Evaluasi Aplikasi Sistem Manajemen Distribusi Vaksin (SMDV) Menggunakan Metode Human Organization Technology (HOT-Fit Model) di PT X
Hai Binusian…! Tahukah kalian ??
Sistem Manajemen Distribusi Vaksin (SMDV) merupakan aplikasi digital yang dikembangkan oleh PT X dalam rangka mendukung efektivitas dan efisiensi distribusi vaksin di Indonesia. Aplikasi ini menjadi bagian penting dari upaya transformasi digital dalam mendukung kampanye vaksinasi nasional. Pemanfaatan SMDV yang melibatkan berbagai pihak dan terdiri dari proses yang kompleks menimbulkan pertanyaan baru. Bagaimana tingkat keberhasilan implementasi aplikasi SMDV di PT X? Faktor apa saja yang dapat memengaruhi keberhasilan dan kendala dalam penerapan aplikasi SMDV?
Untuk menilai keberhasilan implementasi aplikasi SMDV, diperlukan model evaluasi yang mampu melihat berbagai aspek secara menyeluruh. Salah satu metode yang relevan adalah model Human, Organization, Technology-Fit (HOT-Fit). Model ini dikembangkan oleh Yusof, Papazafeiropoulou, Paul, & Stergioulas (2008) sebagai kerangka evaluasi kesuksesan sistem informasi yang menekankan keselarasan antara tiga komponen utama yaitu manusia, organisasi, dan teknologi. HOT-Fit merupakan gabungan dari teori IS Success Model yang disampaikan oleh DeLone dan McLean serta IT-Organization Fit yang dipaparkan oleh Scott Morton. Dengan menyediakan pendekatan yang komprehensif, model ini dapat digunakan untuk evaluasi terhadap kinerja, efektivitas, dan manfaat dari sistem informasi secara holistik.
Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa model HOT-Fit efektif digunakan untuk mengevaluasi sistem informasi, terutama di sektor kesehatan. Deharja, Hargono, Santi, Nandini, & Damayanti (2020) menemukan bahwa model ini dapat membantu mengidentifikasi kelemahan kinerja rumah sakit dengan temuan bahwa kualitas informasi dan layanan tidak memengaruhi struktur organisasi atau manfaat bersih. Kusumadewi, Hardiyanti, & Kurniawan (2024) menyoroti kegagalan implementasi sistem informasi akibat lemahnya keterkaitan antara kualitas sistem dan kualitas informasi dalam dimensi teknologi. Temuan dari penelitian terdahulu menunjukkan relevansi HOT-Fit sebagai alat evaluasi yang komprehensif untuk sistem informasi. Dalam konteks aplikasi SMDV, model ini dapat meningkatkan distribusi vaksin dengan memastikan keselarasan antara teknologi, organisasi, dan pengguna, serta manfaat bersih yang dapat diraih bagi seluruh pihak yang terlibat.
Kerangka kerja model HOT-Fit yang digunakan untuk mengevaluasi keberhasilan implementasi aplikasi SMDV terlihat pada gambar 1. Model ini mengukur tiga dimensi utama yaitu manusia, organisasi, dan teknologi serta keselarasannya terhadap manfaat sistem. Penelitian ini menguji 15 hipotesis menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode PLS-SEM melalui aplikasi SmartPLS. Kerangka ini menjadi dasar untuk menilai keberhasilan implementasi aplikasi SMDV melalui keselarasan antar dimensi pada model tersebut.
Hasil pengujian menunjukkan model HOT-Fit menggunakan data dari 70 responden pengguna aktif aplikasi SMDV. Dari 15 hipotesis yang diajukan, sebanyak 10 diterima dan 5 ditolak. Hasil ini mengindikasikan bahwa tidak semua dimensi dalam model HOT-Fit berjalan efektif dalam implementasi aplikasi SMDV di PT X.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar hubungan antar dimensi dalam model HOT-Fit memiliki hubungan positif terhadap keberhasilan implementasi aplikasi SMDV di PT X. Hasil penelitian ini selaras dengan berbagai penelitian yang menyatakan bahwa dimensi-dimensi yang terdapat pada model HOT-Fit dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai keberhasilan implementasi dari suatu sistem informasi beserta faktor kesuksesan dan hambatan pada saat mengimplementasikan sistem tersebut.
Dengan adanya temuan pada hasil pengujian penelitian ini, maka PT X maka perlu melakukan langkah-langkah konkrit berupa perbaikan aplikasi secara komprehensif dengan memfokuskan pada peningkatan standar kualitas sistem, kualitas informasi, dan kualitas layanan serta penguatan sinergi pada struktur organisasi sehingga manfaat bersih dari implementasi aplikasi SMDV ini dapat dirasakan secara maksimal oleh seluruh pihak yang terlibat.
Semoga bermanfaat… 😊
Referensi
Agustini, K., Darmawiguna, I. G. M., Artayasa, I. K. D., & Mertayasa, I. N. E. (2020). Evaluation of the Teachers’ Acceptance to E-Report Card Applications with the Hot-Fit Model Approach. International Journal of Instruction, 13(3), 475–490. https://doi.org/10.29333/iji.2020.13333a
Alfina, & Irfan, R. (2020). Analysis of E-learning implementation using Human Organization Technology approach (HOT) Fit Models. Journal of Physics: Conference Series, 1456(1), 012058. https://doi.org/10.1088/1742-6596/1456/1/012058
Hadjaratie, L., Toolingo, N., & Dwinanto, A. (2024). Evaluation of the Successful Implementation of the SIAK using the HOT-Fit Model. Jambura Journal of Informatics, 6(1), 52–63. https://doi.org/10.37905/jji.v6i1.24687
Kusumadewi, S., Hardiyanti, C., & Kurniawan, R. (2024). Evaluation of Success and Failure Factors for Maternal and Child Health in Integrated Healthcare Center Information Systems (IHCIS) Using the HOT-Fit Method. Journal of Information Systems Engineering and Business Intelligence, 10(1), 152–166. https://doi.org/10.20473/jisebi.10.1.152-166
Nugrahanto, A. (2023). Cold Chain Vaccine Distribution System in Indonesia: An Analysis of Technology and Policy Synergy. Journal Eduvest, 3(10). Retrieved from http://eduvest.greenvest.co.id
Comments :