Kekuatan Tersembunyi untuk Karir Hebat
Penulis : Stephanus Bayu Krisna (SCA’s Team)
Editor : Setiana Tyas Habsari (SCA’s Team)
Halo BINUSIAN!
Apakah kamu merasa memiliki potensi tersembunyi yang belum tergali, seperti kepompong yang siap berubah menjadi kupu-kupu? Inilah saatnya kamu mengepakkan sayap dan terbang lebih tinggi! BINUS Online kembali mengadakan seminar inspiratif “Career Talk” yang telah berlangsung pada Senin & Selasa, 5–6 Mei 2025 lalu. Dalam rangkaian seminar ini, terdapat 5 topik menarik yang dikemas untuk membekali kamu dengan wawasan dan motivasi menuju karier yang cemerlang.
Topik pertama yang akan kita bahas adalah “Kekuatan Tersembunyi untuk Karir Hebat”, yang dibawakan oleh Bapak Bobby Alfrits Wenas — saat ini menjabat sebagai Manager Human Resources di PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (AzKo), bagian dari Kawan Lama Group. Hebatnya lagi, beliau juga merupakan mahasiswa dari program studi Bisnis Manajemen BINUS Online! Seminar ini dipandu oleh Ibu Aisyah Qanita, juga mahasiswa jurusan Bisnis Manajemen BINUS Online, yang dengan antusias menjadi moderator dan menjembatani diskusi inspiratif selama sesi berlangsung.
Dalam sesi pemaparannya, Pak Bobby menyoroti tantangan dunia kerja saat ini yang semakin kompleks dan kompetitif. Menurut beliau, hard skills saja kini tidak lagi cukup. Justru, soft skills menjadi faktor pembeda utama antar individu di dunia profesional—sayangnya, aspek ini masih kerap diabaikan.
Pak Bobby menegaskan bahwa perusahaan mungkin merekrut karyawan berdasarkan kemampuan teknis (hard skills), namun dalam hal promosi dan pengembangan karir jangka panjang, peran soft skills menjadi sangat krusial. Kemampuan berkomunikasi, kepemimpinan, manajemen emosi, hingga kolaborasi adalah beberapa contoh soft skills yang menjadi penentu keberhasilan seseorang dalam meraih posisi yang lebih tinggi dan menghadapi dinamika dunia kerja yang terus berubah.
Hard Skills vs Soft Skills: Manakah yang Lebih Penting?
Hard skills dan soft skills memang mencerminkan dua jenis kemampuan yang berbeda. Hard skills mengacu pada kemampuan teknis yang dapat dipelajari dan diukur, sementara soft skills mencakup aspek interpersonal, komunikasi, kepemimpinan, serta kecerdasan emosional.
Meskipun berbeda, keduanya saling melengkapi dan sama-sama penting. Dalam pemaparannya, Pak Bobby menekankan bahwa keberhasilan profesional tidak hanya ditentukan oleh seberapa ahli seseorang di bidangnya. Lebih dari itu, kemampuan untuk bekerja sama, menyampaikan ide dengan jelas, serta membangun hubungan yang sehat di lingkungan kerja merupakan faktor kunci dalam meraih kesuksesan karir jangka panjang.
Realita Dunia Kerja Saat Ini dan Tantangan Generasi Z di Dunia Kerja
Data studi yang dilakukan oleh Murphy dari Leadership IQ menampilkan realita dunia kerja saat ini. Setidaknya 46% dari total karyawan baru menemukan kegagalan dalam 18 bulan pertama mereka bekerja. Selain disebabkan kurangnya keterampilan hard skill, ternyata keterampilan soft skill juga menjadi pemicu utama gagalnya seorang karyawan baru untuk berkarir.
Sumber: Murphy, M. (Leadership IQ). Why New Hires Fail. Diakses dari www.leadershipiq.com
Ditunjang dari laporan KitaLulus Work Culture Report 2023 menyebutkan 86% dari karyawan yang mengundurkan diri merupakan seorang Generasi Z. Karakteristik generasi tersebut cenderung lebih menempatkan nilai pribadi, fleksibilitas bekerja, serta work-life balance sebagai prioritas utama dalam memilih pekerjaan. Apabila kondisi tersebut tidak disandingkan dengan kemampuan soft skills yang memadai maka menyebabkan tingginya retensi pada kelompok ini.
Data dalam persentase (%)
Sumber: KitaLulus. (2023). Work Culture Report 2023. Diakses dari https://id.kitalulus.com/work-culture-report
Soft Skills sebagai Keunggulan Kompetitif
Di era kolaborasi lintas fungsi dan digitalisasi yang masif, perusahaan kini sangat menghargai keterampilan interpersonal karyawan. Pak Bobby menjelaskan bahwa komunikasi yang dibangun secara empatik, kemampuan bekerja kolaboratif dalam tim, dan kecerdasan emosional menjadi pondasi utama dalam menciptakan lingkungan kerja yang produktif dan inovatif. Hal tersebut karena atribut personal mencerminkan sikap, karakter, dan kemampuan interpersonal seseorang.
Berikut adalah lima soft skills utama yang perlu dimiliki untuk bisa menunjang keberhasilan karir:
- Komunikasi Efektif
Mampu menyampaikan ide secara jelas dan terbuka, serta mendengarkan dengan empati, dan membangun dialog yang produktif. Komunikasi yang efektif sangat esensial untuk menyampaikan ide dan tujuan, menghindari kesalahpahaman, dan meningkatkan kontribusi bekerja.
- Kerja Tim dan Kolaborasi
Kemampuan bekerja dalam tim mencakup keharmonisan, menghargai peran dan kontribusi orang lain, dan fleksibel terhadap dinamika tim. Hal ini mendorong individu untuk bekerja secara mandiri dan efektif, tanpa bergantung pada pengawasan berlebihan, sehingga pencapaian tujuan tim dapat berlangsung lebih optimal.
- Kepemimpinan
Kemampuan memimpin tidak hanya soal memberi perintah atau instruksi, tetapi juga memberi teladan, menginspirasi dan mendorong kolaborasi. - Adaptabilitas
Kecakapan dan kemampuan untuk merespons perubahan dengan ketenangan dan kejernihan berpikir saat menghadapi dinamika dan mengambil keputusan bijak di tengah ketidakpastian. - Kecerdasan Emosional
Kecerdasan emosional mencakup kemampuan mengenali emosi diri sendiri, memahami orang lain, dan menciptakan lingkungan kerja yang sehat secara psikologis. Kecerdasan emosional mampu menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan produktif.
Cara Mengembangkan Soft Skills
Pak Bobby juga membagikan beberapa strategi praktis dalam mengasah soft skills. Di antaranya adalah mengikuti pelatihan atau seminar pengembangan diri, aktif dalam diskusi dan kerja kelompok, serta membiasakan diri menerima umpan balik dengan terbuka. Latihan yang konsisten serta kesadaran diri menjadi kunci agar pengembangan ini dapat berjalan berkelanjutan.
Sebagai penutup, di tengah kemajuan teknologi dan pergeseran kebutuhan industri, keunggulan seseorang tidak hanya ditentukan oleh kemampuan teknisnya saja, tetapi juga kecakapan dalam berinteraksi dan berkolaborasi dalam bekerja. Kesimpulannya, soft skills adalah kekuatan tersembunyi yang membentuk budaya kerja seseorang, menentukan arah karir seseorang, dan menjaga keseimbangan di tengah derasnya arus transformasi digital.
“When love and skill work together, expect a masterpiece.” – John Ruskin
Comments :