Pada 16 Januari 2025, pukul 14.00-16.00 WIB, Binus Online University menyelenggarakan webinar inspiratif bertajuk “The Next-Gen Leaders: Leadership Competencies”. Acara ini merupakan bagian dari rangkaian BOLD Series (Binus Online Discussion) yang dirancang untuk memperkaya wawasan mahasiswa dan alumni dalam mempersiapkan diri sebagai pemimpin masa depan. Webinar ini menghadirkan Angga Satria Figaram Athoriq, S.M., seorang alumni Manajemen Bisnis Binus Online yang kini menjabat sebagai Director of Learning and Development di Assila Luxury Collection Hotel, Jeddah, Saudi Arabia, serta dipandu oleh moderator kompeten, Rininta Aya Pradhani, S.Si., M.M.

Setelah pengantar, pembahasan dilanjutkan dengan eksplorasi mendalam mengenai gaya kepemimpinan yang sering ditemukan di berbagai organisasi. Angga menjelaskan bahwa pemimpin di era modern perlu memahami dan mengadaptasi gaya kepemimpinan yang tepat sesuai dengan kebutuhan tim dan situasi. Ada tujuh gaya kepemimpinan yang menjadi fokus diskusi, masing-masing memiliki karakteristik yang unik dan tujuan yang berbeda.

Gaya kepemimpinan pertama adalah Autocratic Style, di mana pemimpin mengambil keputusan secara sepihak dan menuntut kepatuhan penuh dari timnya. Gaya ini sering digunakan dalam situasi yang membutuhkan ketegasan atau dalam kondisi darurat. Authoritative Style, di sisi lain, mengedepankan visi yang jelas. Pemimpin dengan gaya ini dikenal sebagai pemimpin yang menginspirasi dengan arahan “Follow me,” mengajak tim untuk mencapai tujuan bersama.

Selanjutnya, Angga menjelaskan tentang Pace-Setting Style, yang mendorong pemimpin untuk memberikan contoh kerja keras kepada tim dengan moto “Do as I do!” Gaya ini memotivasi anggota tim untuk mengikuti standar tinggi yang ditetapkan oleh pemimpin. Sebaliknya, Democratic Style memberikan ruang bagi anggota tim untuk terlibat dalam proses pengambilan keputusan. Dengan pendekatan “What do you think?”, gaya ini mendorong kolaborasi dan inovasi dalam tim.

Coaching Style juga mendapat perhatian khusus, di mana pemimpin lebih berperan sebagai mentor yang memberikan arahan dan bimbingan kepada individu untuk mengembangkan potensi mereka. Melalui pendekatan “Consider this,” gaya ini membangun kepercayaan dan mendukung pengembangan karier anggota tim. Dalam Affiliative Style, hubungan antarindividu menjadi prioritas utama. Pemimpin dengan gaya ini memastikan kesejahteraan emosional tim dan membangun lingkungan kerja yang harmonis. Akhirnya, Angga menutup pembahasan gaya kepemimpinan dengan Laissez-Faire Style, yang memberikan kebebasan penuh kepada tim untuk mengambil keputusan dan mengelola pekerjaan mereka sendiri.

Melalui pemaparan ini, Angga menegaskan bahwa tidak ada satu gaya kepemimpinan yang paling benar. Sebaliknya, pemimpin masa depan harus mampu mengenali situasi dan kebutuhan tim mereka untuk mengadaptasi gaya kepemimpinan yang paling sesuai. Webinar ini menjadi pengingat bahwa fleksibilitas dan pemahaman yang mendalam tentang gaya kepemimpinan merupakan fondasi penting bagi keberhasilan seorang pemimpin di era modern.

Bapak Angga Satria memperkenalkan lima kompetensi kunci yang diperlukan untuk menjadi pemimpin efektif di dunia kerja modern:

  1. Create Belonging: Membangun lingkungan kerja yang inklusif dan kolaboratif dengan menciptakan rasa saling percaya dan menghargai.
  2. Develop Others: Mengembangkan potensi tim melalui feedback, coaching, dan sistem pengelolaan kinerja yang terstruktur.
  3. Lead Change: Mendorong inovasi dan menghadapi perubahan dengan optimisme serta adaptasi yang cepat.
  4. Learn & Excel: Mengintegrasikan pembelajaran berkelanjutan dengan perspektif yang beragam untuk pengembangan profesional.
  5. Deliver Results: Menetapkan tujuan ambisius dan memastikan pelaksanaannya secara efektif dengan memonitor kinerja individu maupun tim.

Dalam sesi diskusi, Angga menjelaskan bagaimana kompetensi ini dapat diterapkan dalam berbagai skenario profesional. Sebagai contoh, kompetensi “Create Belonging” membantu menciptakan hubungan harmonis di antara anggota tim, sementara “Lead Change” menjadi kunci keberhasilan di tengah perubahan industri yang dinamis.

Bapak Angga Satria juga menekankan pentingnya pola pikir yang selalu siap belajar dan berkembang. Menurutnya, pemimpin masa depan harus menjadi teladan dalam memanfaatkan sumber daya yang ada untuk pembelajaran tim secara menyeluruh.

Peserta aktif mengajukan berbagai pertanyaan terkait tantangan kepemimpinan, seperti cara membangun tim yang solid di tengah konflik dan bagaimana menyelaraskan tujuan individu dengan visi organisasi. Angga menjawab dengan wawasan praktis berdasarkan pengalamannya, memberikan perspektif yang berharga bagi para peserta.

Webinar ini memberikan wawasan mendalam tentang kompetensi kepemimpinan yang dibutuhkan untuk menjadi pemimpin masa depan. Dengan menerapkan kompetensi seperti membangun hubungan bermakna, memimpin perubahan, dan terus belajar, setiap individu dapat menjadi pemimpin yang relevan dan berpengaruh di era globalisasi. Acara ini menjadi bukti komitmen Binus Online University dalam mencetak pemimpin masa depan yang kompeten dan berintegritas.