Oleh Tim Peneliti dari Departemen Ilmu Komputer, BINUS Online Learning (#BINUSRESEARCHPOINT 1)

Dalam era digital yang terus berkembang, penggunaan arsitektur mikroservis semakin populer di kalangan perusahaan teknologi, termasuk PT Soluix. Namun, seperti halnya teknologi lain, mikroservis memiliki tantangan tersendiri, terutama dalam hal manajemen komunikasi antar layanan. Sebuah tim peneliti dari Departemen Ilmu Komputer di BINUS Online Learning baru-baru ini melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengatasi permasalahan ini dengan mengembangkan mikroservis yang berfungsi sebagai orkestrator komunikasi antar layanan.

Latar Belakang Masalah

PT Soluix telah menerapkan arsitektur mikroservis untuk mendukung operasi bisnisnya. Mikroservis memungkinkan layanan-layanan kecil yang dapat beroperasi secara mandiri untuk berinteraksi satu sama lain dalam suatu sistem yang lebih besar. Namun, metode komunikasi langsung antar layanan yang digunakan perusahaan ini menyebabkan kompleksitas yang semakin tinggi seiring bertambahnya jumlah layanan. Setiap kali layanan baru ditambahkan atau layanan yang sudah ada mengalami perubahan, diperlukan penyesuaian pada alur komunikasi, yang pada akhirnya membuat pengelolaan sistem menjadi tidak efisien.

Solusi yang Dikembangkan

Tim peneliti yang terdiri dari Rizky Dewanto Apriansyah, Sarwo, Jullend Gatc, Devriady Pratama, Yulius Denny Prabowo, dan Eduard Pangestu Wonohardjo berfokus pada pengembangan sebuah mikroservis yang berfungsi sebagai orkestrator komunikasi. Orkestrator ini bertindak sebagai pusat pengelolaan alur komunikasi antar layanan, sehingga layanan-layanan tidak perlu lagi mendefinisikan komunikasi secara langsung dengan layanan lainnya. Pendekatan ini tidak hanya menyederhanakan manajemen komunikasi, tetapi juga membuatnya lebih seragam dan mudah diatur, meskipun jumlah layanan terus bertambah.

Metode Penelitian

Penelitian ini dimulai dengan identifikasi masalah yang dihadapi oleh PT Soluix, diikuti oleh pengumpulan data untuk memahami kebutuhan spesifik dari sistem yang ada. Setelah itu, tim merancang sistem mikroservis orkestrator yang sesuai, melanjutkan dengan implementasi dan akhirnya evaluasi untuk mengukur efektivitas solusi yang diusulkan.

Hasil dan Kesimpulan

Hasil dari penelitian ini adalah sebuah mikroservis orkestrator yang mampu mengelola alur komunikasi antar layanan secara efisien dan seragam. Solusi ini tidak hanya menyederhanakan proses komunikasi, tetapi juga memastikan bahwa alur komunikasi tidak terganggu oleh penambahan atau perubahan layanan dalam ekosistem mikroservis. Dengan solusi ini, PT Soluix diharapkan dapat mengoptimalkan operasional sistemnya, mengurangi beban kerja pada tim pengembangan, dan meningkatkan skalabilitas arsitektur mikroservis yang diterapkan.

Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa pengenalan mikroservis orkestrator dapat menjadi langkah penting dalam mengelola komunikasi antar layanan di lingkungan yang kompleks dan dinamis. Temuan ini memberikan kontribusi signifikan bagi pengembangan sistem berbasis mikroservis di berbagai industri, tidak hanya di PT Soluix tetapi juga di perusahaan lain yang menghadapi tantangan serupa.

Penelitian ini membuka peluang lebih lanjut untuk eksplorasi dan penerapan teknologi orkestrator dalam berbagai skenario, yang dapat membantu perusahaan untuk mencapai efisiensi yang lebih besar dalam manajemen komunikasi layanan.

 

Penulis dan Ilustrasi: Pandu Dwi Luhur Pambudi