Gen-Z Berpotensi Besar Jadi Pengusaha Sukses, Ini Kata Pengurus BPD Hipmi Jateng saat Bertukar Gagasan di Binus University
SEMARANG, suaramerdeka.com – Generasi Z (Gen-Z) memiliki potensi besar untuk menjadi pengusaha sukses pada era digital.
Hal itu diungkapkan oleh Muhammad Yasin Dahlan, Pengurus BPD HIPMI Jateng, dalam talkshow bertajuk Gen-Z dalam Perspektif Entrepreneur yang digelar di Kampus Binus University Semarang di Tawangsari, Semarang Barat, Kamis (30/10).
Menurut Yasin, Gen-Z memiliki sejumlah karakteristik yang mendukung mereka untuk sukses sebagai pengusaha. “Selain melek teknologi, Gen-Z juga kreatif, inovatif, dan peduli terhadap isu sosial dan lingkungan,” ujar Yasin yang juga merupakan pemilik PT DKSI, perusahaan IT.
Kunci Keberhasilan Bisnis Gen-Z
Lebih lanjut, Yasin menegaskan bahwa integrasi antara teknologi, kewirausahaan, dan akuntansi adalah kunci keberhasilan bisnis untuk Gen-Z. Teknologi, lanjut Yasin, berfungsi untuk meningkatkan efisiensi, memperluas pasar, dan memberikan layanan personal. “Inovasi dalam bisnis sangat dibutuhkan oleh Gen-Z, karena mereka mampu menciptakan nilai sosial melalui kewirausahaan,” tambahnya.
Selain itu, Yasin juga menjelaskan pentingnya kemampuan akuntansi dalam mendukung pengelolaan keuangan yang efektif, pengambilan keputusan yang tepat, dan efisiensi biaya untuk membangun bisnis yang berkelanjutan.
Pesan untuk Gen-Z
Dalam kesempatan itu, Yasin menyampaikan beberapa pesan penting kepada para peserta yang mayoritas merupakan mahasiswa. “Inovasi lahir dari curiosity atau rasa ingin tahu. Jangan takut gagal, tapi takut jika tidak mencoba. Teknologi adalah alat, bukan tujuan. Dan yang terpenting, komunitas adalah kekuatan,” ungkap Yasin dengan semangat.
Kolaborasi Lintas Generasi
Acara tersebut merupakan kolaborasi antara dunia industri, akademisi, dan komunitas muda untuk bertukar gagasan tentang inovasi dan pengembangan talenta. Dengan tema “People-Centered Innovation for Sustainable Business”, acara ini berfokus pada bagaimana inovasi yang berpusat pada manusia dapat menjadi dasar bagi keberlanjutan bisnis di tengah perubahan teknologi dan dinamika generasi kerja, khususnya Gen-Z.
Yasin juga menjelaskan bahwa BPD Hipmi Jawa Tengah terpilih sebagai representative industry yang berkesempatan untuk bergabung dalam Sharing Session di Binus University. “Dari lebih dari 10 industri yang hadir, kami mendapat kesempatan untuk berbagi gagasan tentang inovasi dan pengembangan talenta,” tuturnya.
Tantangan yang Dihadapi Gen-Z sebagai Entrepreneur
Yasin juga menyebutkan ada empat tantangan utama yang dihadapi oleh Gen-Z dalam dunia kewirausahaan:
- 
Keterbatasan Mentorship Lintas Generasi 
 “Teknologi bisa mengajar, tapi manusia yang menuntun,” kata Yasin menekankan pentingnya bimbingan dari generasi sebelumnya.
- 
Overload Informasi, Underload Experience 
 Gen-Z perlu menyaring informasi dan mengubah teori menjadi praktik nyata agar dapat berkembang.
- 
Budaya Instan vs Proses Berkelanjutan 
 “Inovasi yang berpusat pada manusia lahir dari proses, bukan dari kecepatan,” ujar Yasin.
- 
Kolaborasi Lintas Generasi yang Masih Terbatas 
 “Gen-Z membawa ide-ide segar, tetapi senior membawa arah. Keduanya perlu berjalan bersama untuk menciptakan bisnis yang berkelanjutan,” tegas Yasin.
Di akhir sesi, Yasin menegaskan bahwa meskipun banyak hal yang dapat dikerjakan dengan cepat, bisnis tidak dapat dibangun secara instan. Keberhasilan memerlukan kesabaran dan proses yang berkelanjutan. Dengan antusiasme yang tinggi, acara ini memberikan pandangan baru mengenai kewirausahaan bagi Gen-Z. Semoga melalui acara seperti ini, Gen-Z semakin siap untuk menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang untuk menjadi pengusaha sukses di era digital.
==========================================================
Untuk informasi lebih lengkap, silakan baca artikel asli di suaramerdeka.com.
Penulis: Rony Yuwono
Kamis, 30 Oktober 2025
 
  
                
Comments :