Business Pitching untuk Start Up? Ini Dia Solusi dari Pakar

Business pitching merupakan hal yang penting dalam bisnis, terutama start up. Di sinilah ide bisnis disampaikan kepada calon investor, mitra bisnis, atau pihak lain yang berkepentingan. Engr. Ian Charl Nico V. Tubban,  kepala Kantor Inkubasi Bisnis Teknologi di Adamson University, membagikan pengalamannya pada business pitching dalam acara International BOLD Series Binus Online Discussion.

7 Hal Penting dalam Business Pitching

Saat memutuskan untuk melakukan pitching, pastikan bahwa presentasi memenuhi tujuh hal berikut ini.

  1. Komunikasi yang Jelas

Sangat penting untuk menyampaikan ide dengan cara yang mudah dimengerti, bahkan oleh anak kecil berusia 10 tahun. Penyampaian secara jelas akan membantu audiens memahami nilai dari bisnis atau teknologi yang ditawarkan. “Hindari hal-hal yang ambigu, abstrak, kompleks,  misteri, atau bisa diabaikan. Sampaikanlah dengan jelas,” tutur Ian.

  1. Validasi Model Bisnis

Lebih lanjut lagi, Ian menekankan untuk menghindari pendahuluan yang terlalu panjang. Sebaliknya, bantulah investor untuk bisa menolong bisnis yang dipresentasikan. Artinya, bantu mereka memahami produk apa yang dibuat, apa masalah yang diselesaikan melalui produk tersebut, dan siapakah pasarnya. Tanpa model bisnis yang kuat dan jelas, pitch tidak akan efektif.

  1. Engagement

Di era internet seperti sekarang, banyak presentasi dipaparkan secara online. Tak terkecuali business pitching. Ketika melakukan presentasi secara online, sulit bagi presentator untuk melakukan kontak mata dengan audiens. Keterlibatan audiens pun menjadi hal yang penting. Ian menyarankan pelaku online pitch untuk bertanya dan membuat audiens berpikir serta merespons.

  1. Mengetahui Audiens

Mengenali audiens merupakan salah satu bagian dari kesuksesan presentasi. Oleh karena itu, ketahuilah siapa saja audiens yang akan hadir pada business pitching yang direncanakan. Galilah informasi tentang investor yang akan hadir, termasuk latar belakang dan minat mereka. Dengan begitu, pitch bisa disesuaikan agar lebih relevan dan menarik.

  1. Konten Visual dan Langsung

Sadarilah bahwa ada kemungkinan investor atau klien adalah orang-orang sibuk. Untuk mengantisipasinya, gunakanlah materi visual yang ringkas dan jelas “Jika mereka menginginkan informasi cepat, gunakan materi visual dan langsung ke poin utama,” tegas Ian.

  1. Latihan Pitching

Tak kalah penting, latihan juga diperlukan sebelum pitching. Cobalah untuk berlatih di hadapan keluarga dan teman. Hal ini bisa meningkatkan kepercayaan diri dan menjadi kesempatan untuk mendapatkan umpan balik yang membangun.

  1. Pentingnya Nilai

Sesuaikanlah konten dengan informasi-informasi yang dianggap berharga oleh klien. Boleh saja presentator menanyakan apakah audiens memerlukan materi tambahan “Pastikan untuk selalu menekankan nilai yang Anda tawarkan kepada investor atau klien,” tegas Ian.

Business Pitching untuk Start-Up

Terkhusus untuk start up, Ian memberikan beberapa ide agar pitch diterima baik oleh klien dan calon investor.

  1. Problematika

Pastikan bahwa pitch memaparkan masalah yang perlu diatasi menggunakan produk mereka. Sebutkanlah seberapa merebaknya permasalahan tersebut pada masyarakat, urgensinya untuk diatasi, keharusan untuk diselesaikan, dan seberapa sering permasalahan itu timbul.

  1. Solusi

Business pitching haruslah menawarkan solusi untuk mengatasi permasalahan yang ada. Namun, hindarilah memberikan solusi yang belum jelas dan tidak teruji. Selanjutnya, kemaslah ide tersebut dengan baik. Kemasan ini meliputi ide apa yang disampaikan, bagaimana cara berbicara, konten yang termuat dalam materi presentasi, serta penampilan.

  1. Kemas Ide dengan Bercerita

Ian merekomendasikan pemaparan ide dengan cara bercerita karena akan lebih menjual dan mudah diingat. “Statistik menyebutkan bahwa kita dibombardir dengan informasi setiap hari. Kenyataannya, hanya 5% informasi yang bisa kita ingat,” tuturnya. “Cerita bisa meningkatkan penyerapan informasi hingga 22 kali lipat. Dengan bercerita selama sepuluh menit, kemungkinan kita diingat oleh audiens akan meningkat hingga 65%.”

  1. Insight

Sertakan alasan kuat yang mencerahkan audiens segera setelah memberikan kalimat-kalimat pembuka. Paparkanlah tantangan, pertumbuhan, dan kompetisi di dalam bisnis itu. Selanjutnya, sampaikanlah produk yang ditawarkan beserta keunikannya. Tak lupa, Ian menyarankan agar pitch memuat penerimaan pelanggan terhadap produk. Lalu, ikutilah presentasi dengan pemaparan model bisnis, finansial, dan investasi. Terakhir, berikan call to action dan ending statements.

BINUS Online berkomitmen selalu memberikan edukasi terbaik bagi mahasiswa melalui berbagai event. Bukan hanya dengan menghadirkan dosen secara daring, BINUS Online juga menghadirkan pakar internasional untuk mendukung keterbaruan dan menghadirkan gambaran konkret praktik di lapangan. Event di atas pun membantu mahasiswa mempersiapkan diri untuk membuat presentasi ide serta pitching bisnis yang efektif kepada klien atau investor di masa depan.