Penulis: Latifah Apriliana NIM 2902716264

 


Sebagai bagian dari kolaborasi antara Bina Nusantara Online Management dan World Clean Up Day Indonesia, kegiatan “Plogging Bersama Mahasiswa Binus Online Management” digelar untuk mengajak masyarakat serta generasi muda ikut berkontribusi menjaga kebersihan kota.

Pada Minggu, 21 September 2025, mahasiswa Bina Nusantara Online Management turut berpartisipasi aktif dalam kegiatan Plogging Bersama yang dimulai dari kawasan Binus International JWC Campus, Senayan, hingga Flyover Bendungan Hilir – Samping Intiland Tower. Kegiatan yang berlangsung bersamaan dengan Car Free Day (CFD) Jakarta ini menggabungkan aktivitas olahraga ringan dengan aksi sosial berupa pemungutan sampah sepanjang jalur Sudirman–Benhil.

Sejak pagi, para mahasiswa telah berkumpul di depan gerbang kampus Binus JWC untuk mengikuti briefing dan pembagian kelompok. Dengan mengenakan almamater Binus University atau baju berwarna maroon, para peserta terlihat bersemangat memulai kegiatan plogging sambil membawa perlengkapan pribadi seperti tumbler, masker, dan kantong sampah daur ulang. Kegiatan ini juga diikuti oleh lebih dari 700 relawan dari berbagai komunitas peduli lingkungan, menambah semarak suasana di sepanjang rute CFD.

Setibanya di titik akhir di kawasan Benhil, acara dilanjutkan dengan talkshow inspiratif bersama perwakilan dari World Clean Up Day Indonesia, Waste4Change, dan Bule Sampah. Di saat talkshow inilah penyerahan sertifikat apresiasi untuk panitia dan tim peralatan dilaksanakan, sebagai bentuk penghargaan dan simbol kolaborasi turut serta dalam kampanye lingkungan. Dalam sesi ini, para narasumber membagikan pandangan dan pengalaman mereka tentang pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk menjaga kebersihan kota serta menciptakan gaya hidup berkelanjutan.

Suara dari Penggiat Lingkungan

Salah satu narasumber, Letty dari Waste4Change, menyampaikan bahwa partisipasinya dalam kegiatan ini berangkat dari kesamaan visi dengan para mahasiswa Binus untuk meningkatkan awareness pengelolaan sampah di masyarakat.

“Waste4Change sebagai perusahaan pengelolaan sampah tentu mendukung teman-teman mahasiswa maupun komunitas yang memiliki visi sama untuk memberikan kesadaran kepada masyarakat agar mengurangi produksi sampah yang berakhir di TPA,” ujar Letty.

Ia juga berharap kegiatan positif seperti ini dapat menular ke masyarakat luas, mengingat keterlibatan ratusan relawan di CFD mampu menjadi contoh nyata bagi publik untuk bertanggung jawab atas sampah yang dihasilkan. Letty menambahkan,

“Saya sangat mengapresiasi mahasiswa Binus yang hadir. Harapannya, Binus dapat menjadi universitas dengan sistem pengolahan sampah yang baik dan seluruh mahasiswanya mampu memilah sampah dari sumbernya.”

Sementara itu, Andy Bahari, Founder World Clean Up Day Indonesia, mengungkapkan bahwa ide kegiatan plogging ini terinspirasi dari para petugas kebersihan atau pasukan oranye yang setiap hari membersihkan jalanan kota Jakarta.

“Saya ingin mengajak semua lapisan masyarakat—komunitas, perusahaan, hingga pemerintah—untuk ikut menjaga kota ini agar tetap bersih dan bebas sampah,” ujarnya dalam wawancara bersama tim dokumentasi Binus.

Andy menegaskan bahwa semangat menjaga kebersihan tidak boleh berhenti hanya pada kegiatan satu hari, tetapi harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Ia juga mengingatkan tentang pentingnya menerapkan prinsip 3R (reduce, reuse, recycle), mengurangi penggunaan barang sekali pakai, serta membiasakan membawa tumbler dan totebag. Menurutnya, hal ini penting mengingat TPA Bantar Gebang sudah dalam kondisi penuh, sehingga masyarakat harus mengambil tindakan nyata untuk mengurangi timbulan sampah.

“Walaupun dapat edukasi secara teori, kalau tidak dipraktikkan ya cuma teori belaka. Sama halnya dengan kebersihan lingkungan—kita sering dengar imbauan untuk tidak membuang sampah sembarangan, tapi tanpa aksi nyata itu hanya akan jadi tulisan tanpa makna. Jadi, mari ambil aksi, jangan cuma banyak omong,” tegas Andy.

Tak kalah menarik, hadir juga Bule Sampah, platform edukasi lingkungan (Instagram: @bule_sampah) yang selama ini aktif mengedukasi masyarakat tentang pengelolaan sampah dan sampah organik. Berdasarkan akun Instagram-nya, Bule Sampah menitikberatkan pada kampanye edukasi sampah dan solusi pengelolaan sampah organik.  Dalam talkshow, perwakilan Bule Sampah menyampaikan pentingnya pemahaman yang konsisten dan aksi nyata terhadap sampah sebagai bagian dari gaya hidup, bukan sekadar wacana.

Kegiatan Edukatif dan Kolaboratif

Selain aksi plogging, acara ini juga menjadi sarana edukasi lingkungan dan penguatan solidaritas antar mahasiswa. Kegiatan talkshow memberi ruang bagi peserta untuk berdiskusi, bertanya, dan berbagi pandangan seputar peran generasi muda dalam menciptakan kota berkelanjutan. Beberapa mahasiswa juga ikut dalam sesi refleksi mengenai bagaimana kebiasaan kecil seperti memilah sampah, membawa botol minum sendiri, dan menghindari plastik sekali pakai dapat memberi dampak besar terhadap lingkungan.

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Jurusan Manajemen BINUS Online Learning, dengan dukungan penuh dari para dosen dan tim panitia yang terdiri dari ketua kelompok, panitia peralatan, serta tim dokumentasi yang bertugas mendokumentasikan seluruh rangkaian acara, mulai dari briefing, aksi plogging, hingga talkshow dan penyerahan apresiasi.

Tim Panitia

  • Panitia Dokumentasi dan Penyusun Artikel : Riswan Leo (2802652146), Shoofiyah Salwa Ruranti (2502164735), Sekar Nur Ramadhani (2802620371), Adam Naufal Fiddin (2802671920), Latifah Apriliana (2902716264)
  • Panitia Peralatan: Prihatin Jayanti (2502144304), Hana Nabilah Sulistyaningtyas (2802536101), Putri Setianingrat (2702427970), Nita Christina (2702449574), Maharani Nabilah Delima (2802650424)
  • Ketua Kelompok : Anisah Laras Prameswari, Widia, Syafrina Valevi Siregar, Dea Oktavia Anggraini, Reyka Nabilla

Kegiatan Plogging Bersama Mahasiswa Binus Online Management menjadi bukti nyata bahwa mahasiswa Binus tidak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga peduli terhadap isu lingkungan dan sosial. Melalui aksi sederhana namun bermakna ini, para Binusian diharapkan mampu menumbuhkan kebiasaan menjaga kebersihan sejak dari diri sendiri. Sejalan dengan pesan Andy Bahari, teori tanpa aksi hanyalah omong kosong dan hari itu, mahasiswa Binus telah membuktikan bahwa mereka memilih untuk bertindak.