MRP dalam Sistem Produksi Berkelanjutan (Sustainable MRP)

Konsep keberlanjutan telah menjadi bagian penting dalam strategi produksi perusahaan di berbagai sektor industri. Peningkatan kesadaran terhadap isu lingkungan, efisiensi sumber daya, serta tekanan dari regulasi dan konsumen mendorong perusahaan untuk mengadopsi pendekatan yang tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga bertanggung jawab secara sosial dan ekologis. Salah satu sistem yang dapat dikembangkan untuk mendukung tujuan tersebut adalah Material Requirements Planning (MRP), yaitu sistem perencanaan kebutuhan material yang selama ini berfungsi mengatur pembelian bahan baku dan penjadwalan produksi berdasarkan permintaan akhir. Namun, penerapan MRP tradisional belum secara eksplisit mengakomodasi dimensi keberlanjutan. Fokus utama sistem ini cenderung terbatas pada efisiensi biaya dan pengurangan persediaan, tanpa memperhitungkan dampak lingkungan atau sosial dari keputusan operasional. Oleh karena itu, muncul kebutuhan untuk mereformulasi sistem MRP agar lebih selaras dengan prinsip produksi berkelanjutan.
Peran MRP dalam Strategi Produksi Berkelanjutan
Menurut De Simone et al. (2023) mengungkapkan bahwa tahapan MRP dalam sistem produksi justru memuat indikator keberlanjutan paling banyak dibandingkan dengan fase lain dalam perencanaan dan pengendalian produksi. Indikator-indikator ini meliputi pengaruh terhadap konsumsi energi, penggunaan bahan baku ramah lingkungan, emisi karbon, serta aspek sosial seperti kondisi kerja dan hubungan dengan pemasok. Dengan kata lain, keputusan yang dibuat dalam MRP seperti memilih pemasok, menentukan volume pembelian, dan menetapkan waktu pemesanan berdampak langsung terhadap kinerja keberlanjutan perusahaan secara keseluruhan. Integrasi standar pelaporan keberlanjutan seperti Global Reporting Initiative (GRI) ke dalam tahapan MRP dapat membantu perusahaan dalam melacak dan mengevaluasi dampak lingkungan maupun sosial dari aktivitas perencanaan material. Dengan mengembangkan kerangka kerja yang memasukkan indikator GRI secara eksplisit ke dalam proses MRP, perusahaan dapat meningkatkan akuntabilitas dan transparansi dalam pengambilan keputusan operasional (De Simone et al., 2023).
Tantangan dan Kesenjangan Implementasi
Meski terdapat potensi besar untuk mengarahkan MRP ke arah yang lebih berkelanjutan, praktik aktualnya masih menghadapi berbagai tantangan. Salah satu tantangan utama adalah kurangnya data lingkungan dan sosial yang terintegrasi dalam sistem MRP saat ini. Sebagian besar sistem masih berorientasi pada parameter biaya, waktu, dan jumlah, tanpa mempertimbangkan variabel seperti jejak karbon bahan baku atau tingkat keberlanjutan pemasok.
Selain itu, dalam kajian yang sama, ditemukan bahwa literatur mengenai MRP yang menggabungkan aspek sosial masih sangat terbatas. Aspek sosial seperti kesehatan dan keselamatan kerja, perlakuan terhadap pekerja rantai pasok, hingga kontribusi ekonomi lokal belum banyak dimasukkan dalam model perencanaan material yang ada (De Simone et al., 2023). Hal ini menciptakan kesenjangan riset sekaligus peluang untuk mengembangkan pendekatan baru yang lebih komprehensif.
Inovasi dan Pendekatan Baru dalam Sustainable MRP
Beberapa pendekatan teknis telah mulai dikembangkan untuk menjawab keterbatasan sistem MRP konvensional. Misalnya, optimalisasi stok berbasis stochastic modeling mulai diterapkan dalam perusahaan multinasional untuk mengelola ketidakpastian permintaan dan pasokan tanpa mengorbankan tingkat layanan pelanggan. Hasil penerapan metode ini menunjukkan pengurangan inventaris hingga 35% dan efisiensi biaya yang signifikan dalam jangka Panjang.
Selain itu, pengintegrasian teknologi Industry 4.0 seperti Internet of Things (IoT), Artificial Intelligence (AI), dan Big Data Analytics dapat memperkuat kemampuan MRP dalam memantau dan merespons informasi lingkungan secara real-time. Melalui pemantauan digital terhadap konsumsi energi, sisa limbah, atau performa pemasok, perusahaan bisa menyesuaikan strategi perencanaan material mereka secara lebih adaptif dan akurat.
Penerapan MRP di Skala Industri Lokal
Studi kasus dari sektor industri rumah tangga di Palangka Raya menunjukkan bahwa penerapan metode perencanaan MRP seperti Period Order Quantity (POQ) mampu menurunkan biaya inventaris secara signifikan dibanding metode lain seperti Lot-for-Lot (LFL) dan Economic Order Quantity (EOQ). Penelitian ini memperkuat bukti bahwa sistem MRP tidak hanya relevan di skala industri besar, tetapi juga dapat diadopsi pada level usaha kecil dan menengah untuk meningkatkan efisiensi operasional dan menghindari pemborosan (Setianto et al., 2025).
Hal ini menegaskan bahwa prinsip keberlanjutan tidak hanya penting di level strategis perusahaan besar, tetapi juga dapat diterapkan dalam konteks produksi mikro yang lebih dekat dengan komunitas lokal. MRP memiliki posisi strategis dalam mengarahkan proses produksi menuju keberlanjutan, baik dari sisi lingkungan, sosial, maupun ekonomi. Integrasi indikator keberlanjutan dalam tahap perencanaan material tidak hanya memperkuat efisiensi sistem, tetapi juga memperluas tanggung jawab perusahaan terhadap dampak operasional mereka. Dengan mengadopsi pendekatan seperti integrasi GRI, penerapan optimasi stok cerdas, serta pemanfaatan teknologi digital, sistem MRP dapat berevolusi menjadi alat pengelolaan rantai pasok yang adaptif, efisien, dan berkelanjutan (De Simone et al., 2025)
Tantangan seperti keterbatasan data lingkungan dan teknologi usang memang masih menjadi kendala utama. Namun, dengan dukungan riset lanjutan dan kemitraan antara industri dan akademisi, MRP sebagai bagian dari sistem produksi berkelanjutan memiliki masa depan yang menjanjikan.
Resources:
De Simone, V., Di Pasquale, V., Nenni, M. E., & Miranda, S. (2023). Sustainable production planning and control in manufacturing contexts: A bibliometric review. Sustainability, 15(18), 13701. https://doi.org/10.3390/su151813701
De Simone, V., Farina, P., Fasulo, V., & Pasquale, V. D. (2025). The Integration of Sustainable Standards in Production Planning and Control: A GRI-Based Framework Proposal. Sustainability, 17(14), 6446. https://doi.org/10.3390/su17146446
Setianto, T., Harinie, L. T., Syamsudin, A., & Giovanni, J. (2025). Implementation of Material Requirements Planning for Raw Material Inventory Control in Home Industry Palangka Raya. JURISMA: Jurnal Riset Bisnis & Manajemen, 15(1).
https://www.pexels.com/photo/person-using-forklift-1267338/
Comments :