Apa itu GRC?

Pernah dengar istilah GRC? GRC adalah singkatan dari Governance, Risk, and Compliance. Tiga kata ini sering digunakan di dunia bisnis dan organisasi untuk memastikan bahwa perusahaan:

  • Governance (Tata Kelola): Dikelola dengan baik, transparan, dan bertanggung jawab.
  • Risk (Manajemen Risiko): Bisa mengenali dan mengelola risiko dengan bijak sebelum risiko tersebut menjadi masalah besar.
  • Compliance (Kepatuhan): Patuh terhadap aturan hukum, regulasi, dan kebijakan internal perusahaan.

GRC bukan sekadar teori—ini adalah kerangka kerja yang membantu organisasi mengambil keputusan yang benar, menghindari masalah hukum, dan menjaga reputasi.

 

“GRC itu dunia akuntan, ya?”

Pertanyaan ini masih sering muncul. Wajar sih, karena istilah seperti audit, kepatuhan, dan risiko memang identik dengan orang akuntansi atau keuangan. Tapi kenyataannya, dunia GRC jauh lebih luas, dan justru butuh banyak perspektif dari berbagai latar belakang.

 

GRC Itu Kolaboratif, Bukan Eksklusif

Perusahaan yang sukses menjalankan GRC tidak hanya mengandalkan satu jenis keahlian. Mereka butuh diantaranya, contoh:

  • Ahli IT untuk mengamankan data dan sistem informasi (cyber risk & data compliance).
  • Psikolog organisasi untuk membangun budaya integritas dan etika kerja.
  • Insinyur industri untuk menganalisis risiko operasional dan efisiensi proses.
  • Analis lingkungan untuk memastikan praktik bisnis berkelanjutan dan sesuai standar ESG.
  • Praktisi komunikasi untuk mengelola krisis dan menjaga reputasi
  • Ahli Hukum
    Untuk memastikan kepatuhan terhadap regulasi, mengelola risiko hukum, serta memberikan landasan legal dalam pengambilan keputusan strategis.

Bayangkan jika GRC hanya diisi oleh akuntan. Tentu banyak sudut pandang yang hilang. Risiko tidak hanya soal angka—tapi juga perilaku, sistem, proses, bahkan budaya.

 

Apa saja Latar Belakang Pendidikan dan Profesi Bidang GRC?

(Sebagai contoh dan tidak terbatas hanya pada tabel di bawah ini)

 

 

 

 

 

 

 

Penutup

Dunia GRC bukan milik satu profesi saja. Justru kekuatannya terletak pada kerja sama lintas disiplin—karena risiko, tata kelola, dan kepatuhan menyentuh hampir semua aspek dalam organisasi.

Jadi, apa pun latar belakangmu—entah dari akuntansi, hukum, teknologi, psikologi, teknik, hingga komunikasi—selalu ada ruang untuk berkontribusi di dunia GRC. Yang terpenting adalah kemauan untuk belajar, berkolaborasi, dan berpikir kritis demi membangun organisasi yang sehat, tangguh, dan berintegritas.