Perkembangan aset kripto semakin marak diminati oleh masyarakat. Adanya kripto tidak terlepas dari teknologi bernama blockchain, yang mungkin masih terdengar asing dan belum banyak diketahui orang awam. Padahal, teknologi blockchain inilah yang kemudian mendasari perkembangan aset-aset digital kripto seperti bitcoin, Ethereum, hingga NFT (Non Fungible Token). Lalu, apa pengertian blockchain itu sendiri? Apa pula manfaat serta bagaimana cara kerjanya? Simak penjelasannya berdasarkan tulisan Dr Suharjito, SSi, MT dari BINUS UNIVERSITY berikut ini!

Pengertian Blockchain

Bila diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, blockchain memiliki arti rantai blok. Blockchain dapat didefinisikan sebagai daftar blok yang akan terus bertambah, di mana tiap blok dihubungkan dengan hash dari blok sebelumnya. Sebuah blok terdiri dari kumpulan transaksi dengan penanda waktu dan hash dari blok sebelumnya.

Secara sederhana, pengertian blockchain adalah suatu sistem penyimpanan transaksi digital. Blockchain akan melakukan pencatatan secara permanen terhadap setiap transaksi yang dilakukan. Sistem tersebut terletak dalam sebuah database publik yang disebut dengan ledger atau buku besar. Buku besar ini bersifat terdistribusi; transaksi disimpan dalam blok dan tersebar di jaringan peer-to-peer di mana setiap node menyimpan salinan buku besar.

Sebagai pusat data atau data base, blockchain dirancang guna menyimpan informasi elektronik dengan format digital dan mampu menjaga catatan transaksi dengan aman dan terdesentralisasi.

Ilustrasi aset kripto yang merupakan bagian dari teknologi blockchain. Secara sederhana, pengertian blockchain adalah suatu sistem penyimpanan transaksi digital.

Manfaat Blockchain

Adanya sistem yang aman dan transparan menjadikan teknologi blockchain memiliki banyak manfaat di berbagai industri. Terdapat beberapa manfaat yang ditawarkan blockchain sehingga menjadikan internet of value seperti transaksi permanen menjadi terjamin kebenarannya, pemindahan kepemilikan token jadi lebih mudah, dan sebagainya.

Misalnya, industri asuransi memanfaatkan teknologi blockchain. Dengan bantuan blockchain, industri yang berporos pada manajemen kepercayaan ini dapat memastikan identitas seseorang. Blockchain dapat digunakan untuk memverifikasi banyak jenis data dalam kontrak asuransi, seperti identitas orang yang diasuransikan. Alhasil, risiko fraud dan penipuan pun dapat ditekan.

Cara Kerja Blockchain

Blockchain merupakan teknologi peer-to-peer di mana integritas informasi digital dilindungi. Blockchain berperan sebagai buku besar transaksi yang terdesentralisasi melalui jaringan peer-to-peer. Buku besar ini mencatat setiap urutan transaksi dari awal hingga akhir. Tiap transaksi dimasukkan ke dalam blok dan setiap blok saling terhubung antara satu dengan yang lainnya. 

Daftar transaksi dikunci secara bersamaan dan penanda unik pada setiap blok akan ditambahkan ke blok berikutnya, sehingga menciptakan rantai yang tidak dapat diubah. Sebuah blok biasanya terdiri dari informasi transaksi saat ini dan hash (kode unik) dari blok sebelumnya.

Jika salah satu blok dirusak, akan menyebabkan hash blok berubah dan membuat semua blok berikutnya tidak valid. Katakanlah salah satu blok dirusak dan semua hash blok berikutnya dihitung ulang, maka ada kemungkinan rantai blok telah disusupi. Untuk mengatasi masalah ini, ada konsep yang disebut proof of work (POW).

Implementasi Blockchain dalam Kehidupan Sehari-hari

Selain menjadi dasar pengembangan aset kripto, teknologi blockchain juga sudah banyak diimplementasikan dalam beberapa bidang kehidupan. Berikut ini detailnya:

  1. Sektor pemerintahan

Teknologi blockchainmenjadi terobosan bagi pengembangan layanan publik dan sebagai bentuk layanan untuk semua kalangan berinteraksi dengan mudah dan transparan. Terdapat beberapa contoh penggunaan blockchain dalam sektor pemerintahan, yaitu:

– Berbagi data antar instansi pemerintahan

Penggunaan teknologi blockchain memungkinkan penyimpanan data antar-departemen terjadi dalam jaringan pribadi, memberikan autentifikasi pada masing-masing jaringan sehingga dapat bermanfaat dalam membangun kepercayaan dan kerahasiaan.

– Pemungutan suara

Pemungutan suara dapat menggunakan fungsi smart contract yang berada dalam fitur blockchain. Pemilih akan menerima ID pemungutan suara yang memiliki fungsi sebagai media verifikasi bahwa suaranya terdaftar di blockchain dan terhitung sebagai suara yang sah.

– Kontrak proyek pemerintah

Teknologi blockchain membantu pemantauan secara real-time dari layanan e-government. Ia juga berguna untuk pelaksanaan kontrak pemerintah. Nantinya, akan ada empat langkah untuk melaksanakan lelang kontrak proyek, yaitu persiapan dan penyerahan, penawaran dan seleksi, pemantauan pelaksanaan, dan audit.

– Rekrutmen Sumber Daya Manusia

Ketika organisasi membutuhkan seseorang untuk mengisi suatu posisi pekerjaan, maka mereka akan menerbitkan smart contract pada sistem blockchain. Hal ini dapat membantu pelamar kerja untuk melihat lebih banyak informasi pada setiap posisi pekerjaan.

  1. Sektor kesehatan

Penggunaan blockchain dalam sektor kesehatan mencakup penelitian biomedis, asuransi kesehatan, catatan kesehatan elektronik, pendidikan kedokteran, proses penyediaan dan pengadaan obat, serta kebutuhan pelayanan pasien lainnya.

  1. Sektor keuangan

Pada sektor keuangan, blockchain banyak menjadi utilitas karena bermanfaat menyederhanakan layanan perbankan dan kredit, mengurangi risiko, dan mengurangi waktu memproses. Selain itu, blockchain juga memungkinkan untuk melacak dan melakukan tracking dalam transaksi akuntansi.

Blockchain sebagai data base memiliki banyak manfaat yang dapat dirasakan selain dari perkembangan aset kripto. Kamu bisa mempelajari secara detail mengenai blockchain pada salah satu tulisan Dr Suharjito, SSi, MT dari BINUS UNIVERSITY. Bahkan kamu juga dapat menyelami topik ini lebih jauh dengan mengikut kelas karyawan BINUS ONLINE LEARNING dengan waktu perkuliahan lebih fleksibel. Penasaran dengan programnya? Yuk, dapatkan info lengkapnya hanya di sini!