharuskan untuk menjelaskan proses dan tata cara melakukan penelitian. Informasi yang dicantumkan berupa jenis pendekatan penelitian, metode pengembangan, jenis variabel, cara mengumpulkan data, sampai dengan teknik mengolah dan verifikasi data. Bagian ini harus ditulis dengan jelas dan terperinci sehingga apabila nanti diperlukan atau diulang oleh peneliti lain, dapat digunakan dengan baik sebagaimana mestinya.

  1. Hasil

Bagian ini diisi dengan penggambaran hasil penelitian yang telah digunakan. Kamu dapat menyajikan gambar, grafik, diagram, maupun tabel, dengan dilengkapi teks narasi yang jelas dan ringkas. Perlu diingat, pada bagian ini hanya cukup menyajikan hasil tanpa menyertakan pembahasan dan juga kesimpulan.

  1. Pembahasan

Bagian pembahasan digunakan untuk memberikan penjelasan terhadap hasil yang diperoleh. Pembahasan dapat menjelaskan faktor-faktor yang menyebabkan ditemukannya hasil penelitian tersebut. Bagian pembahasan ditulis dengan detail mengenai hasil penelitian.

  1. Kesimpulan

Langkah selanjutnya yaitu menarik kesimpulan dari semua tahapan penelitian yang telah dilakukan. Pada bagian ini, harus merujuk pernyataan pada pendahuluan dengan data-data yang diperoleh.

  1. Daftar pustaka

Bagian terakhir ini berisi kumpulan dari nama-nama literatur yang digunakan sebagai referensi dalam penyusunan jurnal ilmiah, termasuk jurnal yang kamu tulis sebagai syarat kelulusan S1 online misalnya.

Demikianlah pengertian serta rangkaian sistematika penyusunan dari jurnal ilmiah. Pastikan kamu mengikuti sistematika tersebut saat menulis jurnal ilmiah, ya! Terlebih jika kamu kuliah S1 online di BINUS ONLINE LEARNING, menulis jurnal ilmiah merupakan hal yang wajib kamu lakukan. Kuliah di BINUS ONLINE LEARNING, kamu tidak diharuskan untuk membuat skripsi sebagai syarat kelulusan, melainkan cukup dengan menulis jurnal ilmiah saja. Baca informasi lengkapnya di sini!