National Competition Augmented Reality (NCAR) 2016.. ©2016 Merdeka.com
National Competition Augmented Reality (NCAR) 2016.. ©2016 Merdeka.com

Bandung.merdeka.com – Dewasa ini teknologi realitas tertambah atau Augmented Reality (AR) terus dikembangkan. Salah satu perusahaan terkemuka yang mengembangkan Augmented Reality adalah DAQRI.

Untuk mengembangkan Augmented Reality di dalam negeri, Telkom University, Bandung, menggelar final National Competition Augmented Reality (NCAR) 2016.

Ketua Pelaksana NCAR 2016, Fat’hah Noor Prawita, mengatakan kompetisi ini hasil kerja sama Program Studi D3 Teknik Informatika Tel-U dengan DAQRI. Final NCAR 2016 digelar di Aula Gedung Selaru Fakultas Ilmu Terapan, Tel-U, Sabtu (21/5) lalu.

Fat’hah berharap, melalui lomba tersebut Telkom University ingin membuat Augmented Reality lebih dikenal secara umum dan diterima oleh masyrakat. “Minimal dari kampus dulu, jika kampus banyak melakukan riset tentang Augmented Reality otomatis akan menghasilkan aplikasi lebih banyak, baru masyarakat bisa menerima,” ujarnya.

Menurutnya NCAR 2016 merupakan ajang pertama tingkat nasional. Kompetisi bertujuan membangkitkan minat mahasiswa Indonesia untuk lebih aktif mengembangkan produk dan melakukan riset Augment Reality.

“Dalam lomba ini kami ingin membuat peserta menunjukkan kemampuannya dalam membuat aplikasi Augmented Reality yang menyenangkan, bermanfaat dan inovatif dengan menggunakan ARToolKit SDK,” ujarnya

NCAR 2016 berlangsung sejak 27 Februari dan merupakan serangkaian acara yang terdiri dari roadshow, seminar, workshop, lomba dan mencapai puncaknya pada tahap final.

“Kompetisi ini berhasil menarik minat mahasiswa dari seluruh Indonesia dan mengumpulkan karya dari 91 peserta lomba,” ujarnya.

Dari 91 peserta itu kemudian dipilih 10 karya peserta terbaik untuk mengikuti tahap final. Kesepuluh finalis tersebut berasal dari berbagai perguruan tinggi di beberapa kota, yaitu STMIK Dharma Negara (Bandung), Universitas Jenderal Achmad Yani (Cimahi), Universitas Pendidikan Ganesha (Buleleng), Universitas Komputer Indonesia (Bandung), Universitas Muhammadiyah Malang (Malang), Institut Teknologi Sepuluh November (Surabaya), Universitas Mataram (Mataram) dan Telkom University (Bandung) sendiri.

Kesepuluh finalis lalu memberikan presentasi mengenai produk Augmented Reality hasil buatannya kepada para juri. Adapun juri yang turut memberikan penilaian adalah Alexandra Etienne (ARToolKit Evangelist of DAQRI), Senja Lazuardy (IT Director of AR&Co), dan Hasbi Asyadiq (CTO of Octagon Studio). Penjurian akan dilakukan secara terbuka, sehingga penonton dapat melihat langsung kemampuan dari para finalis.

Juri kemudian memilih tiga tim terbaik yaitu Tim ARDungeon dari Bina Nusantara University Jakarta yang meraih juara 1, Tim Glasses dari Universitas Jenderal Ahmad Yani Cimahi yang meraih juara 2 dan Tim Dori dari Universitas Komputer Indonesia Bandung. Sedangkan untuk penghargaan The Inspiring Team berhasil diraih oleh Tim Mighty Morphin dari STMIK AMIKOM Yogyakarta.

Pada saat yang bersamaan, diselenggarakan pula pameran teknologi produk Augmented Reality. Pameran tersebut menampilkan karya dari kesepuluh finalis, karya mahasiswa Telkom University dan produk-produk dari beberapa industri yang berkecimpung dalam bidang AR. Adapun industri yang turut melakukan pameran diantaranya adalah AR&Co, Octagon Studio, J.SPOT, Mizan Applications Publisher, dan Ko Go Studio.

(MT/IH)