Oleh: Martin Suhartana, S.T., M.T. (Faculty Member PJJ CS)
Dosen Pembimbing, BINUS Online Computer Science

Dalam era digital saat ini, jaringan nirkabel menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari, baik di rumah, kantor, maupun institusi pendidikan. Namun, seiring dengan meningkatnya penggunaan perangkat pintar, ancaman keamanan terhadap jaringan nirkabel juga semakin berkembang. Salah satu ancaman yang paling umum adalah serangan Man-in-the-Middle (MitM), di mana peretas dapat menyusup ke dalam jaringan dan mencuri data tanpa diketahui oleh pengguna. Oleh karena itu, penelitian kami di BINUS Online Computer Science bertujuan untuk mengkaji efektivitas protokol keamanan WPA2 dan WPA3 dalam menghadapi serangan ini.

Mengapa Keamanan Router Itu Penting?

Router merupakan gerbang utama yang menghubungkan perangkat kita ke internet. Jika keamanan router lemah, maka data pribadi, informasi login, dan aktivitas online pengguna dapat dengan mudah disadap oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Oleh sebab itu, standar keamanan seperti WPA2 dan WPA3 dirancang untuk melindungi komunikasi data dalam jaringan nirkabel.

WPA2 vs. WPA3: Siapa yang Lebih Kuat?

Kami melakukan pengujian terhadap WPA2 dan WPA3 menggunakan skenario serangan Man-in-the-Middle dengan teknik seperti Key Reinstallation Attack (KRACK) dan Denial of Service (DoS). Hasilnya menunjukkan bahwa WPA3 jauh lebih unggul dibandingkan WPA2 dalam menahan serangan siber.

Temuan utama penelitian ini:

  1. WPA3 memiliki tingkat ketahanan lebih baik – Pengujian menunjukkan bahwa WPA3 mampu menahan serangan dengan efektivitas keamanan hingga 100%, sedangkan WPA2 masih memiliki celah yang bisa dieksploitasi oleh peretas.
  2. Efektivitas WPA3 dalam mencegah serangan – Protokol WPA3 dilengkapi dengan fitur Management Frame Protection (MFP), yang melindungi jaringan dari upaya pemalsuan informasi jaringan oleh peretas.
  3. Rekomendasi penggunaan WPA3 – Berdasarkan hasil penelitian ini, kami merekomendasikan transisi dari WPA2 ke WPA3 untuk meningkatkan keamanan jaringan nirkabel, terutama bagi pengguna yang mengandalkan jaringan untuk transaksi sensitif seperti perbankan atau komunikasi bisnis.

Kesimpulan: Saatnya Beralih ke WPA3

Dari hasil pengujian, jelas bahwa WPA3 adalah langkah evolusi yang lebih aman dibandingkan WPA2. Dengan meningkatnya ancaman siber, terutama bagi pengguna rumahan dan korporasi, beralih ke protokol keamanan yang lebih mutakhir menjadi sebuah kebutuhan, bukan sekadar opsi.

Penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa BINUS Online Computer Science ini semakin memperkuat urgensi peningkatan keamanan jaringan. Kami berharap hasil penelitian ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas bagi pengguna teknologi agar lebih sadar akan pentingnya proteksi data dalam era digital ini.

Jika Anda masih menggunakan WPA2, mungkin sekarang saatnya mempertimbangkan pembaruan ke WPA3 demi keamanan data yang lebih baik!

Sumber: Penelitian Dosen dan Mahasiswa PJJ CS

Editor: Pandu Dwi Luhur Pambudi, S.Kom., M.Kom., M.I.M