Menilik Perkembangan Bisnis Mie Instan di Dunia, Brand Indonesia Maju Jaya!
Fakta menarik buat kamu yang mengaku pencinta mi. Indomie ternyata jadi salah satu brand mie instan terlaris dunia. Ada di posisi 4 besar!
Mempunyai reputasi besar di tingkat dunia merupakan sebuah kebanggaan tersendiri. Terlebih lagi, kalau reputasi tersebut dimiliki oleh sebuah perusahaan besar asal Indonesia. Fakta ini pun diungkapkan oleh Filemon Yoga Adhisatya, S.T., M.Sc, yang merupakan Country Manager Indomie Filipina dalam kesempatan webinar di BINUS Online.
Dalam acara tersebut, Yoga Adhisatya mengungkapkan pengalamannya sebagai Country Manager Indomie Filipina yang notabene merupakan salah satu perusahaan terbesar dunia. Bahkan, Indomie saat ini tercatat sebagai salah satu brand mie instan terlaris dunia.
Indomie Jadi Brand Mie Instan Terpopuler Ke-4 Dunia
Sudah menjadi fakta tak terbantahkan kalau Indomie merupakan brand mie instan terbesar di Indonesia. Popularitasnya pun jauh meninggalkan para pesaingnya seperti Mie Sedaap, Sarimi, maupun Supermi. Menariknya, popularitas tersebut ternyata juga didapatkan oleh Indomie di level dunia.
Dalam penjabarannya, Yoga Adhisatya mengungkapkan kalau Indomie yang merupakan brand mie instan milik PT Indofood Sukses Makmur Tbk, menempati posisi 4 besar dunia. Market share Indomie dalam rentang 10 tahun (2011-2020) hanya kalah dari 3 brand mie instan, yakni Master Kong, Nissin, dan Maruchan.
Tak hanya itu, tren market share Indomie dari tahun 2011 sampai 2020 juga memperlihatkan kenaikan secara terus-menerus. Pada 2011, Indomie memiliki market share hanya di kisaran 4,7%. Sedikit demi sedikit, angka tersebut mengalami kenaikan hingga mencapai 5,4% pada 2020.
Lalu, bagaimana dengan brand mie instan lokal lain? Mie Sedaap milik Wings Group mempunyai market share yang cukup bagus. Secara keseluruhan, Mie Sedaap menempati posisi ke-12 dengan total market share pada tahun 2020 sebesar 1,4%. Sementara itu, Sarimi dan Supermi yang sama-sama merupakan produk Indofood berada di posisi 17 dan 18.
Ekspansi Jadi Upaya Pengembangan Bisnis
Yoga Adhisatya menjelaskan kalau kesuksesan yang didapatkan oleh Indomie saat ini tidak lepas dari kebijakan ekspansi bisnis yang mereka lakukan di masa lalu. Tanpa adanya ekspansi bisnis, maka popularitas serta market share Indomie tidak akan bisa sebesar seperti sekarang.
Pria yang tercatat menjabat sebagai Country Manager Indomie Filipina sejak tahun 2018 ini mengatakan, kalau ada 7 alasan yang mendasari kenapa Indomie memutuskan untuk melakukan ekspansi, yakni:
1. Potensial Bisnis
Faktor yang pertama adalah potensial bisnis yang ada. Di luar negeri, Indomie bisa menemukan banyak negara yang mempunyai peluang bisnis sangat menjanjikan. Tak terbatas di wilayah Asia, tetapi juga Eropa, Afrika, dan Amerika.
2. Kesamaan Kultur dan Budaya
Selanjutnya, terdapat faktor kesamaan kultur budaya. Kesamaan kultur dan budaya dapat mendorong meningkatnya potensi bisnis Indomie. Salah satu contohnya adalah kebiasaan mengonsumsi makanan halal atau banyaknya jumlah imigran asal Asia.
3. Demografi
Aspek demografi juga memiliki peran dalam mendorong kebijakan ekspansi bisnis ke luar negeri. Tingginya jumlah penduduk di sebuah negara, memberikan peluang besar dalam pengembangan bisnis.
4. Logistik
Faktor berikutnya adalah logistik. Di beberapa negara, aktivitas logistik dapat berjalan lebih lancar dibandingkan di Indonesia. Apalagi, didukung dengan adanya fasilitas distribusi yang established.
5. Finansial
Faktor yang tak kalah penting adalah aspek finansial. Dalam hal ini, terdapat faktor berupa eksposur valuta asing yang membuat Indomie mempunyai keinginan besar untuk memperkuat pangsa pasar di luar negeri. Terlebih lagi, eksposur valuta asing memiliki manfaat dalam mendorong kinerja keuangan bisnis.
Secara keseluruhan, Indomie berhasil memperlihatkan kalau bisnis asli Indonesia mempunyai daya saing yang tak kalah dibandingkan bisnis luar negeri. Tak menutup kemungkinan, ke depan bakal bermunculan pula brand lain asal Indonesia yang berhasil meraih kesuksesan serupa.
Comments :