Menangkap Nilai Dengan Jaringan Sosial Media
Platform media sosial dibangun di atas jaringan yang terbentuk saat pengguna berinteraksi satu sama lain dan dengan konten. Jaringan ini — yang terbentuk dari hubungan pertemanan, pengikut merek, interaksi konten, ulasan, dan koneksi profesional — menjadi fondasi dinamis media sosial. Analitik Jaringan Media Sosial muncul sebagai bidang penting yang memadukan seni dan sains untuk memetakan, memahami, dan memanfaatkan struktur jaringan yang kompleks tersebut.
Analitik jaringan media sosial membantu organisasi menguraikan anatomi jaringan ini — mengungkap ukuran, struktur, serta pengaruh utama di dalamnya.
Jaringan sosial adalah kategori khusus dari jaringan, di mana simpul- impulnya melambangkan entitas sosial seperti individu atau organisasi, dan tautannya mencerminkan hubungan yang terbentuk di antara mereka. Hubungan ini dapat berupa pertemanan, koneksi profesional, atau hubungan bisnis, yang menunjukkan keragaman bentuk jaringan sosial. Jaringan ini ada baik di ranah fisik maupun digital, sering kali saling melengkapi dan memperkaya satu sama lain.
Analisis Jejaring Sosial (Social Network Analysis / SNA) adalah metodologi komprehensif untuk memahami jaringan serta komponennya dengan berfokus pada pola hubungan antarunit yang saling berinteraksi. SNA merupakan pendekatan ilmiah untuk menelaah dan memahami jejaring sosial serta dinamika yang terjadi di dalamnya.

Figure 1. Contoh Social Network Analysis
https://www.puppygraph.com/blog/social-network-graphs
SNA juga menawarkan sudut pandang yang kuat untuk memahami dunia sosial dengan mengungkap struktur dan mekanisme dasar yang mendorong interaksi serta hubungan sosial. Dengan memetakan dan mengukur jaringan tersebut, SNA memberikan wawasan berharga tentang bagaimana entitas saling berhubungan dan memengaruhi satu sama lain, serta membuka berbagai aplikasi mulai dari penelitian sosial hingga strategi bisnis berbasis data.
Struktur atau topologi suatu jaringan sangat dipengaruhi oleh distribusi derajat (degree distribution).
“Derajat” (degree) dari sebuah simpul (node) dalam jaringan mengacu pada jumlah koneksi atau tautan yang dimilikinya dengan simpul lain. Secara sederhana, distribusi derajat merupakan ukuran statistik yang menggambarkan variasi tingkat keterhubungan antar simpul di seluruh jaringan.
Distribusi ini bertujuan untuk mengukur keragaman jumlah koneksi per simpul, sekaligus memberikan wawasan tentang bagaimana informasi atau pengaruh mengalir melalui jaringan, simpul mana yang paling penting (pivotal), serta seberapa efisien jaringan secara keseluruhan dalam menyebarkan perubahan atau efek.
Konsep distribusi derajat menjadi dasar dalam mengelompokkan topologi jaringan ke dalam tiga jenis utama, yang masing- asing memiliki karakteristik serta implikasi berbeda terhadap bagaimana informasi mengalir dan seberapa tangguh jaringan terhadap perubahan atau gangguan:
- Jaringan Acak (Random Network)
- Jaringan Berskala Bebas atau Terdesentralisasi (Scale-free or Decentralized Networks)
- Jaringan Dunia Kecil atau Tersentralisasi (Small World or Centralized Networks)
Referensi :
- Khan, Gohar F. (2024), Creating Value with Social Media Analytics , 3rd Edition, Seatle WA 98108-0683 USA, CreateSpace Independent Publishing, ISBN: 9798325038679
Comments :