Dalam setiap penelitian, keberhasilan tidak hanya ditentukan oleh metode atau data yang dikumpulkan, tetapi juga oleh kekuatan tinjauan pustaka (literature review). Kajian pustaka bukan sekadar mengumpulkan daftar referensi, tetapi mengevaluasi secara kritis dokumen dan publikasi yang relevan untuk membangun dasar penelitian yang kokoh. 

Tinjauan pustaka memiliki beberapa fungsi utama, antara lain: 

  1. Memposisikan penelitian dalam konteks pengetahuan yang telah ada, sehingga studi yang dilakukan melanjutkan dan memperkuat diskusi akademik, bukan mengulang hal yang sama. 
  2. Mencegah “menemukan kembali roda”, yaitu menghindari penelitian yang tidak menambah nilai karena topik atau metode yang sama sudah pernah dilakukan. 
  3. Menyusun kerangka berpikir dan mendefinisikan istilah kunci, agar penelitian memiliki arah yang jelas dan bahasa yang konsisten. 
  4. Menggali wawasan metodologis dari studi sebelumnya untuk membantu pemilihan metode penelitian yang tepat dan komparasi hasil. 
  5. Mengaitkan penelitian dengan perdebatan akademik yang lebih luas, sehingga kontribusi studi dapat terlihat signifikan baik secara teoretis maupun praktis. 

Di era digital, AI menjadi mitra baru dalam literature review. Alat seperti Semantic Scholar, Research Rabbit, Connected Papers, Elicit, dan SciSpace membantu peneliti menelusuri, memetakan, hingga menyimpulkan literatur dengan cepat. Misalnya, Research Rabbit dapat memvisualisasikan hubungan antar artikel, sementara Elicit mampu mengekstrak informasi kunci dan menemukan celah riset (research gaps). Kehadiran AI ini mempercepat proses identifikasi sumber relevan dan mempermudah pemahaman topik yang kompleks. 

Namun, ada risiko etis dalam kajian pustaka. Dua kesalahan besar yang harus dihindari adalah: 

  1. Salah merepresentasikan (misrepresentation) karya orang lain dengan mengubah atau menyesatkan maknanya. 
  2. Plagiarisme, yaitu menggunakan ide atau teks orang lain tanpa pengakuan yang tepat.
    Etika akademik menuntut kejujuran, akurasi, dan transparansi agar penelitian dapat dipercaya dan berkontribusi nyata pada ilmu pengetahuan. 

Dengan kombinasi evaluasi kritis, pemanfaatan AI, dan komitmen etika, tinjauan pustaka kritis menjadi pondasi penelitian yang kuat. Hasilnya bukan hanya laporan ilmiah yang rapi, tetapi juga riset yang relevan, inovatif, dan berdampak bagi dunia akademik dan industri. 

 

Referensi:
Sekaran, U., & Bougie, R. (2020). Research Methods for Business: A Skill Building Approach (7th ed.). John Wiley & Sons.