Mengenal Business Model Canvas, Modal Utama dalam Membangun Usaha
Mengapa Entrepreneurship menjadi topik yang tidak pernah selesai untuk dibicarakan? Karena Kewirausahaan menjadi peran penting untuk memenuhi kebutuhan perekonomian di Indonesia, dengan adanya UMKM maka masyarakat tidak perlu membutuhkan modal yang besar untuk membuat suatu usaha. Kewirausahaan tidak hanya menjual barang saja, tapi bisa menjadi lifestyle kita untuk menemukan makna kehidupan, ketika kita menjadi wirausaha maka kita akan menjadi individu yang tumbuh dan menciptakan sesuatu dalam hidup kita. Lalu bagaimana kita dapat memulai sebuah usaha? banyak dari kita yang mempunyai ide-ide kreatif namun bingung bagaimana cara memulainya. Maka terciptalah Business Model Canvas atau biasa disebut BMC. BMC adalah strategi manajemen yang disusun untuk menjabarkan ide dan juga konsep sebuah bisnis dalam satu lembar canvas. BMC dapat digunakan untuk mengembangkan bisnis model baru dan juga dapat mendokumentasikan bisnis yang sudah ada. BMC dapat memudahkan perencana dan pengambil keputusan dengan melihat hubungan logis antar komponen.
BMC terdiri dari beberapa elemen yang dapat menjabarkan ide bisnis yang kita miliki, pertama yaitu Customer Segments, jika kita mempunyai ide bisnis maka kita harus menentukan siapakah yang akan menjadi customer kita atau target pasar kita. Dari customer segments tersebut terdapat pengkategorian lagi yaitu pertama Mass Market yaitu tidak membedakan segmen pelanggan, hanya fokus terhadap pelanggan yang memiliki kebutuhan dan masalah yang sama, sebagai contoh bisnis FnB. Kedua, Niche Market yaitu target pasarnya hanya melayani segmen pelanggan tertentu, sebagai contoh bisnis spare part Harley. Ketiga, Segmented yaitu segmen pasar yang memiliki kebutuhan atau masalah yang agak berbeda tetapi dalam satu kategori yang sama, sebagai contoh toko baju bayi. Keempat, Diversifikasi yaitu segmen pasar yang memiliki kebutuhan atau masalah yang sangat berbeda, sebagai contoh bisnis supermarket. Dan terakhir, Multipasar yaitu melayani dua atau lebih segmen pelanggan yang saling ketergantungan, sebagai contoh layanan kartu kredit Bank. Jika ingin menentukan customer segments maka harus dilengkapi dengan data demografinya. Kedua Value Proposition, yaitu kita menentukan keunikan apa yang kita punya, mengapa produk kita pantas dipilih oleh pelanggan, apa kelebihan yang ditawarkan dan apa manfaat yang akan diperoleh pelanggan. Keunikan harus terdiri dari beberapa aspek, jadi tidak hanya satu saja keunikan yang kita miliki sehingga dapat mencakup pelanggan lebih luas. Seperti keunikan pada brand, performance, cost reduction, accessibility, convenience, atau price. Ketiga Channels, yaitu bagaimana cara kita dalam berkomunikasi dengan customer segments dan menyampaikan value propositionnya. Keempat Customer Relationship, yaitu hubungan dengan pelanggan tidak hanya untuk mendapatkan pelanggan baru, namun juga bertujuan untuk mempertahankan dan menawarkan produk baru dengan pelanggan lama. Kelima Revenue Streams, yaitu aliran dana masuk, kita harus tau dari mana aliran dana masuk, apakah kita menghasilkan pendapatan transaksional atau berulang. Keenam Key Resource, yaitu menggambarkan aset-aset atau sumber daya terpenting yang menentukan keberhasilan operasional model bisnis, meliputi sumber daya fisik (kendaraan, bangunan, atau peralatan), uang, aset intelektual (merek, hak cipta, paten, database pelanggan), dan sumber daya manusia. Ketujuh Key Activities, yaitu kegiatan yang menentukan suatu model bisnis, aspek ini berperan penting dalam mewujudkan value proposition. Ragam key activities seperti operasi produksi, operasi jasa, dan platform & jaringan. Kedelapan Key Partnerships, yaitu mitra kerjasama, bentuk kemitraan antara lain aliansi strategis antara non-kompetitor, kemitraan sekaligus bersaing dengan kompetitor, joint venture untuk mengembangkan bisnis baru, atau hubungan buyer-supplier dengan tujuan menjamin ketersediaan pasokan. Terakhir Cost Structure, yaitu menggambarkan seluruh biaya yang muncul sebagai akibat dioperasikannya model bisnis ini. Ragam cost structure antara lain cost driven yaitu sensitif terhadap harga bahan baku, dan value driven yaitu perusahaan tidak terlalu memikirkan harga produksi atau bahan baku karena yang dijual adalah nilai/seni/status/gaya hidup. Di dalam cost structure juga perlu diidentifikasi fixed cost yaitu biaya tetap untuk produksi dan variable cost yaitu biaya yang muncul bervariasi sesuai jumlah produksi.
Bisnis Model Canvas dalam visualisasinya, setiap elemen diwakilkan oleh sebuah kolom atau kotak. Inilah yang kemudian dikenal dengan template bisnis model canvas. Dengan kesembilan elemen tersebut, kita dapat mengidentifikasi apakah ide bisnis tersebut memiliki potensial atau tidak. Bisnis Model Canvas merupakan teknik yang efektif untuk diterapkan di dalam perusahaan karena dapat membantu memetakan bisnis Anda secara terstruktur. Jadi kita tidak perlu bingung lagi bagaimana cara untuk memulai sebuah bisnis.
Comments :