PANEL REGRESSION ANALYSIS WITH E-VIEWS

Dalam rangka mendorong kemampuan penulisan publikasi dan riset bagi Mahasiswa Akuntansi Binus Online dan Faculty Member, pada hari Sabtu, 30 September 2023 yang lalu, Program Studi Akuntansi Binus Online mengadakan workshop riset dengan tema “Panel Regression Analysis with E-Views” dengan mengundang pembicara Bapak Salman Samir, S.E., M.Sc selaku Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin Makassar dan Peneliti dari LOGOV Celebes Makassar.

Workshop riset ini merupakan series kedua setelah sebelumnya pada 30 Juli lalu diadakan Workshop SEM-PLS bagi mahasiswa akuntansi dan Faculty Member Akuntansi Binus Online. Workshop Online E-views ini berlangsung selama kurang lebih 3 jam dari pukul 09.00 – 12.00 dengan dipandu oleh Ibu Metya Kartikasary, S.E., M.Ak., Ak. selaku moderator acara dan dihadiri oleh 66 peserta yang terdiri dari mahasiswa Akuntansi Binus Online, Bapak Ibu Faculty Member Akuntansi Binus Online, dan beberapa peserta lain.

Workshop dimulai dengan pengantar mengenai E-views selanjutnya dilakukan demo atau praktek dari kasus yang telah disiapkan oleh Pemateri. Pada kesempatan kali ini, software e-views sudah diberikan sebelum hari pelaksanaan agar peserta sudah siap dengan software dan langsung bisa mengikuti praktek penggunaan software eviews secara langsung. E-views merupakan singkatan dari Econometric Views yang merupakan alat analisis statistika, ekonometri dan regresi. E-views dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah yang berbentuk time-series, cross section maupun data panel.

Pada kesempatan kali ini secara spesifik dilakukan pembahasan mengenai regresi data panel. Data panel merupakan gabungan dari data time series dan cross section. Pada tahapan awal dalam proses regresi menggunakan e-views, tahapan pertama adalah menentukan model estimasi yang akan digunakan. Model estimasi dalam data panel adalah menggunakan common effects, fixed effect dan random effect.

Common effects mengasumsikan bahwa setiap individu (cross section identifiers) memiliki nilai slope dan intersep yang sama, yaitu sebagai berikut:

Estimasi dengan menggunakan common effects mengasumsikan bahwa setiap bank (cross-section indentifier) memiliki nilai slope dan intersep yang sama. Sehingga individualitas setiap bank tidak dapat diketahui. Padahal Bank bisa saja memiliki karakteristik tertentu yang mungkin mempengaruhi variabel outcome dan/atau profitabilitas. Misalnya, praktik bisnis, budaya perusahaan, atau kondisi politik suatu perusahaan yang dapat mempengaruhi profitabilitas.

Salah satu cara untuk mengetahui individualitas tersebut adalah dengan membedakan intersep untuk masing-masing negara, namun dengan slope yang masih tetap sama. Metode estimasi ini yang dikenal dengan nama fixed effects model.

Untuk mengetahui apakah masing-masing bank (cross-section identifiers) memiliki perilaku atau karakteristik yang berbeda atau tidak, maka perlu diuji model mana yang paling baik. Penentuan model terbaik antara common effects dan fixed effects dilakukan dengan menggunakan uji F (Chow test).

Dimana hipotesis

Ho: =  (tidak ada perbedaan intersep)

Ha: =  (ada perbedaan intersep)

Estimasi data panel juga dapat dilakukan dengan menggunakan metode random effects. Dalam metode ini, intersep model mengandung komponen random.

Dalam mengambil keputusan apakah menggunakan fixed effects atau random effects dapat dilakukan dengan uji Hausman.

Tahapan selanjutnya dalam analisis data panel adalah pengujian asumsi klasik atas model yang telah dipilih kemudian dilanjutkan dengan uji hipotesis dan interpretasi atas hasil pengujian.

Sesi diskusi juga berjalan interaktif dan banyak pertanyaan yang dilontarkan oleh peserta. Webinar ditutup pada pukul 12.17 WIB. Terimakasih Pak Salman Samir, S.E., M.Sc., atas sesi workshop training yang telah diberikan untuk Prodi Akuntansi Binus Online !