Overview Capstone Project : Feelink-Digital Journaling Berbasis Machine Learning
Oleh: Elita Camellia (2602198213)
Pada tahap Capstone Project dalam program Coding Camp 2025, saya bersama tim CC25-CF204 mengembangkan sebuah platform digital journaling bernama Feelink. Feelink dirancang sebagai ruang aman bagi pengguna, khususnya generasi muda Indonesia, untuk mencurahkan isi hati mereka melalui tulisan harian sekaligus meningkatkan kesadaran emosional mereka.
Didukung oleh teknologi machine learning, Feelink mampu mendeteksi emosi dominan yang terkandung dalam setiap catatan pengguna, lalu menyajikannya secara visual dalam bentuk grafik pada dashboard pribadi. Dengan pendekatan ini, pengguna tidak hanya mengekspresikan perasaannya, tetapi juga mendapatkan wawasan emosional yang lebih dalam secara otomatis dan personal.
Proyek ini dilatarbelakangi oleh meningkatnya isu kesehatan mental di kalangan generasi muda serta terbatasnya akses terhadap media bercerita yang aman, personal, dan bebas stigma. Kami percaya bahwa menulis adalah salah satu cara efektif untuk meningkatkan kesadaran diri, meredakan stres, dan menjaga keseimbangan mental.
Tim kami terdiri dari lima orang dengan latar belakang lintas disiplin, yaitu Front-End and Back-End Developer, serta Machine Learning Engineer. Proses pengembangan melibatkan kolaborasi intensif, mulai dari perencanaan fitur, pengolahan dan eksplorasi data, pembangunan model prediksi emosi berbasis teks, pengembangan antarmuka pengguna, serta integrasi sistem secara menyeluruh untuk memastikan semua komponen berjalan harmonis.
Melalui Feelink, kami ingin menghadirkan kontribusi nyata dalam mendukung kesehatan mental masyarakat. Dengan menggabungkan teknologi dan empati dalam satu platform yang inklusif dan mudah diakses, pengguna dapat menikmati pengalaman menulis yang nyaman, intuitif, dan bermakna, serta memperoleh insight emosional yang mendalam dari sistem berbasis kecerdasan buatan (AI).
Dalam proyek ini, saya berperan sebagai Machine Learning Engineer yang bertugas mengumpulkan dan menyiapkan data agar siap digunakan untuk pelatihan model. Selain itu, sebagai Team Leader, saya bertugas menjaga komunikasi dan kolaborasi yang efektif di dalam tim, menjadi penghubung antara tim dengan advisor untuk sesi mentoring dan dengan pihak penyelenggara untuk pengumpulan dokumen, serta memastikan bahwa proyek berjalan sesuai rencana dan diselesaikan tepat waktu dengan hasil yang optimal.
Melalui peran Machine Learning Engineer sekaligus Team Leader, saya belajar banyak tentang pentingnya keseimbangan antara kompetensi teknis dan kepemimpinan. Tantangan yang muncul di setiap fase proyek justru menjadi ruang belajar yang nyata—tentang tanggung jawab, komunikasi yang efektif, dan kerja sama tim. Pengalaman ini bukan hanya memperkaya portofolio saya, tetapi juga memperkuat kepercayaan diri saya untuk menghadapi tantangan di dunia profesional yang sebenarnya. Saya yakin, fondasi yang dibangun selama Coding Camp ini akan menjadi pijakan kuat dalam perjalanan karier saya ke depan.
Comments :