Pemanfaatan Generative Artificial Intelligence Untuk Meningkatkan Visual Literacy Skill Mahasiswa
Author: Andi Kristanto, Utari Dewi, Dina Fitria Murad, Santi Dewiki, Yumiati, Tiara Sevi Nurmanita
Generative AI (Gen AI) adalah cabang kecerdasan buatan (AI) yang mampu menghasilkan konten baru, seperti teks, gambar, audio, dan video, berdasarkan pola yang dipelajari dari data pelatihan. Berbeda dengan AI tradisional yang fokus pada pengenalan pola dan klasifikasi, Gen AI menghasilkan data yang kreatif dan relevan kontekstual. Bagaimana jika Gen AI digunakan oleh mahasiswa? Apakah berdampak terhadap kemampuan mereka khususnya kemampuan literasi nya?
Literacy skill pada dasarnya adalah kemampuan seseorang untuk mengakses, memahami, mengevaluasi, mengkomunikasikan, dan menggunakan informasi secara efektif dalam berbagai bentuk. Awalnya, literacy skill hanya mengacu pada kemampuan dasar membaca dan menulis. Tapi dalam perkembangan zaman, konsep ini menjadi lebih luas. Visual literacy skill diartikan sebagai kemampuan individu secara efektif dalam membaca visual dan menciptakan visual untuk tujuan komunikasi dengan menggunakan dua strategi yaitu strategi input dalam hal ini membaca visual yang termasuk didalamnya adalah kemampuan mengartikan, menganalisis, memaknai, menafsirkan, medeskripsikan dan strategi output dalam hal ini menciptakan visual yang termasuk didalamnya membuat, mengkompilasi, menyusun, mendesain dengan menggunakan objek visual serta dengan menerapkan prinsip-prinsip visual agar menjadi bermakna.
Berdasarkan beberapa laporan beberapa peneliti, literacy skill sejalan dengan penggunaan Gen AI. Di penelitian kami, menggunakan 4 (empat) Universitas seperti Universitas Terbuka Jakarta, Universitas Terbuka Surabaya, Universitas Negeri Surabaya (Unesa) dan Universitas Bina Nusantara (BINUS) diketahui bahwa dampak penggunaan Gen AI terbukti siginifikan mempengaruhi kemampuan visual literasi mahasiswa. Penelitian ini awalnya bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan Gen AI terhadap kemampuan visual literasi mahasiswa. Hasil analisis kebutuhan menunjukkan bahwa 65% mahasiswa masih memiliki kemampuan rendah untuk kemampuan visual literasi yang dapat dilihat dari produk media grafis yang dihasilkan mahasiswa. Hasil penelitian di Universitas Negeri Surabaya, Universitas Terbuka Surabaya, Universitas Terbuka Jakarta, dan Universitas Bina Nusantara ini mendukung hipotesis bahwa penggunaan GEN AI dalam pembelajaran media grafis secara signifikan meningkatkan kemampuan literasi visual siswa. Temuan ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa GEN AI mampu memberikan umpan balik yang lebih personal dan pembelajaran yang lebih adaptif (Smaldino, 2011; Felten & Barry, 2010).
Kenyataannya, penggunaan GEN AI dalam pendidikan, khususnya dalam pembelajaran media grafis, membuka peluang besar untuk meningkatkan keterampilan literasi visual mahasiswa. Penggunaan teknologi ini tidak hanya meningkatkan kualitas pembelajaran tetapi juga mempersiapkan mahasiswa untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang terus berkembang di era digital.
Dengan memanfaatkan GEN AI, siswa dapat mengakses berbagai sumber visual dan mendapatkan bantuan dalam menafsirkan dan membuat visual yang lebih baik dan lebih inovatif. Hasil penelitian ini juga mendukung teori Gestalt dan teori pemrosesan informasi, yang menyatakan bahwa visualisasi memegang peranan penting dalam pembelajaran. Seperti yang dinyatakan oleh Nugroho (2011), hampir 50% otak manusia terlibat dalam pemrosesan visual, dan 70% dari semua reseptor sensorik berada di mata manusia. Peningkatan literasi visual siswa melalui penggunaan GEN AI menunjukkan bahwa alat ini efektif dalam mengoptimalkan potensi pemrosesan visual otak manusia.
Kami juga menemukan bahwa perbedaan moda pembelajaran mempengaruhi kemampuan, keinginan, dan minat mahasiswa dalam menggunakan GEN AI. Dari 4 perguruan tinggi, sampel mahasiswa UNESA merupakan mahasiswa dengan moda pembelajaran tatap muka, sedangkan 3 perguruan tinggi lainnya merupakan mahasiswa dengan moda pembelajaran daring.
Dan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai rata-rata mahasiswa UNESA berada di bawah nilai rata-rata mahasiswa di perguruan tinggi lainnya.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan Gen AI secara signifikan meningkatkan kemampuan literasi visual siswa dalam pembelajaran media grafis. Gen AI mampu menyediakan berbagai sumber visual yang mendukung proses pembelajaran, memberikan umpan balik yang lebih personal, serta membantu siswa dalam menginterpretasikan dan menciptakan visual yang lebih baik. Penelitian ini sejalan dengan berbagai penelitian yang menunjukkan bahwa Gen AI dapat memperkuat kreativitas, meningkatkan produktivitas, dan memperkaya pengalaman belajar siswa. Dalam konteks pembelajaran media grafis, Gen AI berperan penting dalam membantu siswa mengakses referensi visual, memahami prinsip desain, dan menghasilkan karya yang lebih inovatif. Selain itu, Gen AI juga meningkatkan keterlibatan dan imajinasi siswa dalam kelas seni, memperkuat keterampilan berpikir kritis, dan mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan di era digital.
Untuk mengoptimalkan penggunaan Gen AI dalam pendidikan dan meningkatkan kemampuan literasi visual siswa, beberapa langkah strategis perlu dilakukan: Pengembangan Kurikulum, Pelatihan dan Lokakarya Berkelanjutan, Peningkatan Infrastruktur Teknologi, Kolaborasi dengan Industri. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengeksplorasi dampak GEN AI dalam disiplin ilmu dan aspek pembelajaran lainnya. Beberapa arah untuk penelitian masa depan meliputi: Eksplorasi Penggunaan Gen AI di Area Pembelajaran Lain, pengujian pada Populasi Berbeda dan studi Longitudinal.
Referensi
Andi Kristanto et.al, Utilization of Generative Artificial Intelligence to Improve Students’ Visual Literacy Skills, ICE’s Grant Report, 2025
Ausburn, L.J., Ausburn, F.B. Cognitive styles: Some information and implications for instructional design. ECTJ 26, 337–354 (1978). https://doi.org/10.1007/BF02766370
Bozkurt, A., et al. (2023). Speculative Futures on ChatGPT and Generative Artificial Intelligence (AI): A Collective Reflection from the Educational Landscape. Asian Journal of Distance Education, 18(1), 53-130. Article 1. https://doi.org/10.5281/zenodo.7636568
Chan, C. K. Y. (2025). AI as the therapist: Student insights on the challenges of using generative AI for school mental health frameworks. Behavioral Sciences, 15(3), 287. https://doi.org/10.3390/bs15030287
Hwang, Y., Lee, J. H., & Shin, D. (2023). What is prompt literacy? An exploratory study of language learners’ development of new literacy skill using generative AI. arXiv preprint arXiv:2311.05373. https://doi.org/10.48550/arXiv.2311.05373
Ng, D. T. K., Leung, J. K. L., Chu, S. K. W., & Qiao, M. S. (2021). Conceptualizing AI literacy: An exploratory review. Computers and Education: Artificial Intelligence, 2, 100041. https://doi.org/10.1016/j.caeai.2021.100041
Palmer, M. S., & Matthews, T. (2015). Learning to See the Infinite: Measuring Visual Literacy Skills in a 1st-Year Seminar Course. Journal of the Scholarship of Teaching and Learning, 15(1), 1-9. Doi: 10.14434/josotl.v15i1.13089
Shen Y., Heacock L., Elias J., Hentel K. D., Reig B., Shih G., Moy L. (2023). ChatGPT and other large language models are double-edged swords. Radiology, 230163. https://doi.org/10.1148/radiol.230163
Su, J., & Yang, W. (2023). Unlocking the power of ChatGPT: A framework for applying generative AI in education. ECNU Review of Education, 6(3), 355-366. https://doi.org/10.1177/209653112311684
Thorp H. H. (2023). ChatGPT is fun, but not an author. Science (New York, N.Y.), 379(6630), 313–313. https://doi.org/10.1126/science.adg7879
Comments :