Penulis: Danu Hendarman Laduni

Setiap perusahaan membutuhkan suatu prosedur dalam mengerjakan segala kegiatan operasional yang dilakukan perusahaan, prosedur tersebut akan menjadi pedoman dalam mengerjakan kegiatan tersebut yang diatur dalam sebuah Standard Operating Procedure (SOP). Supplier merupakan salah satu bagian Supply Chain Management yang tak terpisahkan dan sangat mempengaruhi kelangsungan operasional suatu perusahaan, dan pemilihan supplier dengan cara yang tepat dapat mengurangi biaya pembelian. Evaluasi supplier merupakan hal yang rumit karena banyak kriteria yang harus dipertimbangkan, kriteria yang digunakan dalam mengevaluasi kinerja supplier berbeda-beda dalam setiap Perusahaan.

Dalam meningkatkan kinerja perusahaan, perlu dilakukan kegiatan berupa pengukuran dan mengetahui kualitas supplier serta membangun jalinan komunikasi yang efektif, hal tersebut merupakan bagian dari Supplier Management System. Evaluasi kinerja supplier merupakan proses penting untuk mengidentifikasi kelebihan dan kelemahan supplier, sehingga dari hal ini perusahaan dapat melakukan pengembangan terhadap supplier mereka apabila supplier belum mencapai kinerja yang diinginkan perusahaan atau pelanggannya. Mengukur kinerja supplier dapat memberikan informasi yang diperlukan dalam mengambil keputusan, mengontrol, dan mengarahkan suatu kegiatan operasional. Manajer perusahaan juga dapat mengarahkan supplier untuk melakukan perbaikan dan meningkatkan kinerja sehingga akan dapat mencapai tujuan bersama. Cara tradisional dalam melakukan penilaian kinerja supplier adalah faktor biaya (Cost), ada beberapa tambahan faktor yang dianggap penting dalam penilaian kinerja supplier, yaitu Quality, Delivery, dan Flexibility.

Menentukan Kriteria Penilaian

Dalam menentukan sistem evaluasi yang tepat dapat dilakukan dengan metode wawancara dan diskusi dengan karyawan Perusahaan dan menyesuaikan sistem evaluasi kinerja supplier sesuai dengan kondisi di Perusahaan. Sebagai contoh kriteria pada evaluasi kinerja supplier yang berpacu pada 4 faktor:

Untuk mengendalikan proses penilaian pada Perusahaan perlu dibuat pola atau mekanisme kerja yang standar serta baku yang tertuang dalam Standard Operating Procedure (SOP). SOP dibuat dengan tujuan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan, dalam penelitian ini akan dibuat SOP mengenai evaluasi kinerja supplier. SOP adalah pedoman atau acuan melaksanakan tugas pekerjaan sesuai dengan fungsi dan alat penilaian kerja instansi pemerintah berdasarkan indikator-indikator teknis, administratif, dan prosedural sesuai dengan tata cara kerja, prosedur kerja dan sistem kerja pada unit kerja yang bersangkutan.

Referensi:

By Christoph Roser at AllAboutLean.com under the free CC-BY-SA 4.0 license.

Atmoko, T. (2012). Standar Operasional Prosedur. Bandung: UNPAD.

Besterfield, D. H. (2009). Quality Control. New Jersey: Pearson Prentice Hall.

Gallego, L. V. (2011). Reviewing of Existing Methods, Models, and Tools for Supplier Evaluation. Linkoping: Linkopings Universitet.

Matook, S., Lasch, R., & Tamaschke, R. (2009). Supplier Development with Benchmarking as Part of A Comprehensive Supplier Risk Management Framework. International Journal of Operations & Production Management Vol. 29 No. 3, 241-267.

Samson, K., Jonathan, M., & Muli, W. (2013). The Effect of Supplier Quality Management on Organizational Performance: A Survey of Supermarkets in Kakamega Town. International Journal of Business and Commerce, 71-82.

Sivapornpunlerd, N. (2014). Supplier Performance Evaluation: A Case Study of Thai Offshore Oil & Gas Exploration and Production Company. ASBBS Annual Conference: Las Vegas, 647-660.

Paradipta, A., Fahridho, A., Laduni, D. H., Sandi, F., & Nasution, J. (2014). SISTEM EVALUASI KINERJA SUPPLIER DI PT XYZ.