Pentingnya Transportasi Umum Ergonomis: Meminimalkan Risiko Ergonomis bagi Pengemudi


Penulis: Alda Aini Putri

Transportasi umum adalah tulang punggung mobilitas perkotaan, menghubungkan jutaan orang dengan tempat-tempat penting setiap hari. Namun, seringkali kita melupakan aspek krusial dari operasi transportasi ini, yaitu kesejahteraan pengemudi. Dalam upaya memperbaiki sistem transportasi, sangat penting untuk mempertimbangkan risiko ergonomis yang dialami pengemudi, karena kondisi kerja yang tidak optimal dapat berdampak buruk pada kesehatan dan pada akhirnya berdampak pada keselamatan pengguna jalan.

Menurut TEHF (Komite Teknis Ergonomi Transportasi dan Faktor Manusia), yang merupakan bagian dari Asosiasi Ergonomi Internasional (IEA), desain ergonomis adalah kunci untuk meningkatkan sistem transportasi. Penelitian terbaru telah memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang berbagai aspek ergonomi dalam transportasi, menyoroti pentingnya memperhatikan kenyamanan dan kesejahteraan pengemudi.

Pengemudi angkutan umum dihadapkan pada risiko ergonomis yang sangat tinggi. Beberapa faktor yang berkontribusi terhadap risiko ergonomis tinggi bagi pengemudi angkutan umum antara lain:

  1. Posisi Duduk yang Tidak Baik: Posisi duduk yang tidak ergonomis dapat menyebabkan nyeri pada punggung, pinggang, pinggul, dan bokong.
  2. Kursi yang Tidak Nyaman: Banyak kursi angkutan umum tidak memenuhi standar ergonomis, menyebabkan ketidaknyamanan bagi pengemudi yang harus menghabiskan waktu lama di dalam mobil.
  3. Penggunaan Transmisi Manual: Pengemudi yang menggunakan transmisi manual sering mengalami nyeri pada betis dan kaki karena menginjak pedal dalam kondisi jalan yang sering macet.
  4. Kurangnya Istirahat: Banyak pengemudi mengoperasikan mobil mereka lebih dari 8 jam sehari tanpa istirahat yang memadai, menyebabkan kelelahan dan kekakuan otot.
  5. Kondisi Mobil yang Tua dan Tidak Memenuhi Standar: Mobil angkutan umum seringkali sudah usang dan tidak memenuhi standar, menyebabkan pengemudi berurusan dengan masalah seperti setir yang berat dan lingkar kemudi yang terlalu kecil.
  6. Modifikasi Mobil yang Tidak Ergonomis: Modifikasi yang dilakukan pada mobil angkutan umum sering kali tidak memperhatikan aspek ergonomis, seperti penggunaan setir yang terlalu kecil sehingga menyebabkan posisi lengan yang tidak nyaman.

Dari situ, terlihat bahwa kondisi kerja pengemudi angkutan umum sering kali tidak memperhatikan prinsip-prinsip ergonomis yang penting untuk kesejahteraan mereka. Diperlukan langkah-langkah konkret untuk memperbaiki kondisi ini, termasuk perbaikan pada posisi duduk, peningkatan kualitas kursi, pemberian waktu istirahat yang cukup, dan penggunaan mobil yang memenuhi standar ergonomis.

Dengan mengintegrasikan prinsip-prinsip ergonomi ke dalam proses desain, sistem transportasi dapat meningkatkan pengalaman pengguna, keselamatan, dan efisiensi secara keseluruhan. Kolaborasi yang kuat antara peneliti, praktisi, dan pembuat kebijakan menjadi kunci untuk memajukan bidang ergonomi transportasi.

Risiko ergonomis tinggi yang dihadapi pengemudi angkutan umum membutuhkan perhatian serius dan tindakan nyata. Melalui upaya bersama, kita dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih sehat dan aman bagi para pengemudi, yang pada akhirnya akan berkontribusi pada pengalaman perjalanan yang lebih baik bagi semua pengguna transportasi.

 

Referensi:

https://iea.cc/member/transport-ergonomics-and-human-factors-tehf/

https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2351978915008161

https://iopscience.iop.org/article/10.1088/1757-899X/505/1/012138/pdf