Kolaborasi Binus Online dan Bank Mandiri BEKASI Juanda: Tingkatkan Kualitas Layanan Lewat Komunikasi Efektif
Pada 18 September 2024, Binus Online bekerja sama dengan Bank Mandiri Area BEKASI Juanda menyelenggarakan sebuah acara bertajuk Sharing Knowledge yang bertema “Effective Communication in Selling Service” di Kampus Binus Bekasi. Acara ini menarik minat banyak kalangan, terutama para profesional di sektor layanan nasabah, karena relevansinya dengan tantangan komunikasi yang semakin kompleks di era digital. Kolaborasi antara Binus Online dan Bank Mandiri ini merupakan langkah nyata dalam menjembatani kebutuhan dunia industri dengan pendidikan, khususnya dalam meningkatkan keterampilan komunikasi bagi para pelaku bisnis.
Sebagai pembicara utama, Bapak Stefanus Rumangkit, S.E., M.Msi., yang menjabat sebagai Binus Online Lecture Specialist, menyampaikan materi yang penuh dengan wawasan dan pendekatan praktis terkait teknik komunikasi dalam melayani nasabah. Stefanus membuka sesinya dengan menyoroti dampak besar Revolusi Industri, terutama revolusi digital, terhadap cara perusahaan berkomunikasi dengan pelanggan. Ia menekankan bahwa perkembangan teknologi bukan hanya menciptakan efisiensi dalam operasional, tetapi juga telah mengubah cara perusahaan membangun hubungan dengan nasabah secara fundamental. Transformasi ini memungkinkan perusahaan untuk berinteraksi secara lebih personal dan tepat waktu dengan memanfaatkan berbagai platform digital seperti media sosial, email, dan situs web.
Dalam paparannya, Stefanus menjelaskan prinsip-prinsip dasar komunikasi yang harus dipahami oleh setiap profesional. Ia mengutip teori dari Edwin Emery yang menyatakan bahwa komunikasi adalah seni dalam menyampaikan informasi, ide, serta sikap kepada orang lain dengan cara yang efektif. Di sisi lain, Stefanus juga mengangkat pemikiran dari Carl I. Hovland, yang menyebut komunikasi sebagai proses di mana seorang komunikator memberikan stimulan, baik verbal maupun non-verbal, untuk memengaruhi perilaku orang lain. Kedua pandangan ini sangat relevan dalam konteks dunia bisnis modern, di mana komunikasi yang tepat dapat menjadi penentu keberhasilan dalam membangun hubungan jangka panjang dengan nasabah.
Pak Stefanus menekankan bahwa kemampuan komunikasi yang baik tidak hanya tentang menguasai apa yang ingin disampaikan, tetapi juga bagaimana cara menyampaikannya agar diterima dengan baik oleh audiens. Dalam era digital seperti saat ini, peran komunikasi semakin penting karena berbagai platform digital telah menjadi jembatan utama dalam interaksi antara perusahaan dan pelanggan. Perusahaan harus mampu memanfaatkan berbagai alat komunikasi modern secara maksimal untuk tetap dapat bersaing di pasar.
Di era digital, komunikasi tidak lagi terbatas pada interaksi langsung antara karyawan dan nasabah. Perusahaan kini memiliki berbagai cara untuk berkomunikasi dengan pelanggan melalui platform digital, yang memungkinkan mereka untuk menyentuh pelanggan di berbagai titik interaksi. Stefanus menyoroti bahwa dengan memanfaatkan alat-alat seperti media sosial, email, dan aplikasi digital, perusahaan dapat memperkuat keterikatan dengan nasabah, menjaga loyalitas, dan bahkan meningkatkan kualitas layanan secara keseluruhan.
Salah satu poin utama yang ditekankan oleh Stefanus dalam presentasinya adalah pentingnya mendengarkan aktif dan bersikap responsif terhadap kebutuhan nasabah. Ia menjelaskan bahwa dalam melayani nasabah, kemampuan untuk mendengar dengan baik adalah kunci untuk memahami kebutuhan mereka dan merespons dengan cepat serta tepat. Prinsip Murphy’s Law, yang berbunyi “sebelum Anda melakukan apa pun, Anda harus melakukan sesuatu yang lain dulu,” juga dijadikan acuan oleh Stefanus untuk menggambarkan pentingnya persiapan matang sebelum memulai interaksi dengan nasabah. Dalam konteks bisnis, ini berarti perusahaan harus memahami kebutuhan nasabah dengan baik sebelum menawarkan solusi atau produk.
Transformasi digital telah membawa perubahan besar dalam cara komunikasi dilakukan, dan hal ini disoroti oleh Stefanus sebagai tantangan sekaligus peluang bagi perusahaan. Ia menjelaskan bahwa komunikasi yang efektif tidak hanya tentang bagaimana perusahaan menyampaikan pesan, tetapi juga bagaimana perusahaan merespons masukan dan umpan balik dari nasabah. Dengan penggunaan alat-alat digital yang tepat, perusahaan dapat meningkatkan keterlibatan nasabah, mempertahankan loyalitas, dan bahkan mengatasi masalah dengan lebih cepat dan efisien.
Dalam acara Sharing Knowledge ini, para peserta diajak untuk memahami lebih dalam tentang bagaimana komunikasi yang efektif dapat menjadi fondasi penting dalam memberikan layanan yang berkualitas tinggi. Stefanus menekankan bahwa keberhasilan dalam komunikasi tidak hanya terletak pada kemampuan berbicara, tetapi juga pada bagaimana seseorang atau perusahaan dapat mendengarkan, merespons, dan menciptakan hubungan yang mendalam dengan nasabah.
Kolaborasi antara Binus Online dan Bank Mandiri Area BEKASI Juanda dalam acara ini menjadi langkah positif dalam meningkatkan keterampilan komunikasi para pelaku bisnis di era digital. Acara ini berhasil memberikan wawasan mendalam tentang pentingnya adaptasi terhadap perubahan teknologi dalam komunikasi bisnis, serta bagaimana perusahaan dapat meningkatkan layanan nasabah melalui komunikasi yang lebih efektif dan responsif. Stefanus Rumangkit, dengan pengalamannya yang luas, mampu menyajikan materi yang aplikatif dan relevan, sehingga para peserta dapat langsung mengimplementasikan wawasan yang mereka peroleh dalam lingkungan kerja masing-masing.
Melalui acara seperti ini, para peserta—terutama mereka yang berasal dari kalangan profesional layanan nasabah diharapkan dapat terus mengasah dan meningkatkan kemampuan komunikasi mereka, baik dalam interaksi langsung maupun melalui platform digital. Di era transformasi digital yang serba cepat, kemampuan berkomunikasi secara efektif menjadi semakin penting. Dengan menguasai teknik-teknik komunikasi yang tepat, peserta tidak hanya akan mampu memberikan layanan yang lebih responsif dan berkualitas tinggi, tetapi juga dapat memperkuat hubungan jangka panjang dengan nasabah.
Kemampuan beradaptasi dengan berbagai alat dan platform digital, seperti media sosial, email, serta aplikasi pesan instan, memungkinkan perusahaan untuk menjangkau nasabah mereka dengan lebih personal dan tepat waktu. Di samping itu, interaksi langsung yang didukung oleh keterampilan mendengarkan aktif dan empati juga akan memperkaya pengalaman nasabah, meningkatkan loyalitas, serta memperkuat citra perusahaan sebagai penyedia layanan yang peduli dan profesional. Dengan demikian, acara ini bukan hanya memberikan wawasan baru, tetapi juga membuka peluang bagi para peserta untuk mengimplementasikan praktik komunikasi yang lebih efektif demi menciptakan keterikatan yang lebih kuat dan berkelanjutan dengan nasabah mereka.
Comments :