Yogyakarta, 15 Juni 2024 – Universitas Atmajaya Yogyakarta menyelenggarakan Kuliah Umum Studium Generale yang diadakan oleh Fakultas Teknologi Industri pada Jumat, 14 Juni 2024. Acara ini menampilkan presentasi menarik dari Dr. Yulius Denny Prabowo, S.T., M.T.I., seorang ahli dalam bidang teknologi khususnya pada bidang Natural Language Processing (NLP) dan budaya dari BINUS Online Learning.

Sorotan Materi: Irisan Teknologi dan Budaya dalam Penelitian

Dr. Yulius Denny Prabowo menyampaikan presentasi berjudul “Irisan Teknologi dan Budaya dalam Penelitian,” yang menyoroti pentingnya penerapan Natural Language Processing (NLP) dalam pelestarian bahasa daerah. Berikut adalah beberapa poin penting dari materi yang disampaikan:

  1. Peningkatan Minat Penelitian Bahasa Lokal: Sejak tahun 2018, minat penelitian di komunitas akademik terhadap bahasa lokal semakin meningkat. Bahasa daerah membawa nilai budaya, sejarah, dan linguistik yang unik, yang sangat penting untuk dilestarikan guna menjaga keragaman budaya Indonesia yang memiliki lebih dari 700 bahasa daerah.
  2. Pemanfaatan NLP untuk Pelestarian Bahasa: NLP dapat membantu dalam pembuatan sumber daya digital, sistem terjemahan, dan alat pendidikan yang berkontribusi pada revitalisasi bahasa daerah. Model transformator seperti T5 dan IndT5 digunakan untuk tugas-tugas seperti terjemahan dan klasifikasi teks, yang mampu mendukung upaya pelestarian bahasa daerah.
  3. Pendekatan Kolaboratif dan Pengumpulan Data: Melibatkan komunitas lokal dan ahli bahasa dalam mengumpulkan data linguistik yang beragam, termasuk teks lisan dan tulisan, sangat penting. Memanfaatkan arsip digital dan koleksi cerita rakyat untuk mengumpulkan data, serta melakukan anotasi data untuk berbagai tugas NLP, juga menjadi bagian dari strategi yang diusulkan.
  4. Pelatihan Model NLP: Model seperti T5 atau mT5 dipilih karena fleksibilitas dan efektivitasnya dalam pengaturan sumber daya rendah. Penggunaan transfer learning dan teknik augmentasi data seperti back-translation dan parafrase membantu dalam memperluas dataset pelatihan.
  5. Evaluasi dan Penerapan Model: Menggunakan metrik seperti BLEU untuk tugas terjemahan dan melibatkan penutur asli untuk menilai kinerja model secara kualitatif sangat penting untuk penyempurnaan model. Selain itu, model NLP dapat diterapkan sebagai layanan web menggunakan kerangka kerja seperti Flask atau FastAPI, serta diintegrasikan dalam aplikasi mobile atau web untuk aksesibilitas yang lebih luas.
  6. Pertimbangan Etis: Pastikan keterlibatan aktif komunitas bahasa daerah dalam semua tahap pengembangan dan menghormati keragaman budaya serta konteks linguistik dengan akurat.

Penutupan

Kuliah Umum ini diakhiri dengan sesi tanya jawab yang interaktif, di mana para peserta dapat langsung berdiskusi dengan Dr. Yulius Denny Prabowo mengenai aplikasi dan implikasi dari teknologi NLP dalam pelestarian budaya dan bahasa. Acara ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru bagi mahasiswa dan akademisi dalam menggabungkan teknologi dan budaya dalam penelitian mereka.

Penulis: Pandu Dwi Luhur Pambudi

Foto: Dokumen pribadi