Dampak Otomatisasi Sistem terhadap Kinerja Karyawan
Hai Binusian….
Pernah dengar tentang otomatisasi sistem kan?
Otomatisasi sistem adalah penggunaan teknologi, seperti software automation, robotic process automation (RPA), dan kecerdasan buatan (AI), untuk menggantikan atau menyederhanakan pekerjaan manusia. Perkembangan ini telah mengubah cara organisasi beroperasi, termasuk memengaruhi produktivitas, efisiensi, dan peran karyawan di berbagai sektor (Frey & Osborne, 2017).
Nah katanya nih, Otomatisasi sistem ini memiliki danpak terhadap Kinerja Karyawan, diantaranya adalah:
a) Peningkatan Efisiensi dan Produktivitas
Otomatisasi dapat mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas berulang dan administratif, sehingga karyawan dapat fokus pada pekerjaan yang lebih strategis dan kreatif (Autor, 2015).
b) Pengurangan Human Error
Dengan proses yang dijalankan secara otomatis, risiko kesalahan akibat kelelahan atau kelalaian manusia berkurang signifikan, yang berdampak pada kualitas kerja yang lebih konsisten (Manyika et al., 2017).
c) Peningkatan Kepuasan Kerja
Ketika tugas rutin diotomatisasi, karyawan dapat mengalokasikan waktu untuk pekerjaan bernilai tambah, meningkatkan rasa pencapaian dan kepuasan kerja (Brougham & Haar, 2018).
Dan tentunya selain hal positif juga ada dampak dampak Negatif Otomatisasi terhadap Kinerja Karyawan, diantaranya adalah:
a) Ancaman terhadap Keamanan Pekerjaan
Otomatisasi dapat menghilangkan beberapa jenis pekerjaan, khususnya yang bersifat rutin, sehingga menimbulkan kecemasan dan stres pada karyawan (Frey & Osborne, 2017).
b) Kebutuhan Reskilling dan Upskilling
Perubahan teknologi menuntut karyawan untuk mempelajari keterampilan baru, yang memerlukan investasi waktu dan biaya pelatihan (World Economic Forum, 2020).
c) Potensi Ketergantungan pada Sistem
Penggunaan otomatisasi yang berlebihan dapat membuat karyawan kehilangan keterampilan manual atau kemampuan analisis mendalam karena terlalu mengandalkan teknologi (Susskind & Susskind, 2015).
Nah, bagaimana caranya untuk memaksimalkan dampak positifnya ? untuk memastikan otomatisasi meningkatkan kinerja karyawan, perusahaan perlu untuk:
- Menyediakan pelatihan berkelanjutan untuk adaptasi teknologi.
- Melibatkan karyawan dalam proses desain dan implementasi sistem otomatisasi.
- Menjaga keseimbangan antara penggunaan teknologi dan peran manusia.
Jadi, otomatisasi sistem membawa dampak signifikan pada kinerja karyawan, baik dalam meningkatkan produktivitas maupun memunculkan tantangan baru. Organisasi perlu mengelola transisi ini dengan strategi yang tepat agar karyawan dapat beradaptasi dan memanfaatkan teknologi secara optimal.
Referensi
- Autor, D. H. (2015). Why are there still so many jobs? The history and future of workplace automation. Journal of Economic Perspectives, 29(3), 3–30.
- Brougham, D., & Haar, J. (2018). Smart technology, artificial intelligence, robotics, and algorithms (STARA): Employees’ perceptions of our future workplace. Journal of Management & Organization, 24(2), 239–257.
- Frey, C. B., & Osborne, M. A. (2017). The future of employment: How susceptible are jobs to computerisation? Technological Forecasting and Social Change, 114, 254–280.
- Manyika, J., Chui, M., Miremadi, M., Bughin, J., George, K., Willmott, P., & Dewhurst, M. (2017). A future that works: Automation, employment, and productivity. McKinsey Global Institute
- Susskind, R., & Susskind, D. (2015). The Future of the Professions: How Technology Will Transform the Work of Human Experts. Oxford University Press.
- World Economic Forum. (2020). The Future of Jobs Report 2020. WEF
Comments :