Augmented Reality (AR) wearables, seperti kacamata pintar, helm, ataupun headset khusus, merupakan berbagai contoh  inovasi yang berperan penting  dalam revolusi industri digital. Teknologi ini memungkinkan operator di berbagai sektor, seperti sektor manufaktur hingga konstruksi, untuk mengakses informasi digital secara langsung di lingkungan kerja mereka. sehingga mampu meningkatkan efisiensi, akurasi, dan keselamatan kerja. Namun, di balik potensi besar yang ditawarkan, penggunaan AR wearables juga membawa tantangan tersendiri terkait dengan ergonomi dan kenyamanan pengguna.

Peran AR Wearables dalam Industri

AR wearables memungkinkan operator untuk menerima instruksi, data, atau simulasi secara real-time tanpa harus mengalihkan pandangan dari tugas utama mereka. Sebagai contoh, seorang teknisi dapat melihat diagram teknis, Langkah-langkah perbaikan, hingga peringatan keselamatan langsung tanpa mengalihkan pandangannya dari mesin yang sedang diperbaiki. Hal ini sangat membantu dalam mengurangi kesalahan manusia, mempercepat proses pelatihan, dan meningkatkan kesadaran situasional di lingkungan kerja yang kompleks dan berisiko tinggi. Selain itu, AR wearables juga dapat digunakan untuk pelatihan virtual, di mana operator dapat berlatih prosedur berbahaya atau langka dalam lingkungan simulasi yang aman, sebelum menerapkannya di dunia nyata.

Tantangan Ergonomi pada AR Wearables

Meskipun manfaat AR wearables sangat besar, desain dan penggunaan perangkat ini tidak luput dari tantangan ergonomis. Salah satu masalah utama adalah kenyamanan fisik saat mengenakan perangkat untuk waktu yang lama. Kacamata pintar atau headset AR yang terlalu berat, tidak stabil, atau tidak sesuai dengan bentuk wajah pengguna dapat menyebabkan kelelahan otot, nyeri leher, hingga sakit kepala. Selain itu, operator yang menggunakan kacamata resep seringkali kesulitan menemukan AR wearables yang kompatibel, sehingga perlu penyesuaian khusus yang tidak selalu tersedia.

Faktor lain yang perlu diperhatikan adalah daya tahan baterai. Banyak perangkat AR wearables saat ini masih memiliki baterai dengan kapasitas terbatas, sehingga operator harus sering mengisi ulang atau mengganti baterai di tengah pekerjaan, yang tentu saja mengganggu kelancaran operasional. Selain itu, penggunaan perangkat dalam kondisi lingkungan yang ekstrem, seperti suhu tinggi, debu, atau kelembapan, juga dapat memengaruhi performa dan keawetan perangkat.

Desain Antarmuka dan Kognisi Pengguna

Ergonomi tidak hanya berkaitan dengan aspek fisik, tetapi juga dengan desain antarmuka dan beban kognitif yang dialami operator. Informasi digital yang ditampilkan di bidang pandang harus mudah dipahami, tidak membingungkan, dan tidak mengganggu konsentrasi operator terhadap tugas utama. Penempatan informasi yang tidak tepat, ukuran font yang terlalu kecil, atau terlalu banyak notifikasi dapat menyebabkan operator merasa lelah secara mental dan visual. Oleh karena itu, desain antarmuka yang intuitif dan ramah pengguna sangat penting untuk memastikan operator dapat bekerja dengan nyaman dan efektif.

Tantangan ergonomis dari perangkat AR wearables dapat menjadi point pengembangan bagi para produsen perangkat AR wearables untuk terus berinovasi, baik dalam desain fisik, material, ataupun teknologi baterai. Penggunaan material yang lebih ringan, desain yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengguna, serta peningkatan daya tahan baterai dapat menjadi Solusi peningkatan kenyamanan dan penerimaan operator. Selain dari segi fisik dan material, pengembangan antarmuka juga dapat dikembangkan menjadi lebih intuitif dan ramah pengguna,

Di masa depan, AR wearables diharapkan dapat menjadi bagian tak terpisahkan dari lingkungan kerja industri. Dengan memperhatikan aspek ergonomi dan kenyamanan pengguna, teknologi ini tidak hanya akan meningkatkan produktivitas dan keselamatan kerja, tetapi juga menciptakan lingkungan kerja yang lebih sehat, nyaman, dan inklusif bagi seluruh operator. Penelitian dan pengembangan terus dilakukan untuk mengatasi berbagai tantangan yang ada, sehingga AR wearables benar-benar dapat memberikan manfaat maksimal bagi industri dan operator di seluruh dunia.

 

Resources:

Wu, S., Hou, L., Chen, H., Zhang, G., Zou, Y., & Tushar, Q. (2023). Cognitive ergonomics-based Augmented Reality application for construction performance. Automation in Construction, 149, 104802. https://doi.org/10.1016/j.autcon.2023.104802

Stefana, E., Marciano, F., Rossi, D., Cocca, P., & Tomasoni, G. (2021). Wearable Devices for Ergonomics: A Systematic Literature Review. Sensors, 21(3), 777. https://doi.org/10.3390/s21030777

Lanyi, C. S., & Withers, J. D. A. (2020). Striving for a safer and more ergonomic workplace: Acceptability and human factors related to the adoption of AR/VR glasses in industry 4.0. Smart Cities, 3(2), 289–307. https://doi.org/10.3390/smartcities3020016

https://www.pexels.com/photo/a-man-using-digital-tablet-5213141/