Bagi fresh graduate, portofolio  adalah hal penting yang harus disiapkan. Ini lantaran saat ini banyak lowongan kerja yang mewajibkan kandidatnya untuk melampirkan portofolio dalam lamaran kerja mereka. 

Membuat portofolio memang mudah, namun membuatnya menarik sehingga mampu dilirik oleh rekruter itu yang sulit. Tapi asalkan kamu mengikuti tips dan cara menyusun portofolio di bawah ini, portofolio milikmu pasti lebih menonjol dibanding kandidat lainnya, bahkan mereka yang mungkin sudah berpengalaman. 

Tips dan Cara Menyusun Portofolio untuk Fresh Graduate

Seorang fresh graduate seringkali kebingungan saat diminta untuk menyusun portofolio. Hal ini lantaran kebanyakan fresh graduate belum memiliki pengalaman kerja. Pada dasarnya, portofolio digunakan sebagai pembuktian dari skill yang tercantum pada CV. Di dalamnya berisikan kemampuan, karya atau hasil kerjamu. Bagi perusahaan yang bergerak dalam bidang kreatif, portofolio menjadi dokumen penting yang mampu meningkatkan kualitas dirimu dimata rekruter. 

Namun seorang fresh graduate cenderung minim pengalaman kerja atau bahkan ada yang tidak memilikinya sama sekali.  Lantas apa yang harus diisi dalam portofolio tersebut agar mampu dilirik oleh para rekruter?

Simak tips dan cara menyusun portofolio fresh graduate di bawah ini: 

1. Pahami dan Fokus dalam Satu Bidang Karir 

Jika kamu adalah seseorang yang tertarik dengan bidang analis data, pahamilah semua hal yang berkaitan dengan profesi data analyst. Misalnya tentang matematika dasar, statistika, bahasa pemrograman, dan visualisasi data. Ketika kamu memahami semua hal tentang bidang tersebut, kamu akan memiliki gambaran tentang apa saja yang hendak ditampilkan dalam portofoliomu nanti. 

2. Kumpulkan Tugas dan Project yang Kamu Miliki Saat Kuliah

Jika kamu sebagai fresh graduate belum memiliki pengalaman kerja atau magang sebelumnya, kamu bisa melampirkan tugas atau project yang dulu pernah kamu kerjakan semasa kuliah. 

Misal mahasiswa jurusan Desain Komunikasi Visual semasa kuliahnya ditugaskan untuk membuat karya berupa animasi atau poster. Maka hal tersebut bisa disertakan dalam portofoliomu.  

Selain tugas individu, kamu juga bisa menyertakan project semasa kuliah yang dikerjakan secara kelompok.

3. Ingatlah Berbagai Aktivitas Semasa Kuliah

Tuliskan semua yang pernah kamu lakukan semasa kuliah. Khususnya yang berhubungan dengan keorganisasian. Setelah itu ingatlah apa pencapaianmu. Misalnya  saat kamu bertugas sebagai seorang ketua panitia dari sebuah acara seminar, kamu bisa menceritakan bagaimana caramu me-manage semua anggota tim hingga acara menjadi sukses. Kamu juga bisa mencari dokumentasi untuk melihat apakah kegiatan tersebut relevan untuk ditampilkan dalam portofolio atau tidak. 

4. Pilih yang Terbaik

Langkah selanjutnya adalah memilih yang terbaik. Jadi, setelah semua karya, tugas dokumentasi dan project telah terkumpul, kamu harus memilih mana yang akan ditampilkan dalam portofolio. 

Bagaimana cara menentukan mana yang terbaik? Kamu bisa menentukannya dari melihat respon orang lain saat kamu menunjukannya. 

5. Buatlah Online

Selain menyediakan dalam bentuk dokumen, kamu juga harus menyiapkan versi online. Kamu bisa menyimpan file portofoliomu secara online di berbagai platform penyimpanan file online seperti Google Drive. 

6. Jelaskan Skill dan Pengalaman

Tujuan penting portofolio adalah menginformasikan pada rekruter tentang pengetahuan, keterampilan dan pengalaman yang kamu miliki. Namun di sini kamu tak hanya sekedar memasukkan informasi namun juga harus memberikan penjelasan yang singkat dan detail. Tujuannya agar perekrut bisa mengetahui keterampilan dan keahlianmu meski hanya sekilas.

7. Pilih Kata yang Mudah Dipahami

Ketika menyusun portofolio, gunakan diksi yang jelas dan mudah dipahami. Jangan sampai diksi yang kamu gunakan menimbulkan kebingungan bagi rekruter.  

8. Buat Visual yang Sederhana tapi Menarik

Saat membuat portofolio, perhatikan dengan baik pemilihan font, warna, gambar bahkan perhatikan posisinya dengan baik-baik. Semua hal ini untuk memudahkan rekruter memahami portofoliomu dengan cepat. 

Struktur Portofolio untuk Fresh Graduate

Portofolio sebaiknya dibuat semenarik mungkin. Meski begitu harus tetap terstruktur dan jelas.

1. Halaman Judul

Bagian pertama dari sebuah portofolio adalah halaman judul. Pada halaman judul isikan judul, nama, tahun serta fokus bidang dalam portofolio tersebut. 

2. Daftar Isi

Tambahkan daftar isi untuk memudahkan HRD dalam melakukan penilaian. Halaman daftar isi biasanya berisikan seluruh bagian dalam portofolio serta nomor halamannya. 

3. Deskripsi Diri

Portofolio memang disertakan sebagai pelengkap CV, meski begitu tidak ada salahnya mencantumkan deskripsi diri.  

Pada halaman ini sertakan latar belakang singkat, ketertarikan, bidang yang kamu geluti dan karir yang kamu inginkan. Harapannya agar HRD bisa mendapatkan bayangan tentangmu terlebih dulu sebelum karyamu. 

4. Isi Portofolio

Bagian ini bisa dibagi lagi menjadi beberapa bagian yang lebih kecil agar terlihat lebih rapi. Misalnya berdasarkan jenis kegiatan mulai dari kepanitiaan, organisasi dan magang. 

Selain itu kamu juga bisa mengelompokkan karya berdasarkan bidang. Jika karyamu ada dalam bentuk digital, tambahkan link ke karya tersebut.

5. Sertifikasi

Selain menyertakan karya dalam dokumen portofolio, sertakan pula sertifikat yang kamu dapatkan dari berbagai kegiatan yang pernah kamu ikuti. Khususnya yang berkaitan dengan pengembangan skill. Pilihlah sertifikat yang relevan dengan bidang pada portofoliomu. 

6. Penutup

Dalam bagian ini sertakan informasi kontak yang bisa dihubungi. Baik itu alamat email, nomor telepon atau akun media sosial yang aktif. 

Di atas adalah tips dan cara menyusun portofolio fresh graduate. Pastikan mengikuti panduan di atas agar portofolio bisa mengalahkan kandidat lainnya. 

Bagi kamu yang saat ini telah bekerja namun berkeinginan melanjutkan studi ke jenjang sarjana untuk meningkatkan karir, kamu bisa kuliah di BINUS Online. 

BINUS Online merupakan program kuliah daring terbaik di Indonesia. Kesuksesan BINUS Online telah dibuktikan dengan banyaknya lulusan yang telah berhasil meraih karirnya di dunia kerja digital. 

Ingin tahu lebih jauh tentang BINUS Online? Yuk klik di sini!