ESG dan Akuntansi Karbon: Akurasi & Transparansi
Isu lingkungan, sosial, dan tata kelola (Environmental, Social, and Governance/ESG) semakin menjadi perhatian utama dunia bisnis. Salah satu aspek paling kompleks adalah akuntansi karbon, yakni proses mengukur, mencatat, dan melaporkan emisi gas rumah kaca (GRK) serta kredit lingkungan yang dimiliki perusahaan. Tantangan terbesar dalam akuntansi karbon adalah bagaimana memastikan akurasi dan transparansi, sehingga laporan tidak hanya menjadi formalitas, melainkan alat strategis untuk keberlanjutan.
Standarisasi dalam Akuntansi Karbon
Selama bertahun-tahun, pelaporan karbon sering dianggap tidak konsisten. Setiap perusahaan menggunakan metodologi berbeda, sehingga sulit dibandingkan antar industri maupun negara. Untuk mengatasi hal ini, Financial Accounting Standards Board (FASB) di Amerika Serikat telah menerbitkan aturan baru tentang pencatatan environmental credits, termasuk sertifikat energi terbarukan dan offset karbon. Aturan ini mewajibkan perusahaan mengakui kredit ketika digunakan atau dijual, dengan implementasi efektif mulai 2028–2029 (Wall Street Journal, 2025).
Langkah ini penting karena memberi kerangka standar yang dapat diandalkan investor, regulator, dan pemangku kepentingan lainnya. Standarisasi juga mendukung harmonisasi dengan kerangka global seperti International Sustainability Standards Board (ISSB) dan regulasi Uni Eropa melalui Corporate Sustainability Reporting Directive (CSRD).
Metode E-Liability: Inovasi untuk Transparansi
Salah satu terobosan baru dalam akuntansi karbon adalah metode E-liability, yang dikembangkan oleh para akademisi dan praktisi. Pendekatan ini memungkinkan perusahaan menghitung emisi berdasarkan sumbernya, lalu mendistribusikannya sepanjang rantai pasokan secara akurat. Data emisi dicatat mirip dengan akuntansi biaya, sehingga dapat diaudit dan diverifikasi oleh pihak eksternal (Financial Times, 2024).
Metode ini mengatasi kelemahan umum dalam pelaporan karbon tradisional, yang sering mengandalkan perkiraan atau data agregat. Dengan E-liability, emisi dapat ditelusuri secara granular, termasuk kontribusi masing-masing pemasok, sehingga meningkatkan kredibilitas laporan ESG perusahaan.
Peran Teknologi: Blockchain dan Digital Ledger
Selain metode baru, teknologi juga menjadi pendorong transparansi. Blockchain misalnya, mampu mencatat transaksi karbon secara immutable (tidak dapat diubah) dan memfasilitasi perdagangan kredit karbon yang lebih aman. Setiap transaksi tercatat dalam distributed ledger, sehingga audit dapat dilakukan dengan lebih cepat dan tepercaya.
Penggunaan blockchain juga mendorong interoperabilitas lintas negara. Hal ini penting mengingat pasar karbon bersifat global, dan banyak perusahaan multinasional beroperasi di berbagai yurisdiksi dengan regulasi berbeda.
Tantangan dan Peluang
Meski perkembangan positif terus terjadi, akuntansi karbon masih menghadapi tantangan. Pertama, ketersediaan data dari rantai pasokan seringkali terbatas, terutama di negara berkembang. Kedua, biaya implementasi sistem akuntansi karbon yang canggih masih menjadi kendala bagi usaha kecil dan menengah.
Namun, peluang yang muncul sejalan dengan tren ini jauh lebih besar. Investor global kini semakin menjadikan transparansi ESG sebagai faktor utama dalam pengambilan keputusan. Perusahaan yang mampu menunjukkan laporan karbon yang akurat dan transparan tidak hanya meningkatkan reputasi, tetapi juga mendapatkan akses lebih luas ke modal berkelanjutan.
Penutup
Akuntansi karbon adalah fondasi bagi pelaporan ESG yang kredibel. Dengan adanya standar baru dari FASB, inovasi seperti metode E-liability, dan pemanfaatan teknologi blockchain, dunia bisnis bergerak menuju pelaporan yang lebih akurat dan transparan. Ke depan, akuntansi karbon bukan sekadar kewajiban regulasi, tetapi akan menjadi alat strategis dalam menciptakan nilai jangka panjang yang berkelanjutan.
Referensi
- Wall Street Journal. (2025). New U.S. Accounting Rule to Establish How Companies Record Environmental Credits.
- Financial Times. (2024). Carbon reporting urgently needs fixing — here’s how to do it.
- Wikipedia. (2025). Carbon Accounting.
Comments :