ARDUNGEON Multiplayer Augmented Reality Game (1st Winner NCAR)
Seorang BINUSIAN kembali membawa harum nama BINUS UNIVERSITY melalui karya dan prestasinya. Kali ini prestasi tersebut datang dari mahasiswa Program Studi Sistem Informasi di BINUS ONLINE LEARNING, bernama Muhammad Ismail, yang akrab disapa Ismail. Ismail mampu meraih juara pertama di ajang Final National Competition Augmented Reality (NCAR) 2016, yang diselenggarakan oleh Universitas Telkom, pada 21 Mei 2016 lalu.
Ajang ini merupakan ajang pertama tingkat nasional yang bertujuan untuk membangkitkan minat mahasiswa Indonesia untuk lebih aktif dalam mengembangkan produk dan melakukan risetAugmented Reality (AR).
Sebanyak 27 universitas ambil bagian dalam kejuaraan kali ini. Sebagian besar universitas tersebut mengirimkan perwakilannya dalam grup-grup peserta. Dari beberapa universitas yang mengikuti kejuaraan tersebut, antara lain Universitas BINA NUSANTARA, Universitas Telkom, Universitas Pendidikan Ganesha, Universitas Mataram, Universitas Komputer Indonesia, dan lain-lain.
Masing-masing dari peserta mempresentasikan produk Augmented Reality-nya dihadapan para juri, seperti Alexandra Etienne (ARToolKit Evangelist of DAQRI), Senja Lazuardy (IT Director of AR&Co), dan Hasbi Asyadiq (CTO of Octagon Studio). Penjurian dilakukan secara terbuka dan penonton dapat melihat langsung kemampuan dari para peserta.
Pada saat itu Ismail mempresentasikan aplikasi dalam bentuk game yang bernama ARDungeon. Dimana AR itu merupakan kepanjangan dari augmented reality, sedangkan dungeon adalah sebutan dari sebuah goa yang penuh dengan monster.
Cara memainkan game tersebut sangatlah mudah. Cukup sediakan sebuah marker (kertas) dihadapan kita dan buka aplikasi ARDungeon tersebut melalui mobile kita lalu arahkan ke arahmarker tersebut dan nantinya kita dapat melihat sekumpulan musuh dan monster-monster. Usersebagai pengendali bertugas untuk membasmi monster-monster tersebut.
Aplikasi yang dibuat oleh Ismail ini tentunya berbeda dengan yang lainnya. Karena selain gameyang dapat berinteraksi, aplikasi ini juga dapat multiplayer (bisa dimainkan oleh lebih dari satu orang). Menurut Ismail, terdapat beberapa kriteria penilaian dalam kompetisi ini, seperti: Inovatif, sebisa mungkin peserta yang mengikuti kompetisi ini dapat menghasilkan sebuah aplikasi yang berbeda dengan aplikasi AR biasanya. Interaktif, dimana permainan yang dibuat dapat melakukan aksi atau aktif. Bermanfaat, aplikasi yang dibuatkan dapat berguna bagi orang-orang.
Untuk dapat menjadi seorang juara tentunya Ismail mempunyai tips & trick yang selama ini ia terapkan. “Saya sih biasanya suka mencoba hal yang baru. Sering-sering eksplor juga. Saya suka baca berita tentang teknologi, misalnya saja ada teknologi baru dan dapat dipelajari, dan dapat dicoba,” ujar Ismail saat ditemui pada hari Rabu (25/05).
Apa yang ia pelajari di kampus juga sangat berpengaruh besar sehingga dapat diaplikasikan dalam bentuk aplikasi game. “Menurut saya apa yang saya pelajari sangat berpengaruh besar, seperti mata kuliah User Experience & Interactive Design and Prototype. Kita dapat mempelajari bagaimana membuat sebuah tampilan yang dapat memudahkan user untuk mengingat dan mendapatkan pengalaman dengan aplikasi design kita,” jelas Ismail.
Ditemui pada kesempatan yang berbeda, Jumat (27/05) Bambang selaku Head of Program Information System BOL sekaligus pembimbing Ismail, mengatakan bahwa prestasi yang Ismail raih mampu menunjukkan bahwa kuliah online tidak seperti umumnya kebanyakan orang-orang bayangkan.
“Walaupun kuliah online tidak bertemu dengan dosen dan jarang pergi ke kampus tentunya orang-orang ragu akan bagaimana nanti hasilnya. Namun Ismail dapat menjadi bukti bahwa walaupun tidak bertemu dosen setiap hari, namun mahasiswa masih bisa bertemu, diskusi dan bimbingan dengan dosen jika ada kebutuhan,” jelas Bambang.
Kuliah online juga memungkinkan untuk mahasiswa memiliki waktu yang lebih longgar untuk dapat mengekspresikan hobi, bakat dan keahlian yang selama ini dimiliki. “Saya juga berharap agar mahasiswa yang memang memiliki hobi maupun minat di bidang yang lain, mulailah membuat hal-hal atau karya yang baik sehingga nantinya dapat diuji dalam sebuah kompetisi,” tambah Bambang. (MEL)
Comments :