Melindungi Dunia Digital: Klasifikasi Malware dengan Machine Learning
Oleh: Muhammad Fitra Kacamarga, S.Kom., M.T.I. (Faculty Member PJJ CS)
Serangan malware kini bukan lagi ancaman kecil—dampaknya bisa melumpuhkan perusahaan, mencuri data, hingga membahayakan keamanan pribadi. Metode tradisional untuk mendeteksi malware sering kali lambat dan kurang efektif untuk menghadapi serangan yang semakin canggih.
Lalu bagaimana caranya melawan malware dengan lebih cepat dan akurat?
Jawabannya: menggunakan kecerdasan buatan (machine learning).
🤖 Riset Inovatif: Mengenal ANN dan XGBoost untuk Deteksi Malware
Dalam riset ini, kami mengembangkan sistem klasifikasi malware berbasis machine learning menggunakan dua pendekatan:
-
Artificial Neural Network (ANN)
-
XGBoost (Extreme Gradient Boosting)
Tujuan utamanya adalah membangun sistem yang efisien, akurat, dan dapat mendeteksi malware hanya dari data memori komputer.
📂 Bagaimana Penelitian Ini Dilakukan?
-
Data Preparation:
Dataset diambil dari CIC-MalMem-2022, berisi berbagai jenis malware seperti Trojan Horse, Spyware, hingga Ransomware. -
Preprocessing:
Data dibersihkan menggunakan Python untuk menghapus data kosong, mengkategorikan label, dan menyeimbangkan jumlah malware vs data normal. -
Model Training:
Data dibagi menjadi data latih dan data uji. Model ANN dan XGBoost dilatih menggunakan berbagai proporsi data untuk mencari hasil terbaik.
📊 Hasil yang Mengejutkan
-
Model ANN mencapai akurasi hingga 99,49% untuk data latih dan 99,58% untuk data uji.
-
Model XGBoost sedikit lebih unggul, dengan akurasi 99,63% untuk data latih dan 99,68% untuk data uji.
-
Kedua model ini mampu mendeteksi malware dengan presisi hingga 100% pada kondisi pengujian tertentu.
Hasil ini membuktikan bahwa penerapan machine learning dapat menjadi senjata ampuh untuk mengidentifikasi malware lebih cepat dan akurat dibandingkan metode manual.
🔥 Kesimpulan
Dengan meningkatnya serangan malware setiap tahun, penggunaan machine learning menjadi solusi masa depan untuk pertahanan dunia digital.
Penelitian ini menunjukkan bahwa baik ANN maupun XGBoost mampu meminimalkan kesalahan deteksi dan memaksimalkan kecepatan dalam mendeteksi ancaman.
📌 Dengan teknologi ini, langkah-langkah pencegahan serangan siber bisa dilakukan lebih proaktif, melindungi data dan sistem yang kita gunakan setiap hari.
Sumber: Penelitian Dosen dan Mahasiswa PJJ CS
Editor: Pandu Dwi Luhur Pambudi, S.Kom., M.Kom., M.I.M
Comments :