Penulis: Reno Hadi (SCA’s Team)

 

Hi, Binusian! Webinar BOLD Series Alumni Pulang Kampus kembali digelar pada Kamis, 17 Oktober 2024, dengan tajuk “Data Optimization for Industry and UMKM Improvement Through Economic Digitalization and AI”. Sesuai dengan tema kegiatannya yaitu Alumni Pulang Kampus, pembicara dalam webinar kali ini adalah Bapak Tommy Kurniawan, S.Kom., seorang alumni dari PJJ Sistem Informasi BINUS Online dan dimoderatori oleh Ibu Dr. Dina Fitria Murad, S.Kom., CEAA., SMIEEE yang merupakan Dosen PJJ Sistem Informasi BINUS Online. Pada webinar ini, Pak Tommy memberikan materi yang terfokus pada peluang peningkatan UMKM melalui digitalisasi ekonomi dan pemanfaatan Artificial Intelligence di Indonesia.

Di awal penyampaian materi, Pak Tommy menyampaikan bahwa kemajuan ekonomi digital di masa depan memiliki potensi yang sangat baik. Ekonomi digital telah menjadi katalis penting dalam pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia, yang jumlahnya sangat besar. Hal ini semakin terlihat setelah pandemi Covid-19, ketika banyak UMKM terpaksa melakukan digitalisasi. Semua sektor termasuk bisnis dan kesehatan, turut menjalani transformasi digital.

 

Pak Tommy memaparkan bahwa proses digitalisasi mendorong UMKM untuk terus berkembang dan beradaptasi dalam ekosistem teknologi, memberikan dampak positif yang signifikan bagi UMKM di Indonesia. Beberapa dampak positif yang dirasakan meliputi peningkatan omzet dan penambahan tenaga kerja, sebagaimana dilaporkan oleh Institute for Development of Economics and Finance. Menurut beliau, dengan menerapkan strategi digitalisasi, UMKM dapat memanfaatkan potensi ekonomi digital melalui berbagai aspek, termasuk proses bisnis, pemanfaatan platform e-commerce, dan pengembangan kapasitas digital.

Sesuai dengan latar belakang pekerjaan Pak Tommy sebagai Anggota DPR RI yang menaungi UMKM di Indonesia, beliau menyebutkan bahwa salah satu langkah pemerintah untuk mendukung kemajuan UMKM adalah dengan meluncurkan program UMKM Go Digital pada tahun 2020. Program pemerintah ini telah menunjukkan hasil yang mengesankan dalam beberapa tahun terakhir. Tidak hanya mempercepat kemajuan usaha para pelaku UMKM, program ini juga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi digital secara keseluruhan di Indonesia. Pak Tommy juga memaparkan data yang menunjukkan bahwa sebuah studi di ASEAN pada tahun 2019 menyatakan UMKM yang telah terdigitalisasi dapat mengurangi biaya produksi hingga 44%. Hal ini menjadi dampak positif bagi UMKM konvensional untuk bertransformasi menjadi UMKM digital, sejalan dengan tujuan dari program UMKM Go Digital.

Selain dengan dukungan pemerintah dalam program UMKM Go Digital, Pak Tommy juga menyampaikan bahwa perkembangan digitalisasi yang terjadi saat ini juga memiliki tantangan yang perlu dihadapi oleh seluruh stakeholder. Berikut adalah beberapa tantangan yang perlu dihadapi dari adanya perkembangan digital bagi UMKM:

  • Peningkatan Literasi Digital

UMKM perlu memahami dasar-dasar teknologi digital dan cara mengintegrasikannya ke dalam operasi bisnis mereka.

  • Investasi Digital

UMKM harus berinvestasi dalam teknologi yang sesuai dengan kebutuhan bisnis mereka, seperti perangkat lunak akuntansi untuk manajemen keuangan yang lebih baik.

  • Kolaborasi Platform

Dengan beralih ke platform digital, UMKM dapat menjangkau pasar yang lebih luas, meningkatkan visibilitas produk, memperkuat hubungan dengan pelanggan, dan menjangkau konsumen tanpa perlu memiliki toko fisik.

  • Mengembangkan Jaringan, Model Bisnis, dan Pemasaran
    1. Membangun jaringan dengan UMKM lain dan komunitas bisnis digital dapat memberikan wawasan dan dukungan dalam navigasi ekonomi digital.
    2. Mengadopsi model bisnis yang fleksibel dan responsif terhadap perubahan pasar dapat membantu UMKM tetap relevan.
    3. UMKM perlu mengembangkan strategi pemasaran digital yang efektif, termasuk penggunaan media sosial dan SEO untuk meningkatkan visibilitas online.

Tantangan di atas harus dapat dilalui dan dihadapi agar dapat terus mengalami kemajuan pada usaha yang dijalankan di era saat ini.

Pak Tommy berpendapat, setelah melakukan digitalisasi UMKM akan menunjukkan perkembangan yang signifikan, dengan pemanfaatan teknologi seperti bantuan Artificial Intelligence (AI) akan membuat potensi pertumbuhan tersebut dapat meningkat dua kali lipat, asalkan penerapannya tepat dan sesuai fungsi. Salah satu fungsi AI yang tepat adalah meningkatkan keahlian manusia, bukan menggantikan manusia dengan AI. Dalam pemaparannya beliau juga memberikan contoh pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) menunjukkan telah membuka peluang besar bagi UMKM di Indonesia. AI menawarkan berbagai manfaat, seperti peningkatan efisiensi operasional, penghematan biaya, dan peningkatan produktivitas yang berdampak langsung pada pendapatan dan profitabilitas.

Mengutip dari riset McKinsey yang disampaikan oleh Pak Tommy menunjukkan bahwa penggunaan generative AI tools dapat meningkatkan produktivitas suatu divisi dalam organisasi sebesar 35-55%. Dengan menerapkan dua fungsi AI berikut:

  1. Lakukan identifikasi potensi pemanfaatan AI untuk bisnis.
  2. Pastikan penggunaan AI sejalan dengan tujuan bisnis.

Dengan menerapkan kedua fungsi AI tersebut untuk otomatisasi pekerjaan, waktu dan sumber daya yang dimiliki dapat dialokasikan ke aktivitas lain yang lebih strategis.

Sebagai penutup, Pak Tommy menyampaikan bahwa perkembangan teknologi seperti AI di Indonesia merupakan langkah baik dalam kemajuan ekonomi para pelaku usaha UMKM, dimana diharapkan kedepannya akan berdampak juga pada kenaikan omzet maupun hanya sekedar pemetaan target pasar. Semua itu akan berjalan dan berfungsi dengan baik tentunya dengan penerapan dan penggunaan yang tepat terhadap teknologi khususnya AI.