Peran Internet of Things (IoT) dalam Industri 4.0
Hai Binusian…
Apakah kalian mengetahui tentang Industri 4.0?
Industri 4.0 merupakan fase transformasi industri yang ditandai dengan integrasi teknologi digital, kecerdasan buatan, dan otomatisasi ke dalam proses produksi. Salah satu teknologi kunci yang mendorong revolusi ini adalah Internet of Things (IoT), yaitu konsep menghubungkan berbagai perangkat fisik melalui internet untuk saling bertukar data secara real time (Ashton, 2009). IoT memungkinkan komunikasi machine-to-machine (M2M) yang dapat meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya, dan menciptakan model bisnis baru.
IoT memiliki peran didalam Industri 4.0, diantaranya adalah:
1.Peningkatan Efisiensi Operasional
Dengan sensor dan perangkat terhubung, IoT dapat memantau kondisi mesin secara real time, mengidentifikasi potensi kerusakan, dan mengoptimalkan proses produksi. Hal ini mengurangi downtime dan meningkatkan produktivitas (Wan et al., 2016).
2.Prediktif Maintenance
IoT memungkinkan penerapan predictive maintenance, di mana data yang dikumpulkan dari sensor dianalisis untuk memprediksi kapan peralatan akan mengalami kerusakan. Pendekatan ini menghemat biaya perbaikan dan mengurangi gangguan operasional (Lee et al., 2015).
3. Kustomisasi Produk yang Lebih Fleksibel
Data yang dikumpulkan dari IoT memungkinkan produsen menyesuaikan produksi sesuai permintaan pasar secara cepat. Hal ini mendukung konsep mass customization yang menjadi ciri Industri 4.0 (Lasi et al., 2014).
4. Optimisasi Rantai Pasok (Supply Chain)
IoT memudahkan pelacakan barang, pengelolaan inventaris, dan pengiriman yang lebih efisien. Integrasi data dari seluruh rantai pasok memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih cepat dan akurat (Verdouw et al., 2016).
5. Keamanan dan Kualitas Produk
Dengan pemantauan berkelanjutan melalui sensor, produsen dapat memastikan standar kualitas produk tetap terjaga serta mendeteksi potensi bahaya sejak dini (Madakam et al., 2015).
Kira-kira apa sajaTantangan Implementasi IoT di Industri 4.0 ? Meskipun manfaatnya besar, penerapan IoT menghadapi beberapa tantangan, seperti:
- Keamanan siber: Risiko serangan siber meningkat seiring bertambahnya perangkat terhubung.
- Interoperabilitas: Integrasi perangkat dari berbagai vendor memerlukan standar yang seragam.
- Biaya investasi awal: Infrastruktur IoT membutuhkan modal yang signifikan.
Kesimpulannya, IoT memiliki peran strategis dalam mewujudkan visi Industri 4.0, mulai dari meningkatkan efisiensi produksi hingga menghadirkan model bisnis baru yang berbasis data. Agar implementasinya optimal, perusahaan perlu mengatasi tantangan keamanan, integrasi, dan biaya, serta memastikan tenaga kerja memiliki kompetensi digital yang memadai.
Referensi
- Autor, D. H. (2015). Why are there still so many jobs? The history and future of workplace automation. Journal of Economic Perspectives, 29(3), 3–30.
- Ashton, K. (2009). That ‘Internet of Things’ Thing. RFID Journal.
- Lee, J., Bagheri, B., & Kao, H. A. (2015). A cyber-physical systems architecture for industry 4.0-based manufacturing systems. Manufacturing Letters, 3, 18–23.
- Lasi, H., Fettke, P., Kemper, H. G., Feld, T., & Hoffmann, M. (2014). Industry 4.0. Business & Information Systems Engineering, 6(4), 239–242.
- Madakam, S., Ramaswamy, R., & Tripathi, S. (2015). Internet of Things (IoT): A literature review. Journal of Computer and Communications, 3(5), 164–173.
- Verdouw, C. N., Wolfert, J., Beulens, A. J., & Rialland, A. (2016). Virtualization of food supply chains with the internet of things. Journal of Food Engineering, 176, 128–136.
- Wan, J., Tang, S., Shu, Z., Li, D., Wang, S., Imran, M., & Vasilakos, A. V. (2016). Software-defined industrial internet of things in the context of industry 4.0. IEEE Sensors Journal, 16(20), 7373–7380
Comments :